"Eomma gajima..." Tangis gadis kecil berusia empat tahun kepada seorang yeoja yang sibuk menyeret seorang namja yang berusia delapan tahun.
"Gara-gara kau gadis sial yang penyakitan, suamiku pergi dan kita jadi bangkrut! Aku menyesal telah melahirkanmu. Ayo sayang kita pergi ke rumah nenekmu" Ucap yeoja itu sambil menarik tangan namja kecil yang merupakan anaknya itu.
"Sirheo eomma... kita tidak bisa meninggalkan jiji disini eomma" Tangis namja itu merengek kepada eommanya.
"Biarkan saja dia. Dia bukan dongsaengmu nak, kajja samcheonmu sudah menunggu kita." Ucap yeoja itu menuju mobil yang sudah menunggunya didepan rumah kecil yang kumuh.
"Eomma... " Teriak gadis itu mengejar mobil itu dengan kaki kecilnya. Gadis itu terus berlari berusaha mengejar mobil yang membawa eomma dan oppanya walaupun mobil itu sudah menghilang dari pandangannya. Akhirnya langkah kecil itu terus membawanya sampai jalan raya. Dia terus berlari menghiraukan tatapan orang yang memandangnya aneh. Dia terus berlari hingga akhirnya ada sebuah mobil melaju kencang mengarah padanya. Gadis itu menoleh pada mobil itu dan.....
.
.
.
Mata Eunji terbuka lebar. wajah dan bajunya basah karena keringat dingin yang dihasilkan tubuhnya akibat mimpi buruk yang baru saja dialaminya. Eunji duduk dan melihat dengan cahaya yang minim kamar hotel yang ditempatinya. Ia melihat Naeun masih tertidur diranjang yang terdapat bersebelahan dengan ranjang yang digunakannya untuk tidur. Ia mengusap wajahnya kasar 'Pantas saja aku bermimpi itu lagi. Naeun mematikan lampu kamar hotelnya' batin eunji. Ia meraba ponselnya yang berada di meja nakas sebelahnya. Ia melihat ponselnya yang menunjukkan pukul lima pagi. Ia berniat mandi mengingat ia masih mengenakan seragam kebanggaannya selain itu nyonya son yang masih terelap ini membutuhkan waktu yang lama jika berada di kamar mandi.
Lima belas menit kemudian ia keluar menggunakan bathrobe milik hotel tempat ia menginap. Ia meletakkan seragamnya di keranjang depan kamar mandi dan meihat seragam Naeun yang juga diletakkan disana. Ia menuju kopernya lalu memakai baju atasan hitam dan jeans sebagai bawahannya. Saat akan memakai menyisir rambutnya, ia dikejutkan oleh suara Naeun.
"Eonni, kau sudah bangun?" Tanya Naeun
"Tidak, aku masih tidur Naeun pintar" Jawab Eunji tetap menyisir rambutnya tanpa melihat Naeun. Naeun hanya mencibir mendengar perkataan sahabatnya itu.
"Nanti ingatkan aku menyerahkan baju kita berdua ke binatu ya eonni." Kata Naeun sebelum masuk ke kamar mandi. Eunji berdehem mengiyakan. Tak lama kemudian terdengar senandung dari kamar mandi. Eunji juga ikut bersenandung karena ini tergolong lagu favoritnya.
Setelah menyisir rambut dan sedikit memakai liptint, ia kembali mengambil ponselnya dan menon-aktifkan airplane mode yang belum ia matikan dari kemarin. Setelah itu terdapat banyak pesan maupun panggilan tak terjawab dan itu kebanyakan dari adik laki-lakinya.
Hoonie💝
*Noona, kau mendarat dengan selamat kan? Aku melihat berita hari ini cuacanya buruk.
*Noonaaa jawab akuuuu.
*Eunji noona aku kesepian disini, apartemen ini besar dan aku hanya sendiri tinggal disini!!!
Eunji tersenyum melihat pesan dari adiknya itu. Ia tidak membalas pesan sang adik melainkan memilih menelpon adiknya.
Panggilan pertama tidak dihiraukan oleh sang adik. Tak pantang menyerah ia kembali menelpon dan pada percobaan ke lima akhirnya panggilannya terjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sky-pcy&jej
FanfictionMy first story with chanji. "Kau terlalu sempurna untuk bersanding disampingku yang penuh luka ini"JEJ "Aku akan menyembuhkan semua lukamu hingga kau tak perlu merasakannya lagi"PCY