Sendu Dimulai

27 4 0
                                    

Aku adalah sebagian memori. Khatam dengan hal-hal yang membuatmu terpukau pada dunia, hingga tak sedetik pun terbesit ingin, tuk singgah di luar angkasa. Aku dan pantai adalah senyawa. Merampung cerita tentang halo sunrise, sapa angin, deru ombak, bisik pasir dan goodbye sunsetmu kadang kala. Ruangmu menampung suka duka di segala peristiwa. Tertuang garis senyummu pada ambisiku, sebagai pengganti gula; selalu tersedia di sudut dapur samping aula. Tersaji gelak tawamu di benakku, sebagai pengganti cemilan; selalu ringan tersuguh di meja taman, tengah pelataran. Tercatat saat itu, insomniamu menuju pagi mengantar kita pada diskusi, mengadu kerumitan, tersayu kehangatan. Bau malam secercah merasuki, terpaku kelopak matamu yang mengisyaratkan "Pergilah wahai rasa yang bermuara di hatinya" seakan terhenti gravitasi, tertahan hembusan dan terbunuh waktu menembus sadarku. Bahwa hari-hari bukanlah milik, ia hanya menjaga yang terbiasa. Bersama. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 04, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Perihal.Where stories live. Discover now