5: Open Recruitment

442 55 1
                                    

"Kook buka buru."

"Dih apaan anjir kok lo mau buka-bukaan disini???"

Sujeong langsung menggebuk punggung Jungkook dengan jurnalnya. Baru mau menyumpahi, Hyeri malah ikut bantu.

"Ih ternyata Jeon Jungkook hitz teknik begini sifatnya. Najisin ya ampun."

Yang lain melongo. Ini Hyeri sudah ketularan pedasnya Solbin-Jiho atau bagaimana, kenapa bisa sarkas begitu.

"Eh udah udah...," sergah Jungkook kikuk. Daripada makin melantur, akhirnya Jungkook bicara, "Gua mulai ya?" Jungkook melihat laptop Yuju yang sudah penuh dengan form masuk hasil open recruitment, "Oke, sekarang kita bakal saring panitia. Dari hasil form sama wawancara jangan lupa," Jungkook melihat jurnal Sujeong dulu, "Yuju, lo bawa hasil wawancara kemaren kan?"

"Bawa, selaw," ujar Yuju sambil mengangkat map merah jambunya.

"Oke, mulai dari...." Jungkook menyortir nama nama yang tertera pada layar, "Jung Sewoon?"

"Pengen di sie perkap. Anak kedokteran... Wah gila, penerus bang Ong apa nih kedokteran mau ikut beginian?!" Sujeong sudah heboh dengan data yang baru saja dia baca. Membuat Mina mau tidak mau misuh-misuh.

"Ya emang kedokteran enggak boleh ikut yang beginian?"

"Eh eh, enggak gitu maksudnya Min...." Sujeong jadi salah tingkah.

"Wah gila emang Sujeong parah mengkotak-kotakkan. Malu dah gizi punya duta kayak lo Jeong."

"Ye si anying!" Detik berikutnya pulpen sudah mendarat di wajah Mingyu.

"Eh udah, udah, ini gimana jadinya si Sewoon?" tanya Yuju.

"Min gimana emang personality-nya Sewoon?" tanya Jaehyun.

"Ya bagus kok..." Mina tampak berpikir dahulu sebelum melanjutkan, "Gue pernah satu kelompok sama dia di biomedik, dia emang suka kerja terus tanggung jawab gitu. Kemaren sih yang jadi ketua kelompoknya dia."

"Kalo Mina bilang gitu setujulah gua."

"Gimana Ming? Mau acc dia di perkap nggak?"

"Sip!" Mingyu mengacungkan jempol.

"Lanjut ya, hm... Jung Eunha? Lah ini kan anak hitz Gizi, Jeong!"

"Dasar cowok, yang bening aja tau!" Semua orang juga tahu kalau yang menyahut ini Jiho.

"Yeh, nge-judge cowok mulu lu! Gua doain nggak dapet pisang lu," tegur Bambam yang langsung diikuti pitingan oleh Solbin yang persis di sampingnya, "Omongan dijaga geblek!"

"Eh jangan Eunha deh. Bagus sih dia komunikasinya, kan bisa masuk tim humas tuh, tapi dia lagi banyak ikut kepanitiaan sama program luar. Sering ngeluh sama gue juga, takutnya kalo dia join kita lagi makin pusing dianya," jelas Yuju.

"Tapi dia emang mau di sie humas sih Ju, gimana lunya?"

"Terima ajalah bening gitu," sahut Junhoe, tapi malah menarik kata-katanya kembali, "E-eh kagak jadi dah!"

Habis Mina memelototinya sampai begitu.

"Kalo gue sih enggak, takut malah keteteran. Enggak bagus di dia, enggak bagus di kita juga."

"Yaudah...." Jungkook kembali pada laptopnya. "Nih ada Lisa Manoban. Gimana?"

"TERIMA LAH BOSKU!" Bambam teriak kencang sekali sampai anak-anak yang ada di TamDus beberapa melihat gerombolan mereka.

"Berisik cabe!"

"Bin, ini Hyeri rusak gara-gara lo ya?" Eunwoo menyeletuk.

"Ye si kampret."

"Kagak ah! Ntar si Bambam malah pacaran. Kagak mau ditinggal jomblo gue!" Jaehyun yang berkata seperti itu jadi menimbulkan gelak tawa.

"Wah gila ketang makan apa semalem jadi mikirin status?"

"Jaga-jaga gue, lo berempat kan suka gonta-ganti cewek. Gue doang sama Bambam yang bersih."

"Lu pikir di cuci!"

"Ternyata cowok teknik brengsek semua ya, ketang yang keliatan suci aja begini."

"Ya ampun, enggak gitu maksud gua, Ho...."

"Ya trus Lisa gimana nih?"

Sujeong membolak-balik jurnalnya, begitu pula Yuju. Beberapa hasil wawancara dan data yang ada dibaca, akhirnya Sujeong bersuara, "Lisa tuh anak tekdus kan? Bagus ih perasaan mah. Bisa profesional kali? Dia kan juga sering jadi panitia bukannya? Lumayan nih dia milih acara."

"Mampus ditikung ketang."

"Wey wey! Kagak serius amat! Ini gimana si Lisa?" Akhirnya Jungkook mulai habis kesabaran dan menggebrak meja. Meskipun tidak keras, tapi cukup membuat suasana kondusif kembali.

"Jae, Ho, gimana?"

"Sabeb."

"Bebas."

"Wih udah kompak aja ye."

"Dasar Bambam kompor mleduk!"

"Lanjut, Kwon Hyunbin.... Lah goblok, ini anak seni ngapa ngirim form buat panitia FTK dah...."

"Skip skip! Emang goblok dah Hyunbin, paling mau ngalusin Solbin."

"Anjing nih Eunwoo mulut ga pernah di sekolahin."

"Sama aja goblok kayak lo."

"Wey udah lagi rapat, goblok!" sembur Sujeong yang membuat semuanya bungkam.

"Nih ada Cha Jihoon...?"

"Eh anak mana doi? Kok di data enggak ada sih?" Sujeong masih terus membolak-balik jurnalnya karena satu pun data dari nama Cha Jihoon tidak ditemukan.

"Itu adek gua anjir ngapain dah...."

"Enggak kakak enggak adek sama aja gobloknya."

"Gua jodohin beneran ya lo berdua, Solbin, Eunwoo!"

Kemudian mereka kembali menyortir beberapa nama dan akhirnya mencapai kesepakatan siapa-siapa saja yang menjadi panitia Festival TK.

"Sip, Ju jangan lupa bikin grup ya, di WA aja biar ketauan siapa yang udah baca. Jeong, udah lo catet kan? Ntar di grup langsung share aja ya hasilnya."

"Sip lah!"

"Oke, gua tutup rapat ini dengan doa, berdoa mulai...," mengambil beberapa waktu untuk berdoa, "Berdoa selesai. Semangat guys, semoga Festival TK berjalan dengan lancar!"

"Hidup TekKes!"

"Hidup!"

[Ini kenapa jadi inget "Hidup Mahasiswa!" sih....]

97xx: FTKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang