HCS 1

1.1K 21 0
                                    

 
                              ***

Sabar Al sabar..innallaha maashobirin. Allah bersama orang-orang yang sabar.batin Al.

  Sedari tadi malam Al dikerjai kakaknya.Ali. jam dua pagi pintu kamarnya di gedor-gedor sang Kakak dan keluarlah Al dengan muka bantalnya yang belum sepenuhnya nyawanya kumpul.

  Al benar-benar ngantuk karena semalaman mengerjakan tugas matematikanya yang banyaknya naudzunillah dan baru tidur jam dua belas.

    Al ditarik seenak jidat sama abangnya cuma buat main catur malem-malem.Ck. Awalnya Al ingin marah tapi ia urungkan mendengar penjelasan abangnya yang ternyata di suruh istrinya main catur harus Dengan Al karena lagi ngidam anaknya mba Salsa sama kak Ali yang kedua di tahun ketiga pernikahannya.

Baca juga 'Cinta Halal Altsar'

  Permainan selesai jam empat pagi itupun dengan bujuk rayu yang sangat alot antara Salsa-Kakak iparnya, Ali kakaknya dan tentusaja Al.

Selesai solat subuh di Masjid deket rumah ada pengumuman bahwa tetangganya ada yang meninggal. Dan Al mengantarkan jenazahnya sampai pukul setengah delapan.

  Bahkan Al lupa jika ia harus berangkat sekolah pagi-pagi karena jika hari senin jam tujuh kurang lima belas menit seluruh siswa harus di lapangan upacara.

  Al tahu benar jika ikut mensholati jenazah hukumnya fardlu kifayah. Jadi jika sudah ada orang muslim yang melaksanakannya maka gugurlah kewajibannya bagi muslim yang lain. Begitu sebaliknya jika tidak ada yang mensholatinya maka semua orang muslim berdosa. Al memilih ikut mengantarkan jenazahnya karena itu merupakan hak bagi seorang muslim.

    Al memilih untuk pergi ke Sekolah Walaupun dia tahu ini sudah sangat sangat terlambat.

  Tapi lebih baik terlambat dari pada bolos. Itu menurut Al.

Bagaiman menurut readers...?

   Sampai di depan sekolah. Gerbang sudah di tutup dan dijaga oleh pak Ori. Satpam sekolah.

"Assalamialaikum pak. Boleh saya masuk". Sopan Al meminta izin.

"Wa'alaikumussalam nak. Loh nak Al ko bisa terlambat sih. Biasanya paling gasik berangkatnya".  pak Ori berucap sambil membuka gerbang.

"Ya pak. Tadi ada urusan sebentar".
Al masuk setelah dipersilahkan.

"Tapi nak al tetap harus ikuti hukuman di lapangan yah. Apalagi telatnya sampai upacara selesai gini".

"Iya pak. Trimakasih".

Pak Ori geleng-geleng kepala melihat Al yang menjawab menunduk dan tanpa senyum. Es batu. Dingin. Pikirnya.

   Al berjalan melewati koridor menuju lapangan yang sudah banyak siswa. Tumben hari ini banyak banget siswa yang telat.batin Al.

 
    Yang Al lihat semua siswa disuruh hormat menghadap bendera merah putih. Semua siswa yang dihukum berbaris dari kanan ke kiri. Tidak ada yang boleh berada di belakang siswa lain.  Dan beginilah jadinya berbaris sangat sangat sangat panjang. Al langsung memposisikan dirinya ikut berbaris.

Pletak

Al meringis saat tangan pak Bagus menjitak kepalanya dengan mulus.

  "maaf pak saya telat". Ucapnya pada guru kesiswaan yang ia kenal pak Bagus.

Hadirnya CINTA SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang