(Private) Kau gadis cacat mengerikan. Enyahlah dari pandanganku dasar monster - Park chanyeol.
-----
Aku akan menjauhimu jika memang itu bisa membuatmu bahagia tetapi aku mohon jangan menghentikanku untuk mencintaimu, biarkan rasa ini tetap ada untu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Park chanyeol, namja berwajah tampan itu menghentikan mobilnya di sembarang tempat, kemudian dengan cepat berlari tergesa menuju bandara hingga ia menghiraukan apapun yang menghalangi jalannya.
Namja tampan itu lengah, Ia seakan buta bahwa ia tengah berada ditengah jalan dengan mengabaikan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang di hadapannya dan ia seakan tuli dengan bunyi klakson yang terus mendengung kencang di pendengarannya.
Ia tidak peduli, ia benar-benar tidak memperdulikannya. Pikirannya kini hanya terpusat pada sosok gadis yang selalu bersarang di pikirannya selama bertahun-tahun. Gadis itu telah berhasil memporak-porandakan isi hatinya dengan perasaan yang menurutnya aneh. Benar, Ia seakan kehilangan bagian dari dirinya setelah kepergian gadis itu, menyesal! ia mencintainya. Akh apakah itu dapat dikatakan sebuah cinta? Tapi sejak kapan cinta gadis itu mulai menggetarkan hatinya? Bukankah dia sangat membencinya karena kekurangannya? Molla, hanya hatinyalah yang tau kapan ia mulai merasakannya.
"Jungeunji, ku mohon" batinchanyeolgelisahsedih.
Tin.
"Akhh" rintih chanyeol seraya memegangi lututnya yang tak sengaja tersenggol salah satu mobil yang ia lewati.
"Hey, apakah kau sudah tidak waras" teriak pengendara mobil itu dengan amarahnya.
Chanyeol membungkukan tubuhnya tanda meminta maaf dan ia kembali berlari ke dalam bandara dengan mengabaikan rasa sakit pada lututnya sendiri.
Ia tergopoh dalam langkahnya, hatinya kembali bergejolak tak menentu. Entah apa yang tengah ia rasakan tapi ia telah bertekad bahwa ia tak ingin kehilangan kembali gadis yang selama ini ia sia-sia kan. Ia sadar, ia sadar bahwa kini ia menaruh perasaan yang dalam pada gadis itu. Ia mencintainya dan ingin mengungkapkan seluruh isi hatinya saat itu juga.
Ia menghentikan langkahnya dan berusaha mencari sosok gadis yang tengah ia cari dengan mengedarkan matanya keseluruh penjuru bandara dan menanyakan keberadaan gadis itu pada setiap petugas bandara namun hasilnya nihil. Gadis yang ia cari sama sekali tidak ia temukan dalam pandangan maupun pencariannya.
Perasaan kecewa mulai menelusup ke dalam dirinya hingga dadanya terasa sangat sesak. Ia terengah dalam nafasnya dan berusaha mengedarkan kembali kedua matanya menelusuri penjuru bandara namun lagi-lagi hasil yang ia dapat tidaklah sesuai dengan harapannya. Gadis itu telah pergi dan kembali meninggalkannya.