andreas masih setia menunggui istrinya di Rumah sakit yang masih belum sadar juga. di belainya rambut milik istrinya.
bangunlah nia, aku membutuhkan mu...apakah mimpimu terlalu indah sehingga kau tak mau bangun dari tidur mu. asal kau tau nia kalau altar yang ada dalam mimpimu, aku akan cemburu. mungkin kau akan mentertawakan ini kalau ku jujur tapi percayalah ku sudah jatuh cinta padamu bahkan sebelum kita bertemu. jadi kembalilah ku mohon....
di kecupnya kening istrinya dengan lembut. andreas begitu sedih ketika nia tak sadar sadar pasca operasi. meski dokter bilang tak apa apa tapi tetap saja ada rasa takut terselip di hatinya. takut tak bisa melihat nia lagi, takut tak bisa menyentuh nia lagi, takut tak bisa melihat nia lagi. semua ketakutan itu membuat nya setres.
entah sudah berapa kali orang tuanya membujuk untuk pulang dan istirahat tapi selalu di tolak nya. alasan nya cuma satu dia hanya ingin ketika nia sadar dialah orang pertama yang dilihat nia. andreas bahkan rela membawa pekerjaan kantor ke rumah sakit.
sudah satu minggu pasca operasi nia bahkan tak menunjukan reaksi mau bangun dari tidurnya.
aku takut menjalani hidup ini tanpamu nia...bangunlah .
ucap andreas sebelum merebahkan tubuhnya di samping nia. andreas tak perduli protes dokter dan suster. sebodoh amat nia adalah istrinya dan rumah sakit ini milik nya. di peluknya istrinya di genggamnya tangan nia dengan erat. pelan namun pasti begitu nyaman rasa yang di dapat membuat matanya tertutup.
nia tersentak dari tidurnya. matanya menatap sekeliling nya di mana aku...dia berusaha mengenali ruangan tempat nya berbaring. mencoba mengingat apa yang terjadi . tapi gesekan lembut di samping nya membuat nya terusik . di palingkan nya wajah nya ke samping. nia terkejut mendapati andreas memeluk nya dengan posesif. mimpikah dia... ?
di pandanginya wajah suaminya yang tertidur pulas, " maaf sudah membuat mu cemas " hanya kalimat itu yang di ucapkan nia. di pandanginya lagi wajah suaminya. jujur baru kali ini setelah dua tahun pernikahan mereka nia baru memandangi suaminya dengan begitu dekat.
suaminya begitu tampan tak heran bila begitu banyak wanita yang mengincar nya. bahkan kakak nya lina pun mencintai sosok di samping nya ini dengan sangat. tapi kenapa pertunangan itu batal? kenapa kak lina justru meninggalkan andreas kalau memang dia sangat mencintai nya.
nia memang tak tahu banyak hubungan kakak nya dengan andreas, selain nia sibuk mengejar karir nya di dunia fashion nia juga jarang berkomunikasi dengan kakak nya. nia masih ingat waktu kakak nya menelepon nya mengatakan bahwa dia sedang jatuh cinta. tapi lina tak mau mengatakan siapa orang nya.
hingga dua bulan kemudian kakak nya telpon mau bertunangan dengan kekasih nya. nia sangat senang sekali mendengarnya, tp sekaligus sedih karena dia tak bisa datang ke acara pertunangan kakak nya di jakarta. sebagai gantinya dia mengirim kan baju rancangan nya untuk kakak nya dan calon kakak ipar nya.
sejak itu dia tak pernah mendengar kabar apapun tentang kakak nya.
suara dokter edhy membangun kan andreas dari tidur nya
nia ...kamu sudah sadar....itulah suara dokter edhy sambil mendekati ranjang nia. andreas masih melongo belum sadar sepenuh nya. hingga suara lembut nia menyadarkan nya ini bukan mimpi nia sadar.
sudah dok...sudah sejak dua jam yang lalu.
dokter edhy tersenyum lembut pada nia.
ok nia saya periksa dulu nia. saya senang kamu sudah sadar asal kamu tau saya sudah capek melihat suamimu di sini.
kelakar dokter edhy andreas hanya mendelik menatap sahabat nya itu. nia tersenyum memandang suaminya.
trimakasih sudah menjagaku...ucapnya lirih.
aku senang melakukan nya nia. jangan sakit lagi ku mohon.
kata kata andreas membuat nia terpaku, ah mungkin dia salah dengar gak mungkin kan andreas ngomong gitu. suara dokter edhy segera menyadarkan nya.
kalau kalian seperti ini terus, aku gak bisa memperiksa nia dre, plese biarakn aku memperiksanya dulu setelah itu terserah kalian mau apa ok.
kata kata dokter edhy membuat mereka tertawa. tak butuh waktu lama dokter edhy untuk memerisa keadaan nia.
well... kurasa istrimu tidak apa apa untuk saat ini. keadaan nya cukup stabil. tapi walaupun begitu nia harus tetap kontrol dengan rutin. apa kalian mengerti.
aku mengerti sahabat ku jadi bisakah kau cepat keluar dari ruangan ini. aku ingin sekali bersama istriku. kata andreas sambil menyeret dokter edhy keluar dari ruangan .
kau mengusirku dre....yang benar aza, kemarin kau memohon mohon padaku untuk menyelamatkan istri sekarang kau mengusirku. aku tidak terima ini. kau harus mentraktirku makan
jawanb dokter edhy meski begitu tetap aza dia berlalu pergi dari ruangan ini. andreas segera membalikan badan nya. di tatap istrinya dengan lembut. nia tersenyum padanya.
sudah berapa lama aku koma dre... tanya nia.
andreas berjalan perlahan menghampiri ranjang nia. di genggam nya tangan nia dengan lembut. kemudian di cium nya punggung tangan itu dengan kasih sebelum menjawab pertanyaan dari nia. nia hanya diam dia tak melawan atau berontak.
sudah satu minggu sweetheart...
bukan satu minggu dia terbaring koma di rumah sakit yang membuat nia sock, tapi cara memanggil andreas padanya yang membuat nya sock..sweetheart...apakah dia tak salah dengar anreas memanggil nya sweetheart yang bener aja.
sweetheart kau kenapa, apa ada yang sakit ? suara andreas begitu cemas ketika mendapati istrinya hanya diam tanpa suara.
tidak dre ku tak apa apa ? kapan ku boleh keluar dari sini ku ingin istirahat di rumah.
sabar ea hun....nanti ku tanyakan sama dokter edhy.
aku sakit apa sebenar nya dre tanya nia lagi.
andreas bingung mau jawab apa
tidak apa apa sweetheart kamu hanya kecapekan.
mungkin ini jawaban terbaik yang bisa di berikan andreas untuk nia saat ini, dia gak ingin nia sock kalau mendengar kenyataan yang sesungguh nya. andreas berjanji kan menjaga nia mulai sekarang.
apapun akan di lakukan untuk itu bahkan dia sudah bertekat menjauhkan nia dari altar. yah anreas tak ingin melepaskan nia sampai kapan pun. kalaupun dia harus mengorbankan segala milik nya dia tak perduli. asal nia tetap di sisinya.
mulai sekarang nia harus melihat dirinya hanya dia, andreas tidak akan membaginya dengan siapapun tidak juga altar.