3

1.6K 175 128
                                        

Happy reading

Jung eunji. Gadis berparas cantik itu terus menangis melihat keadaannya sendiri. Hangatnya sebuah tangan kekar yang melingkar sempurna pada pinggang rampingnya semakin membuat hatinya hancur.

Hatinya teriris perih seolah ada jutaan pisau yang telah berhasil menikamnya sangat dalam. Luka di masa lalu yang masih bersarang dalam dirinya, kini harus bertambah lagi dan lagi.

Ia tak menyangka bahwa ia harus kembali merasakan sakit yang teramat dalam hatinya mengingat perlakuan namja yang ia cintai telah berhasil melukai harga dirinya sebagai seorang yeoja.

Serendah itukah dirinya. Kata menyakitkan itu terus terngiang di telinga gadis itu. Ia kembali terisak tak berani berucap meski ia ingin menjerit kuat.

Sadarkah bahwa kehidupan ini tidak benar-benar memihak dirinya. Mengapa ia harus menerima semua hal yang menyakitkan sepanjang perjalanan hidupnya. Adilkah ini baginya?

-----

Suho berjabat tangan dengan nyonya ahn sebagai tanda bahwa kesepakatan telah di putuskan. Dan dengan batas waktu yang telah diperkirakan, suho meyakini bahwa pengerjaan busana untuk klien-nya akan selesai dengan tepat mengingat adiknya eunji akan membantu dirinya dalam proses pengerjaannya.

Namja tampan itu tidak memiliki kekhawatiran apapun mengenai kontrak kerjasama tersebut mengingat bahwa gadis kesayangannya telah tumbuh dengan bakat yang luar biasa dalam dirinya
Sehingga ia percaya bahwa ia dapat melakukan yang terbaik bagi klien-nya.

Kini waktu telah menunjukan pukul 21.00 malam dan ia segera bergegas melajukan mobilnya menuju ke apartement. Namja itu tersenyum seraya meraih ponsel miliknya, menekan beberapa digit angka, dan menghubungkannya dengan nomor seseorang.

Alisnya mengkerut heran saat ponsel itu berucap tak sesuai dengan ekspektasinya. Ia mencobanya berulang kali namun jawabannya tetap sama. Ia kembali bingung mengingat adiknya selalu dengan cepat dan semangat menjawab semua panggilannya dan baru pertama kali inilah ia mengabaikan panggilannya.

Hatinya sedikit terenyuh dan pikirannya mulai melayang jauh hingga perasaan khawatir akan adiknya mulai membawanya ke dalam berbagai pertanyaan yang bertengker dalam benaknya hingga dengan cepat ia menambah kecepatan laju mobilnya.

-----

Kediaman park

"Park haneul, apakah kau sedang mempermainkan keluargaku? 2 jam sudah kami menunggu. Apakah menurutmu ini tidak keterlaluan" ucap tuan lee young min dengan nada yang terdengar menahan emosi.

"Jangan salah paham. Putraku mungkin terjebak macet jadi dia sedikit terlambat tolong bersabarlah sebentar lagi" ucap tuan park mencoba meredamkan emosi tamu-nya.

"Yeobo, cepatlah kau hubungi anak itu" bisik tuan park kepada sang istri dan nyonya park mengangguk sebagai balasannya.

Tak butuh lama, nyonya park pun langsung meraih ponselnya dan menghubungkannya kepada nomor putranya yaitu park chanyeol.

Kembali ke sisi chanji. Dua insan itu masih tetap dalam posisinya yaitu dengan selimut tebal yang masih menutupi tubuh polos keduanya.

Stay With Me (Chanji) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang