CHAPTER 4

314 66 7
                                    

Setelah makan siang, mereka berjalan  menuju parkiran untuk melanjutkan ke Shinjuku. Semuanya berlri menuju parkiran karena mereka bertaruh, mobil siapa yang terakhir sampai di Shinjuku mereka akan menraktir semua makan malam steak yang terkenal mahal di sana.

Eunji yang semula di depan semakin memelankan larinya dan tidak ada yang menyadarinya. 'Sial kenapa harus sekarang' ucap Eunji dalam hati sambil meremas dadanya dan mencoba mengatur nafasnya yang terasa sesak. Saat akan mengambil sesuatu yang ada di tasnya, ia baru sadar tasnya dibawa oleh Chanyeol yang ada di depan sana. 

Chanyeol yang akan membuka pintu mencoba menoleh ke belakang karena Eunji belum berada di mobil. Matanya sedikit melebar melihat gadis itu membungkuk dan hampir ambruk. Dengan cepat ia berlari kearah Eunji lalu menggenggam tangan gadis itu dan menariknya agar cepat masuk kedalam mobil. Sebenarnya ia ingin menggendong Eunji tapi karena takut menimbulkan kecurigaan ia menarik Eunji cepat menuju mobil. Ia membukakan pintu sebelah kanan dan sedikit mendorong Eunji agar masuk kedalam mobil dan dengan cepat memutar untuk masuk kedalam mobil juga.

Saat dimobil terlihat Eunji yang dadanya semakin sesak sambil menangis dan tangannya juga menutup hidungnya yang mimisan. Chanyeol mengambil beberapa tisu dan dengan telaten membersihkan darah yang ada dihidung dan bahkan terkena pipi putih gadis itu. Mukanya semakin pucat dan tangisannya bahkan hampir tak mengeluarkan suara.

Chanyeol membuka tas punggung Eunji dan langsung mengambil ambu bag dan memakaikannya ke Eunji. "Tenang Eunji-ah, cobalah bernafas dengan tenang" Chanyeol mencoba memberi instruksi pada Eunji. Secara perlahan Eunji mengikuti perkataan Chanyeol dan mulai bernafas dengan baik, setelah dirasa baik ia membuka ambu bag dan mengembalikan ke Chanyeol.

Chanyeol menerima ambu bag tersebut dan diletakkan kembali kedalam tas Eunji lalu mengambilkan obat serta air mineral yang ada di mobil. Chanyeol meminumkan obat kepada Eunji.

"Gomawo ne" Ucap Eunji walaupun masih lemah.

"Lain kali minum obatmu secara teratur, maafkan aku tidak memperhatikanmu tadi" Kata Chanyeol khawatir.

"Aku tidak punya waktu meminumnya tadi, jangan memasang muka seperti itu. Ingin rasanya kupukul wajahmu saat ini"

Chanyeol terkekeh mendengar ancaman Eunji. "Kau itu saat sakit masih saja galak" Ucap Chanyeol.

Eunji memasang sabuk pengaman walaupun masih dengan bantuan Chanyeol.

"Ca, cepatlah aku tidak mau mengeluarkan uang untuk para babi yang kelaparan" Kata Eunji.

"Ah baiklah, kau istirahatlah dulu" Jelas Chanyeol sambil menstater mobilnya.

Eunji tidak menjawab lalu memejamkan matanya serta mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Mobil Chanyeol melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi mengingat ia tertinggal cukup jauh di belakang teman-temannya.

Saat di jalan Chanyeol yang sesekali melihat Eunji tertidur. Tatapannya sendu melihat wajah pucat gadis itu.

"Aku akan membuatmu bahagia Eunji-ah" Ucap Chanyeol sambil mengusap kembali rambut Eunji.

Dan tanpa disadari Eunji tidak tertidur dan mendengar perkataan lelaki disampingnya ini, air matanya menetes di ujung matanya tanpa sepengetahuan Chanyeol.

.

.

.

SHINJUKU

"HUAAA kenapa jadi aku yang menraktir kaliannn???!!! Itu salahmu Baekhyun-ah" Jerit Bomi saat mereka sudah dalam restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HUAAA kenapa jadi aku yang menraktir kaliannn???!!! Itu salahmu Baekhyun-ah" Jerit Bomi saat mereka sudah dalam restoran.

"Ini bukan hanya salahku, ini juga salahmu yang salah membaca peta" Ujar Baekhyun tak terima.

"ITADAKIMASU" Sorak lainnya menengahi BaekBom yang berdebat. Baekhyun dan Bomi secara bersamaan mendengus mendengar sorakan para temannya.

Pasangan BaekBom menjadi terakhir menggantikan ChanJi karena mereka sempat tersesat dan hampir ke Chiyoda.

"Kenapa kalin tidak berangkat saat diparkiran tadi?" Tanya Jongin menoleh pada Chanyeol dan juga Eunji.

"Eumm... itu...tadi ponsel milik Eunji tertinggal di Restoran, ya tertinggal di Restoran" Ucap Chanyeol agak terbata saat menjawab.

"Bukankah tadi setelah makan kita berfoto menggunkan ponselmu ya ji?" Ucap Naeun.

"Ehh.. itu, iya aku kira tertinggal di restoran tapi ternyata ada di dalam tasku hehe" Eunji juga menjawab dengan canggung.

"Kalian aneh" Ucap Sehun datar sambil memakan makanannya.

"Kau yang aneh, jangan dengarkan dia Kapten Park, Eunji" Kata Hayoung sambil menjitak kepala kekasihnya.

"Yak! kenapa kau selalu kasar pada kekasih sendiri sih?" Omel Sehun pada sang kekasih. Hayoung hanya menggendikkan bahu dan meneruskan makan. Sedangkan ang lain sudah tertawa terbahak karena pasangan kekasih itu. 

.

.

.

Setelah makan malam dan berbelanja mereka sedang berjalan di kedai kios-kios makanan ringan. Mereka sedang menunggu takoyaki di depan salah satu kios makanan. Kios ini terletak paling ujung dan langsung berhadapan dengan jalan raya. Eunji menikmati pemandangan jalan raya yang dipadati oleh kendaraan itu. Pandangannya akhirnya jatuh kepada wanita paruh baya sambil menggandeng anak kecil yang kemungkinan cucu wanita tersebut. 

Seketika mata Eunji berair dan tanpa sadar berjalan menuju ke sebrang jalan ingin menemui kedua orang tersebut. Jongin melihat Eunji lalu mencoba memanggilnya, "Yak Eunji-ah kau mau kemana??" Jongin sedikit berteriak karena suasana yang cukupramai. 

Chanyeol yang merasa aneh akhirnya mengejar Eunji. "Yak Jung Eunji berhenti. Kau mau kemana?" Teriak Chanyeol. Akhirnya Chanyeol berhasil meaih tangan Eunji. Eunji mencoba meronta melepaskan genggaman Chanyeol sambil meracau.

"Eomma..."

.

.

.

TBC




*Ambu bag=alat bantu nafas saat sesak nafas

*Ambu bag=alat bantu nafas saat sesak nafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



My Sky-pcy&jejTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang