Third

19 0 0
                                    

"BagaImana keadaanmu? Apakah masih gatal-gatal?"

Aku berguling ke sana kemari di atas ranjang sambil menjepit benda persegi yang berada di telingaku dengan pundak kananku. Kemudian aku memutuskan untuk berbaring telentang dan kembali memfokuskan diri dengan ponsel yang berada di telingaku.

"Masih, kurasa ini akan memakan waktu cukup lama. Lalu, bagaimana dengan dirimu? Apakah kau masih sakit?"

"Tentu saja. Karena insiden itu kedua lututku mengalami memar dan sekarang terlihat membiru. Jika hingga masa honey moon kita selesai, dan luka ini tidak kunjung sembuh, maka aku akan menuntutmu." Ucapku sengit. Kudengar Anderson Breeze tertawa terbahak-bahak di ujung telepon. Sial! Pria itu menertawakanku. Padahal ia sendiri juga tidak lebih baik dariku. Coba kalian pikir, pasangan normal mana yang akan menghabiskan masa honey moonnya dengan memesan kamar hotel yang terpisah dan hanya dapat mengobrol melalui telepon genggam. Bahkan, pria itu dengan terang-terangan melarangku untuk menemuinya. Jadi jika ia akan keluar atau sekedar pergi ke restoran, ia akan mengatakan padaku untuk jangan melangkahkan kaki keluar dari kamarku, agar kami tidak saling berpapasan. Gila? Memang! Dan pada akhirnya, selama dua hari ini aku hanya dapat menggerutu tidak jelas padanya melalui telepon genggam dan sisanya aku habiskan dengan berguling-guling di atas ranjang. Padahal aku sudah mengambil cuti untuk honey moon selama seminggu. Jadi, sepertinya aku akan menghabiskan waktu cutiku dengan sangat membosankan. Sebenarnya, aku ingin sekali pergi keluar dan menikmati indahnya pemandangan perbukitan di Biei-cho, Hokkaido. Tapi, pria sial itu justru membuat kakiku terluka dan pincang, sehingga aku tidak dapat berjalan sendiri dengan benar. Terkadang aku harus berjalan sambil berpegangan pada benda-benda di sekelilingku karena lututku yang terasa sangat nyeri. Jika saja ibu meruaku tidak memberikan kami hadiah pernikahan untuk berlibur ke Jepang, maka aku lebih memilih untuk berada di rumah sambil menyelesaikan tugas-tugas rumah sakitku yang menumpuk. Selain itu, aku juga dapat bertemu dengan si tampan dokter Cole. Hah, kira-kira apa yang sedang ia lakukan sekarang? Apakah ia merasa sedih setelah mengetahui kabar pernikahanku dengan Anderson Breeze?

"Louwina! Kau masih di sana? Louwina.... Louwina Leight!"

"Ya, ada apa? Aku sedang melamunkan dokter Cole, dan kau membuyarkan lamunanku dengan suara berisikmu itu." Ucapku datar. Tak dapat kubayangkan bagaimana ekspresi wajahnya saat ini, jika ia tahu aku sedang memikirkan pria lain. Lagipula, ini juga kesalahannya. Dia membiarkan seorang wanita cantik sepertiku merasa kesepian dan juga kedinginan di sini. Jadi jangan salahkan aku jika tiba-tiba aku mencari kehangatan dari pria lain.

"Isteri macam apa kau ini? Kau dengan terang-terangan mengatakan padaku jika kau sedang melamunkan pria lain? Ck, kelakuanmu sangat murahan sekali."

"Apa? Kau bilang aku murahan. Ini semua juga karena kesalahanmu. Jika kau tidak memaksaku untuk menikah denganmu, maka aku akan hidup bahagia dengan calon suami idamanku. Dan yang terpenting, aku tidak akan membuang-buang waktuku hanya untuk bercakap-cakap denganmu melalui telepon genggam."

Sial sekali pria ini. Seenaknya saja dia mengataiku sebagai wanita murahan. Lihat saja, aku akan membalasnya. Aku akan membuatnya lebih menderita dari apa yang ia rasakan saat ini.

"Tapi ini bukan murni karena kesalahanku. Aku sudah pernah mengatakan padamu, untuk tidak berdandan terlalu cantik di hadapanku, tapi kau malah menolaknya dan melanggarnya. Jadi, inilah akibat dari perbuatanmu."

"Memangnya apa salahnya tampil cantik saat acara pernikahanku. Kau saja yang terlalu aneh dengan kelainan menggelikanmu itu. Lagipula, kenapa kau tidak langsung terkena alergi itu saat pertama kali kita bertemu di restoran?"

"Itu karena kau terlihat jelek. Bukankah aku sudah pernah mengatakannya padamu, jika tubuhku ini akan langsung bereaksi jika melihat seorang wanita cantik."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anomali CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang