HCS 3

286 12 1
                                    

Vote sebelum baca....

Coment setelah baca....

                               ***

"Tapi pak Kyai..kalo pacaran islami boleh kan ya? ". Tanya seorang santri pada Kyai Kasturi. Beliau sedang menjelaskan bagaimana anak remaja sekarang yang membangga banggakan pacarnya.

  "Yusuf sejak kapan pacaran ada yang islami?" Pak kyai bertanya. Yusuf meringis.

"Hehe ngga ada yah pak Kyai?" Yusuf menunduk dan menggaruk tengkuknya yang mungkin saja tidak gatal tapi untuk menghilangkan rasa malunya.

Kyai Kasturi sampai geleng-geleng kepala sebelum menjawab.

"Di dalam islam tidak ada pacaran. Apalagi pacaran islami. Yang dianjurkan dalam islam adalah bertaaruf. Sekarang banyak pula orang yang mengatas namakan taaruf tapi menjalankannya seperti pacaran. Itu perlu di benahi. Taaruf itu perlu adanya orang yang menjadi penghubung antara keduanya. Agar mereka tidak berkontak langsung tapi melalui perantara". Kyai Kasturi menarik nafas dalam sebelum

"Jadi pak kyai. Kalo kita bilang cinta sama seseorang harus langsung nikahin yah? ". Lagi-lagi Yusuf bertanya polos.

"Kalo kita sudah mengatakan cinta sama seseorang maka kita harus mempertanggung jawabkannya. Yaitu dengan cara menikahinya. Kalo belum mampu ya jangan katakan dan berpuasalah. Kita jangan mengumbar janji pada perempuan atau siapapun".

   Seseorang yang duduk di samping yusuf mendengarkan dengan seksama perbincangan antara Yusuf dan Pak Kyainya.

       
                               ***

"Al. Ente kenapa dari tadi diem aja".

   Yusuf bingung melihat kawannya diam sepanjang perjalanan pulang.
Biasanya disaat pulang seperti ini akan diisi dengan berdiskusi materi yang barusan di berikan Kyainya.

"Ane cuma lagi pengin cepet sampe rumah aja ko suf".

"Ente ngga sekalian ke masjid Al".

    Sudah menjadi kebiasan dua anak muda itu untuk ke Masjid selepas mengaji di rumah Kyai Kasturi. Menambah pengetahuan tentang agama merupakan hal wajib di keluarga Al. Para santri mulai mengaji setelah maghrib sampai adzan isya. Rumah kyai juga terbilang dekat. Hanya berselang beberapa rumah dari rumah Al dan Rumah Kyai Kasturi berjarak empat rumah menuju Masjid. Jadi bisa ikut berjamaah selepas mengaji.

"Kita sholat isya dulu maksud ane. Ane juga ngga mau suf kehilangan keuatamaan dari solat berjamaah. Ayo".

 
   Al mengajak Yusuf bergegas ke Masjid karena suara iqomah sudah terdengar. Yusuf pun mengikuti Al yang sudah berlari terlebih dahulu. Apalagi mereka belum memperbarui wudhunya. Butuh waktu juga untuk mengambil wudhu.

      Walaupun mungkin wudhu mereka belum batal saat mengaji tadi. Tapi berwudhu lagi itu lebih baik untuk meyakinkan sholatnya.

   
   Takutnya kita merasa masih memiliki wudhu lalu melaksanakan sholat. Tapi ternyata sudah batal sedangkan kita tidak memperbarui wudhunya. Sholatnya pun sudah pasti tidak sah. Karena salah satu Rukun sholat itu suci dari hadas besar dan hadas kecil.

     
                                ***

  "Assalamualaikum Umi".

Hadirnya CINTA SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang