Second

7 0 0
                                    

Ini adalah hari ketiga setelah pertemuanku dengan Anderson Breeze. Dan ternyata pria itu benar-benar merealisasikan keinginannya untuk menikah denganku minggu depan. Ia telah mengatur segala persiapan untuk pesta pernikahan kami. Bahkan, momku dan ibunya tidak diizinkan untuk ikut campur dalam persiapan pesta pernikahan kami. Semuanya harus di bawah kendalinya, dan ia tidak ingin dibantah. Sebagai calon mempelai wanita, aku justru sangat senang. Di saat mom dan calon ibu mertuaku merasa gusar dan kesal, aku justru terlihat santai dengan semua masalah persiapan pernikahanku. Menurutku apa yang dilakukan oleh Anderson Breeze itu benar-benar sangat menguntungkanku. Aku tidak perlu bersusah payah untuk mengatur semua keperluan pesta pernikahan. Aku hanya akan datang di hari pernikahanku dengannya, kemudian kami akan berbahagia selamanya. Hmm, rasanya pasti akan sangat menyenangkan jika nanti aku dapat melayaninya dengan sepenuh hati. Aku akan menjadi isteri ideal dengan menunggunya pulang ke rumah, kemudian aku akan memasakan banyak makanan lezat untuknya, dan akhirnya kami akan memiliki banyak anak yang lucu-lucu dan juga menggemaskan. Kyaa, rasanya itu akan sangat menyenangkan dan menantang. Aku sudah tidak sabar untuk menjalankan peranku sebagai isteri idaman yang baik dan setia. Oleh karena itu aku harus lebih rajin lagi membaca buku-buku cara jitu menjadi isteri idaman. Buku ini kupinjam dari Karen, seorang perawat yang telah menikah dengan dokter Luwis. Selama ini aku melihat Karen sebagai isteri ideal yang baik untuk dokter Luwis. Rumah tangga mereka sungguh sangat sempurna. Bahkan, kini Karen tengah hamil anak kedua mereka. Pasti akan sangat menyenangkan jika aku dapat melayani Anderson Breeze dengan sepenuh hati seperti Karen melayani dokter Luwis.

Tok tok tok

Huh, siapa juga yang menggangguku di saat-saat seperti ini. Apakah orang itu tidak tahu jika aku sedang dalam tahap persiapan pernikahan. Aku tidak ingin diganggu di saat sedang sibuk mengkhayal sebagai isteri idaman. Siapapun itu, jika ia bukan orang yang penting, maka aku akan langsung mengusirnya.

"Ya, masuk."

"Dokter Leight, apa aku mengganggumu."

Ya Tuhan, itu si tampan dokter Cole. Untuk pria tampan yang satu ini, aku tidak mungkin akan mengusirnya. Pria ini terlalu sayang untuk dilewatkan.

"Silahkan duduk dokter. Ada perlu apa?"

Walaupun aku telah memiliki calon suami sesempurna Anderson Breeze, tapi jika Tuhan membawakanku si tampan Andrew Cole, maka aku tidak akan bisa menolak pesoananya.

"Ah, tidak. Kebetulan aku sedang lewat dan ingin menanyakan perkembangan tuan Devon padamu. Apa kau telah melakukan sesi konseling dengannya?"

"Ya, kemarin aku telah bertemu dengan tuan Devon dan kami telah melakukan sesi konseling selama tiga puluh menit. Jadi, sejauh yang sudah ku tanyakan pada tuan Devon, ia sedikit mengalami stress dengan penyakit dan juga masalah keluarga yang dimilikinya. Tapi, menurutku masih ada beberapa hal yang belum dikatakan oleh tuan Devon padaku. Perlahan tapi pasti, tuan Devon pasti akan menceritakan semua masalahnya padaku, sehingga kau dapat melanjutkan pengobatannya dengan lancar."

"Baiklah, aku mengerti. Mungkin untuk beberapa hari ini aku harus memperhatikan perkembangan kesehatannya lebih lanjut. Terimakasih banyak atas bantuannya. Aku merasa berhutang budi padamu."

Aku merasa saat ini matahari tengah bersinar dengan sangat cerah di hadapanku. Sampai-sampai mataku terlalu silau untuk menatap senyuman manis yang dipancarkan oleh dokter Cole padaku. Tak bisakah ia berhenti tersenyum sekarang juga? Jika ia terus melakukannya di hadapanku, aku khawatir, kedua mataku tidak akan kuat untuk menahan terangnya senyuman dari wajahnya.

"Dokter Leight, kau baik-baik saja?"

"A apa?"

"Apa kau baik-baik saja? Kulihat kau sedikit melamun ke arahku. Apa ada yang salah denganku?"

Anomali CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang