Part 4

367 28 12
                                    


Oke sebelum baca cerita ini aku mau minta maaf sebesar-besarnya yaa, dipart 3 aku baru sadar kalo aku salah banyak entah typo atau akunya yang lupa sebenernya itu cast cowonya Gilang bukan Galang. Maaf yaa kalo aku labil gitu hahaha 😂 .

Oke deh selamat membaca 😉

●●●

Malam ini Arga, Gilang, Aska, Devan, dan Rio sedang kumpul bersama di salah satu club dijakarta. Mereka berteman sejak SMA, memang yang paling dekat dan sering main bersama itu Arga dan Gilang seperti dulu-dulu Gilang lah yang lebih sering main dirumah Arga. Maklum sama-sama jomblo jadinya akur banget, beda dengan ketiga temannya yang sudah memiliki pacar. Namun mereka sering sekali mengatur jadwal untuk kumpul bersama tak jarang mereka main dirumah Arga kalau ada waktu senggang mengingat mereka satu kampus namun beda jurusan. Seperti halnya Aska dan Leo yang menjadi mahasiswa ibunya Arga ia masuk jurusan ekonimi dan bisnis. Dan Rio yang mengambil jurusan Arsitek, jurusan yang sangat diinginkam Gilang.

"Lama banget engga ngumpul lagi nih,  susah banget ngatur jadwal ya Allah" oceh Arga pada temen-temannya "paling kalo ada waktu yang main si Gilang lagi..... Gilang lagi. Pantesan gua jomblo mulu mainnya sama dia terus" lanjutnya.

"Bangsat luh!" ucap Gilang sambil melempar bungkus rokok pada teman tainya itu.

"Hahaha ya namanya hidup bro, kadang diatas, kadang dibawah" ucap Leo asal.

"Ga nyambung goblok" balas Gilang.

"Hahahahaha" bukannya marah Leo malah tertawa yang diikuti teman-temannya.

"Eh liburan anak SMA kelas 12 lama kan ya? Ajak adek lu Ga, kita liburan bareng" ucap Aska yang diketahui Arga naksir dengan adiknya itu.

"Idih gilak lu ya, males amat ngajak uler sanca. Kayak gada yang lain aja dah!" Kesal Gilang dengan ide temannya itu.

"Napa dah Lang? Dari dulu berantem mulu luh. Ga kelar-kelar juga" tanya Rio yang sejak tadi diam saja.

"Iyaaa kenapa sih lu sama my future" lanjut Aska.

"Future palelu, lu kalo demen sama adek gua sungkeman dulu luh sama gua minta restu" kini Arga yang bersuara menolak gagasan temannya itu.

"Najis, gua sungkeman sama mama rini dan papa dodi lah. Ngapain sama luh, emang luh termasuk keluarga apa?"

"Anjing, gua anak kandung dan anak kebanggan mama rini dan papa dodi asal lu tau ya" kali ini Arga yang melempar korek ke arah Aska yang sekarang sedang tertawa bahagia.

"Udah ah gua serius nih, ajak main ke lombok? Kita liburan divilla bokap gua suru adek lu ajak temen-temennya biar rame kalo perlu pacar Leo sama Rio boleh noh kan enak ada cewenya bosen gua main ama lu semua batangan lagi batangan lagi, hahahaha" ujar Aska lagi.

"Sibangsat kalo ngomong sok bener, kek ga pernah main cewe aja luh" kali ini Rio menimpali, mereka sudah tau kebusukan satu sama lain.

"Gua sih ayo, ayo aja" jawab Arga"tapi lu tetep ikut kan Lang, walau ada adek gua" lanjutnya.

"Ikut lu babon!" paksa Leo.

"Hmmmm" balas Gilang acuh.

"Nah sipp deh, sekalian gua ajak temen main gua gapapkan. Biar rame" ujar Aska lagi.

"Banyak amat luh njing. Ajak seRt aja sekalian" ucap Rio " emak bapak ajakin juga Ka!" lanjutnya.

"Hahaha, biar rame ih. Udah ngikut aja napa, villa gratis dah"

"Okeh setuju" jawab serempak.

"Dasar pria-pria bajingan giliran ada yang gratis aja langsung diem seribu bahasa" ucap Aska yang dijawab dengan kekehan teman-temannya.

●●●

"Dek mau ikut ga? Ajak temen-temen lu. Mumpung ada gua, jarang-jarangkan lu boleh nginep-nginep gini sama papa" kini Arga sedang menanyakan perihal ajakan temannya, memang selama ini Dee tidak pernah diijinin untuk menginap diluar kecual ada Arga yang ikut, maklum anak perempuan satu-satunya belum lagi mengingat sikap ayah mereka yang galak minta ampun. Lagi pula ada kedua teman adiknya juga disana.

"Kemana?"

"Lombok"

"Hah! serius bang? mau.... mau! noh Dee mumpung ada abang lu, kitakan engga pernah nginep-nginep diluar gitu nah ini di lombok lagi" kali ini buka Dee yang menjawab tapi Rara yang menjawa dengan mata berbinar

"Eh yang ditanya gua, bukan elu" balas Dee " yaudah sih ikut aja, kapan lagi kelombok" lanjut Rara Arga hanya mengangguk saja.

"Lu gimana Na ikut ga?" kali ini Arga yang bertanya, Arga sudah mengenal kedua teman adiknya ini. Karna tak jarang mereka menginap bersama, "ijin mas gua dulu bang" jawabnya.

"Oh yaudah, lu pada gausah mikirin biayanya villa gratis punya Aska, terus juga transport selow aja ada babang gilang"

Dee yang melihat itu hanya tersenyum senang, pasalnya ia tau gerak-gerik abangnya yang naksir temannya itu, namun mengingat prinsip Anna yang mau sukses dulu baru pacaran mengurungkan niatnya untuk menjodohkan abang dan temannya itu. Anna termasuk wanita yang cantik dengan rambut panjang dan tebal, idung mancung, kulit putih, alis yang tampak seperti diukir padahal itu asli dan badan yang agak berisi tidak seperti wanita-wanita yang kurus kering diluar sana apalagi otaknya yang encer kek mencret bayi, eh.

"Beh mantep banget tuh sayang kalo ga ikut" saut Rara "ikut ya Na, nanti gua bantuin ijin deh lu juga ya Dee, gapapalah akur bentar sama kak Gilang" lanjutnya lagi yang dibalas dengan delikan bahu oleh Dee.

"Iyaa nanti gua ijin sendiri aja" balas Anna.

"Okedeh, gua tinggal yak" pamit Arga kekamarnya.

"Iyaa bang" balas mereka.

"Udah urusan ke lombok nanti aja, kita siapan ujian yang bener dulu, tinggal 3 minggu lagi nih biar pas liburan udah gada beban pikiran lagi deh!" usul Anna yang dijawab serempak oleh temannya "Siaaapp!".

●●●

Sabtu pagi rumah Arga sudah kedatangan tamu. Yaitu keempat temannya yang mumpung memiliki waktu senggaang bersamaan sehingga mereka memutuskan untuk kumpul sebelum UAS.

"Asalamu-alaikum alaikum yeee" teriak Aska didepan rumah Arga meniru lagu HarisJ, yang mendapat kekehan dari ketiga temannya.

"Waalaikumsalam" kini Arga muncul dibalik pintu "buru masuk, langsung kekamar aja. Gua mau ambil air kobokan dulu buat minum kalian"

"Lah ngakak lu, air kobokam warna kuning rasa jeruk okee!" Ucap Rio ditangga menuju kamar Arga.

"Sirup Abc kali ah" kini Leo menimpali "mana tega mas Arga kasih kita air kobokan" lanjutnya dengan suara centil.

"Najis! Lang bantuin gua sini luh" teriaknya pada Gilang "kenapa harus gua?" Keluh Gilang. "Lah kan elu yang udah sering main disini lu mah bukan tamu lagi itungannya, udah buru ah"

"Iyaa iya bawel" jawabnya

Kini Gilang dan Arga sedang munuju ke arah kamar Arga, dengan Gilang membawa beberapa makanan ringan yang memenuhi tangannya sehingga harus ditangkup didadanya dan Arga yang membawa lima gelas kosong dengan satu teko berisi cairan asam berwarna oren diatas nampan yang membuat Arga terlihat seperti pelayang warung nasi padang.

"Cocok bego luh bawa gituan, lulus kuliah langsung lamaran aja hahaha" ledek gilang yang melihat Arga mahir membawa muniman kelantai atas tanpa jatuh.

"Iyain" balasnya cuek

Sesampainya diatas Gilang melihat Dee sedang ngobrol seru dengan Aska didepan kamar Arga, memang lantai atas khusus untuk kamar Arga dan Dee yang bersebelahan yang dipisah dengan kamar mandi ditengahnya lalu didepan kamar mereka ada sofa dan karpet dibawahnya untuk tempat santai atau kumpul-kumpul. Saking serunya mereka sampai tidak sadar ada Gilang dan Arga menghampiri.

"Dasar cewe ganjen" dumal Gilang sepelan mungkin namun masih didengar Arga. "Hah? Apa Lang?"

"Engga" balasnya acuh langsung masuk kekamar Arga.




Bersambung........

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marrying My Enemy, Get a BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang