Agista Alana Point of ViewAku menopang dagu sambil bercermin melihat bayangan semuku disana.Aku lebih cantik 20% dengan riasan make-up,aku suka matanya yg kelihatan lebih bulat dan bibir berpoleskan lipstick nude yg lebih seksi.Apa aku gila ? Aku sedang memuji diriku sendiri.
Ting..
Notifikasi dari handphone berhasil mengejutkan ku memalingkan pandangan dari kaca.Alycia :Acara pelepasan bentar lagi mulai,lo dimana ?
Aku terkejut lalu melihat arloji ku,benar saja pukul 09.15 aku terlambat hell.Riasan ku belum selesai juga,pegawai salon itu masih merias rambutku sesekali menyemprotkan sesuatu dan baunya harum.
"Percepat dong!" kataku kesal "ini udah telat"
"Sebentar lagi" gumamnyaAyahku masuj kedalam salon sambil menggenggam tab nya "Berapa lama lagi" tanya nya namun matanya tak luput dari layar tipis tab nya itu.
"Sebentar lagi" jawabnya sama,tangannya masih menari nari diatas rambutku sesekali membuat curly menggunakan curly comb-hair.09.30
Ya! Aku telat sempurna.
Alycia : Ini udah giliran kelas ketiga lo masih dimana Gista ?
Agista :Oke fiveminutes
'Ugh' geramku kesal mengetuk ngetukan sendal jepitku kelantai,kenapa aku harus telat segala.Ini gara gara kakak ku kenapa dia selalu usil sampai mencabut batre jam beker ku dan sialnya pegawai salon ini tidak kutemukan saat sampai disalon alhasil aku harus menunggu kurang lebih selama setengah jam didepan salon yg terkunci dan saat dia datang aku kesal bukan main kumarahinya dengan enteng dia menjawab "Kamu juga buang buang waktu saya suruh siapa datang telat ya saya jadi sarapan dulu" what the hell.Sepertinya selogan 'Pembeli adalah Raja' hilang dalam kamusnya.
"Selesai" ucapnya.Seketika wajahku yang masam ini terlihat lebih cantik dan senyuman merekah dari sana.
Tanpa buang buang waktu aku langsung melompat dari kursi berlari menuju mobil.
"Eh tunggu Gista"sahut pegawai salon itu,ehm aku lupa namanya siapa.
Agak sebal saat mendengar ia memanggil namaku,apalagi sih uang sudah dibayar dari kemarin lalu apa sekarang.
Aku berbalik.
"Kamu mau Graduation pake sendal swallow?" tanyanya sambil tertawa kecil
Mataku langsung melihat keadaan bawah ya! Aku menjentikan jari betapa bodohnya aku sampai lupa mengganti sendalku dulu.
Ia menenteng stiletto ku yg berwarna peach dan bertuliskan 'Giovanni' dialas kakinya.
***
09.45
Shit ! Entah sudah berapa kali aku mengumpat pokonya hari ini sangat menyebalkan ditambah dipagi menuju siang ini Jakarta sedang macet macetnya how poor I'm.
Aku lupa tinggal dikota yg terkutuk dengan kemacetannya yang seharusnya berangkat lebih pagi nah sekarang waktu semakin mepet dan aku baru setengah perjalanan menuju gedung.
Sial sial sial aku punya dua pilihan menunggu disini sampai mobil melaju dan berakhir disana dengan pembagian mendali diakhir acara atau nekat berlari sampai gedung dan menikmati acara yg berjalan dengan seharusnya.
Oke,aku putuskan untuk nekat.
"Pah Gista lari aja deh ya,ini tuh udah telat banget" kataku yang terdengar konyol dikuping Papa "Hati hati tapi" semudah itukah kukira Papa akan marah aku segera menyaliminya dan keluar mobil menyebrang dari sana lalu berlari agak ribet memang karna aku menggunakan kain batik yang membalut kakiku.
Kepala Papah menyembul keluar dari kaca dan berkata "Hati hati" untuk yang kedua kalinya.
***
Peluruh keringatku mulai berjatuhan membuat make-up ku luntur sepertinya.Heels sudah tertenteng ditangan sejak ia membuat mata kakiku lecet.
'Semangat' batinku ini memang sedikit lagi sampai.
Aku berani bertaruh siapapun pasti akan menertawaiku wajahku pasti sudah semerah kepiting rebus.
Akhirnya aku sampai juga gedung tempat graduation ku didepan mata aku harus menyebrang kesana.
Aku berhenti sebentar untuk mengatur nafas dan membiarkan jalanan sedikit renggang untuk aku sembrangi.
Aku mulai menyebrang kiri kanan aman aku berlari sampai terjatuh ditengah aspal panas bokongku yg malang.Berepatan dengan itu sebuah motor kawasaki hitam berdecit kencang menciptakan suara ngilu antar ban dan aspal panas.
Untung saja aku tidak tertabrak.Pengguna motor itu segera mematikan mesinya membawa motor dan aku ketepi jalan."Sori kamu gapapa?" aku menoleh melihat si pengemudi motor itu yg masih dibalut helm dan jaket denim aku tidak melihat wajahnya tentu,tapi apa tadi katanya ? Gapapa? Ingin sekali aku meninjunya dengan kata kata tajam tapi ini bukan waktunya aku sangat telat
"Gue oke" kataku sambil memasang stiletto ku kembali dan berjalan memasuki gedung "Nama lo?" tanya nya lagi "Gista" teriak ku karna jarak kita cukup jauh apalagi dia pakai helm.
Oh sialnya dirimu Gista hari ini kutetapkan menjadi hari sialll.Tunggu tanggal berapa ini,sembilan Juni ? Ya hari sial ku aku tidak akan melupankanmu.
***
Akhirnya selese juga *terharu gimana nih pendapat part baru ini dibanding part sebelumnya ??Dont forget to vote this story and comment bellow
Keep reading my story and keep loving me
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting With You
Teen Fiction"Sewaktu waktu lo ga harus cerita semuanya ke pasangan bukan karena lo bohong tapi lo punya privasi yg ga harus lo buka.Cukup simpan sendiri jaga perasaan masing masing" Daniel menghisap rokok nya dalam dalam menghembuskannya melalui mulutnya menemb...