Maaf Agak(sangat) telat updatenya.
Terima kasih untuk pembaca satu ini. T^T terharu saya smpe komen dibuku sebelah. Nanyain ini story 😅. DindaAzSukma
__________________________________________
Priview :Aku menemukannya. Setelah menunggu ratusan tahun akhirnya aku menemukannya!
Terima kasih Moon godness. Dia begitu sempurna.
Matanya yang lentik, rambut panjang bergelombang yang sehitam malam, dan bibirnya yang semerah darah.
__________________________________________
Embun pagi masih menyelimuti kastil yang tersembunyi ditengah hutan lindung. Membungkusnya, seakan tidak membiarkan matahari melihat indahnya.
Euungghh....
Suara erangan seorang wanita yang terbangun dari tidurnya yang sangat nyaman terdengar, ia merenggangkan badannya.
Entah mengapa pagi ini ia merasa udaranya sangat segar. Tidak biasa kamarnya sedingin ini.
Ya, dia Ignatia Cleo. Gadis dengan takdir besar dengan tubuh yang mungil. Ia masih duduk mengucek matanya menghilangkan kantuk yang terus menggelayuti, membuai dirinya untuk memetik bunga tidur lagi.
kakinya mulai turun kelantai, ingin segera berlari memenuhi panggilan alam yang mendesak. Saatnya jemari itu menyentuh dinginnya marmer, mata yang tadinya terpejam langsung terbuka.
'DINGIN!!!' Serasa berpijak diatas es pikirnya.
Cleo bergelung lagi masuk kedalam selimut tebal yang cukup bisa menghalau dingin yang mengigiti kulitnya.
Kesunyian yang tercipta mulai membuat kinerja otak Cleo berfungsi.
'Tunggu-tunggu... Sejak kapan aku punya selimut hangat yang tebal. Ranjangku juga tidak selebar ini'
Cleo mulai menyadari bahwa yang ia pijak barusan bukan lantai parquet dari kayu. Karena lantainya tidak menyerap dingin hingga seperti es.
Dalam diam ia mulai mengintip keluar dari selimut tebalnya.
¤¤¤
DIMANA INI !?
Rasanya jantungku mau copot. Aku terbangun diruang yang tak kukenali dan luas sekali.
Ini pasti mimpi! Ya, ini pasti mimpi!
Aku mulai memutar kembali ingatan terakhirku. Semalam, setelah pulang kerja aku langsung tidur. Ini pasti bagian dari bunga mimpi!
"Oh, kau sudah bangun, Kitten?"
Aku melihat kearah pintu begitu mendengar suara seseorang. Hanya melihatnya, tanpa mengeluarkan suara apapun. Seseorang berdiri disana. Seorang pria kurasa terlihat dari perawakan tubuhnya yang kekar. Ia mengamatiku dengan iris mata berwarna tembaga tidak ada senyum diwajahnya, hanya menatapku datar.
'Jangan bilang aku diculik!' Batinku yang selalu pesimis dengan kehidupan yang kujalani langsung bersuara.
Aku mulai menyesali bakat terpendamku. Aku bisa tidur dimanapun tanpa terganggu dengan sekitar asal nyaman dan sulit dibangunkan jika sudah tertidur.
Ia mulai mendekat kearahku. Berjalan dengan angkuhnya. Berdiri disamping ranjang yang kutempati. Ia-besar-sekali!
Mataku mulai mengamatinya. Pria ini sangat menyeramkan. Sepertinya aku memang diculik. Aku melihat bekas luka yang melintang vertikal dari leher hingga samping rahangnya yang tegas. Garis keturunan aristokratnya sangat terlihat. Aku sedikit terkejut ketika sudut bibirnya tertarik.
"Mengagumi karya tuhan, hm?"
Aku menunduk malu dengan ucapannya yang tepat sasaran. Batinku mengomel, berkata seharusnya aku memikirkan cara untuk lolos bukan malah mengaguminya.
Apa aku masokis?
Tanganku menutup mulutku seketika. Karena berpikir bahwa aku menyukai bila diculik dan berharap akan siksaan.
"Ada apa? Apa kau merasa sakit, Kitten?"
Aku merasa sisi kasur yang kosong disampingku turun, Ia duduk disana. Aku hanya memandanginya waspada.
Tangannya yang kekar berhenti diudara saat mencoba meraihku. Sebelah alisnya yang tebal naik melihatku yang langsung beringsut kesisi kosong lainnya, menjauh darinya.
Aku melotot, melihat lututnya naik kekasur. seringai muncul diwajahnya.
"Kemari, Kitten"
Instingku membunyikan tanda bahaya. Kabur! Aku harus kabur!
Aku melihat pintu kamar yang ia masuki tadi. Ia yang melihat niat kaburku langsung merangkak naik mencoba menarik kakiku. Aku melompat turun langsung dari kasur. Tubuhku langsung berjengit ngilu dengan dinginnya lantai yang kupijak, berlari sekencang mungkin kearah pintu.
Drrrrrkk~~
Kenapa tidak bisa dibuka! Aku menarik sekuat mungkin daun pintu yang kokoh dihadapanku hingga tanganku sakit. Sial!
Aku menoleh kebelakang, dan melihatnya berbaring miring dikasur dengan kepala bertumpu sebelah tangan menatapku dengan seringaiannya.
Ugh!
Saat menoleh, aku langsung berlari kearah sana begitu melihat pintu lain diujung ruangan yang lebih kecil. Berharap pintu yang menghubungkan keluar kamar. Terbuka!
Cklek! Kukunci langsung ruangan itu, takut ia mengikuti. Saat aku berbalik rasanya aku ingin membenturkan kepalaku kedinding.
INI TOILET BODOH!!!
-Continue-
Boleh minta votenya? :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scarlet Lips
WerewolfDIMANA INI !? Rasanya jantungku mau copot. Aku terbangun diruang yang tak kukenali dan luas sekali. Ini pasti mimpi! Ya, ini pasti mimpi! Semalam, setelah pulang kerja aku langsung tidur. Ini pasti bagian dari bunga mimpi! "Oh, kau sudah bangun Kitt...