Stand By Me

589 33 29
                                    

1.1.1

Woohyun memecahkan telur yang akan dimasaknya ke dalam wajan, menggumamkan sebuah lagu yang sedang terjebak dalam ingatannya. Ia memandang ke luar sejenak, menikmati pemandangan pagi yang masih sepi dan sejuk. Mood-nya sedang cukup baik hari ini, entah mengapa ia sedang merasa bersemangat menghadapi hari ini. Ia hanya berharap bahwa hari ini adalah hari yang baik, tanpa satu pun hal buruk akan terjadi.

Ia menunggu telur ceplok yang tengah dimasaknya matang, sebelum mengangkatnya dan meletakannya ke atas piring sebelum memecahkan satu telur lainnya untuk dimasak kembali, berteriak kecil ketika sepercik minyak panas mengenai tangannya saat ia menumpahkan isi telur tersebut ke atas wajan. Ia mengelap tangannya ke celemeknya, dan kemudian fokus kembali ke masakan super sederhananya.

Ia merasakan sebuah pelukan hangat di punggungnya tak lama setelah itu, membuatnya menoleh dan tertawa kecil melihat pemuda berambut coklat yang kini tengah menenggerkan dagunya di bahu Woohyun, matanya tertutup, masih belum terlepas sepenuhnya dari tidur lelapnya.

"Pagi, sleepyhead." Sapa Woohyun, yang dibalas hanya dengan sebuah gumaman yang tak dapat Woohyun artikan.

Myungsoo melepaskan pelukan eratnya dan pergi ke meja makan kecil mereka, menunggu Woohyun menyelesaikan masakannya sambil berusaha untuk benar-benar bangun. Woohyun kembali mengangkat telur yang sudah matang dan meletakanya kembali ke atas piring, sebelum mengisi kedua piring yang sudah berisi telur dengan nasi dan membawanya ke Myungsoo.

"Cuma ada telur, jadi aku cuma memasak ini," Woohyun memberitahunya, memandang ke kulkas kecil mereka yang isinya cukup kosong.

Myungsoo mengangguk, sebuah tindakan yang terlihat lebih lucu dibanding biasaya Karena ia masih setengah tertidur. Ia kemudian berkata, "Tak apa-apa asal kamu yang masak."

Woohyun tertawa kecil lagi. Memasak telur adalah hal yang paling mudah dapat dilakukannya, bahkan Myungsoo pun dapat melakukannya, meski Woohyun tak akan membiarkannya. Ia tak pernah membiarkan Myungsoo memasak semenjak insiden ketika Myungsoo memasak nasi goreng untuk dirinya sendiri dan berakhir menderita sakit kepala hebat karena salah memasukan bumbu.

"Kamu ada latihan lagi hari ini?" Tanya Myungsoo, sudah mulai memakan makanannya sementara Woohyun masih sibuk menatap kekasihnya itu. Ia menjawab pertanyan Myungsoo dengan sebuah anggukan, sementara Myungsoo lanjut berbicara, "Hari ini harusnya aku gajian, jadi besok kita bisa belanja keperluan kita."

Woohyun mengangguk lagi, tak tahu harus berkata apa lagi. Meski sudah bertahun-tahun, ia masih merasa tak enak bahwa sampai saat ini masih Myungsoo yang membiayai seluruh keperluan mereka, sementara Woohyun hanya bisa membantu sekali-sekali karena ia masih fokus menjadi seorang trainee yang sedang berusaha debut. Myungsoo selalu mengatakan bahwa ia tak keberatan soal itu, bahwa ia sudah berkomitmen dengan hubungan mereka, tapi tetap saja, Woohyun merasa bersalah.

"Oh iya, malam ini ada festival film gratis di Gangnam, mau menonton bareng?" tanya Myungsoo, kini tampaknya sudah sepenuhnya bangun.

Woohyun tersenyum pada Myungsoo dan berkata, "Tentu saja!."

2.1.1

Woohyun memecahkan telur yang akan dimasaknya ke dalam wajan, menggumamkan sebuah lagu yang sedang terjebak dalam ingatannya. Ia memandang ke luar sejenak, menikmati pemandangan pagi yang masih sepi dan sejuk. Ia menunggu telur ceplok yang tengah dimasaknya matang, sebelum mengangkatnya dan meletakannya ke atas piring sebelum kemudian memasak potongan sosis yang sudah disiapkannya. Ia berhenti menggumamkan lagu tersebut, dan kini tak ada suara selain suara percikan minyak yang tengah mematangkan sosis.

One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang