00.02

29 7 3
                                    

Can't help falling in love with you-Elvis Presley, Michael Buble

****

"Syafa,"  panggil Felda sambil menggoyangkan-goyangkan lengan milik Syafa yang sedang mencatat materi di papan tulis.

"Kenapa?" tanyanya.

"Temenin gue, kuy"

"Kemana?"

"Ke mall. Shopping gitu deh" ucap Felda sambil menampakkan cengiran indahnya. Syafa menghembuskan nafas pelan, lalu menatap ke arah Felda.

"Ga bisa. Gue nanti ada eskul, 20 menit lagi"

"Ah, tayi lu mah. Terus gue sama siapa dong, Syaf?"

"Sama Anna kan bisa" ucap Syafa sambil menyimpan buku catatannya ke dalam tas.

Avelianna Jasmine, atau yang lebih akrab disapa Anna adalah sepupu dari Felda yang sekarang menjadi model di salah satu majalah remaja yang sedang hitsnya.

Felda lalu tersenyum sumringah. "OKEDEH. DADAH FASYAFA AQUILLA!!! KU INGIN MENIKMATI SURGA DUNIA DENGAN ANNA" teriak Felda sambil keluar dari kelas.

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Syafa lalu berjalan keluar kelas dan tak lupa untuk menutup pintu kelasnya. Ia melangkah menuju taman sekolah yang letaknya bersebelahan dengan lapangan basket outdoor milik sekolahnya. Syafa mengikuti eskul fotografi, karena ia mencintai keindahan yang harus ia abadikan di setiap momennya.

Duk Duk

Suara pantulan bola basket berbunyi dari arah lapangan. Dan kebetulan, hari ini eskul basket dan eskul fotografi satu jadwal.

Terlihatlah, Anta yang sedang bermain basket dengan Gamma dan Vano. Keringat yang bercucuran memberikan kesan yang, hmm. Sejujurnya Syafa malas untuk mengakui ini. Cukup ganteng.

Oke, Syafa mulai tidak waras. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu melanjutkan perjalanannya menuju taman. Ia mengeluarkan kamera yang ia beli dari hasil tabungannya sendiri. Lalu membersihkan lensa kamera, sebelum ia pakai.

"Syafa!" panggil Kia, teman satu eskulnya. Tidak sedekat ia dengan Felda, sih.

"Hai" sapa Syafa sambil tersenyum tipis. Walaupun ia orangnya cuek, tetapi ia tidak pernah melupakan tata adat berbicara.

"Lo udah dapat kabar belum?" Syafa yang jelas tidak tau apa-apa, mengerutkan dahinya tanda tidak tau. "Ohh, Ando belum kasih tau ya? Jadi, minggu depan kita rencananya bakal hunting foto ke puncak bogor. Ikut ya?"

Syafa nampak berpikir sebentar. "Boleh deh," ucapnya. Lagi pula, ia bosan jika menghabiskan hari weekend nya sendiri di rumah besarnya itu. Sudah pasti, ayahnya tidak akan menemani hari weekend nya. Seperti kemarin-kemarin.

****

Kegiatan eskul fotografi pun telah selesai. Waktu sudah menunjukkan pukul 6 kurang 5 menit. Semburat oranye mulai terlihat untuk menggantikan posisi langit biru. Syafa melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah. Ia berdiri sambil menunggu datangnya taksi. Pak Budi---supir yang biasa mengantar-jemput Syafa---sedang cuti, dikarenakan istrinya sedang melahirkan di kampung. Jadilah selama satuminggu ini, ia pulang dengan angkutan umum.

10 menit ia menunggu tetapi tak ada satupun angkutan umum yang lewat. Angkot maupun taksi. Eskul basket pun sudah bubar dari 3 menit yang lalu.Terpaksa, Syafa menuju halte yang lumayan jauh dari sekolahnya.

Saat sedang berjalan menuju halte, ia mendengar suara klakson motor yang membuat ia berhenti dan menghadap ke arah kanan. Terlihatlah, Anta yang sedang duduk di motor ninjanya dengan hoodie yang menutupi baju basketnya.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang