THE HISTORY OF CROWN

12 4 0
                                    

"Uwaaa!! Anak eomma jatuh cinta"koor eomma heboh seraya bertepuk tangan. Baekhyun bergidik ngeri melihat tingkah laku aneh sang eomma.

"Zang Nian" yizing duduk disamping nian yang sibuk dengan alam khayalnya. Nian terkejut lalu mengalihkan pikirannya "oppa" nian menatap yizing seolah berkata 'ada apa' seolah mengerti arti tatapan nian, yizing menepuk pangkuannya. Nian tersenyum lalu memposisikan berbaring dalam pangkuan sang kakak. Nyaman, yizing mengusap lembut surai hitam lembut nian dengan penuh Kasih sayang.
"Oppa,apakah kau menyayangiku?" yizing menatap wajah dongsaengnya lantas mencubit pipinya pelan.
"Tentu nona! Kau Harta tak ternilai yang aku miliki sekarang, aku tak apa tak punya Harta lain, asalkan aku tetap bisa menjagamu. Aku bisa mati jika kau terus sedih dan menangis. Tersenyumlah! "Jelas yizing panjang lebar. Nian tersenyum senang merasakan Kasih sayang yang amat tulus.
"Cerikan apa alasan kau tak menangis, oppa"
"Saat kau terlahir didunia ini, eomma berpesan padaku untuk jadi anak mandiri yang bisa menjaga adikku, eomma melarangku menangis walau saat eomma pergi didepan mataku, aku harus tetap tersenyum tegar, eomma menyuruhku menjagamu, menyayangimu, melindungimu, jadi_"yizing menarik napas dalam lalu menghembuskannya perlahan"tersenyumlah"lanjut yizing kemudian. Nian menghapus air matanya lantas memeluk erat yizing.
"Aku menyayangimu"bisik nian disela sela tangisannya.

         Baekhyun terus saja mengganti style rambutnya sambil terus berekspresi menampakkan bayangannya pada cermin berukuran separuh tubuhnya.
"Baek, cepat berangkat. Ini sudah siang"eomma berbicara dengan bayangan baekhyun. Tangannya masih menenteng baju kotor yang hendak dicuci.
"Eomma aku belum tampan"baekhyun terus berkutat dengan rambutnya .eomma berdecak sebal. Hatinya dongkol. Anaknya benar benar menyebalkan. Oh lord apakah salah melahirkan anak seperti dia.
"Walau kau audah bergaya seribu kali sampai cermin meletuspus, kau tidak akan pernah tampan! Ejek eomma dongkol.
"Semua siswi tergila gila padaku. Apa itu berarti aku jelek. Aku rasa tidak"baekhyun berujar datar. Eomma memutar bola matanya malas. Kenapa orang seperti baekhyun terlahir didunia ini? Oh god..
"Kurasa mereka sudah gila. Dasar pendek! "Desis eomma berlalu meninggalkan baekhyun.
"EOMMA!!! "Baekhyun berteriak kesal .mana ada seorang ibu mengatakan anaknya jelek dan pendek. Aigoo kurasa salah memilih eomma.

"Zqng nian"yizing berlari mengejar nian yang hendak membuka gerbang rumah.
"Oppa, ada apa? "
Yizing menyodorkan crown putih dengan hiasan Mawar disekelilingnya yang ia beli beberapa hari lalu.
"Pakailah aku membelinya untukmu. "Nian tersenyum lantas melepas crown lottus menggantinya dengan crown Mawar dari yizing.
"Gomaweo oppa"nian melambaikan tangannya, berangkat sekolah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hembusan angin membuat nian terkantuk kantuk. Ditambah lagi posisinya yang berada dibawah pohon Taman sekolah. Namun segera ia menepis rasa kantuknya. Kembali mencoret, coret catatan dipabgkuannya. Mengeliminasi barang yang tadinya ia tulis.
"Kemeja? "Tangannya bergerak cepat membuat tanda silang pada kata tersebut.
"Sepatu? "Nian mengangkat bolpointnya namun berhenti sesaat. Ia turunkan lagi tangannya. Mengurungkan niatnya mengeliminasi.
"Sepertinya Bagus"nian menggumam menutup catatannya lantas berdiri hendak pergi
'Akk_'
Nian tersentak mendapati baekhyun yang tiba tiba didepannya.
"Minahae. Apa yang kau lakukan sendiri disini? " baekhyun celingukan mencari apakah ada orang lain. Nian tersenyum, terlintas sebuah ide diotaknya. Dan sepertinya tidak buruk.
"Bisakah kau ikut denganku sepulang sekolah? "Baekhyun mengembungka pipi nya berpikir sejenak seraya mengetuk ngetuk pelipisnya.
"Boleh juga"tukasnya kemudian.

01.30PM KST
nian dan baekhyun berjalan beriringan memasuki toko sepatu dikawasan seoul. Nian menelusuri tiap rak didalam toko. Sebenarnya ia bingung seperti apa yang disukai seorang pria.
"Kau mencari untuk siapa? " Tanya baekhyun merasa sudah pusing mengikuti nian yang terus mengitari toko.
"Untuk oppaku. Dia ulang tahun hari ini"nian masih sibuk melihat rak terkhir
"Dia suka yang seperti apa? " nian mendecakkan lidah memandang baekhyun sinis.
"Mana kutahu. Untuk apa aku berputar putar jika aku tahu" Baekhyun tersenyum lalu menarik tangan Nian kesalah satu rak.
"Kau bisa pilih ini saja. Mungkin oppamu suka. Model seperti banyak dipilih anak muda"Baekhyun menyodorkan sepatu berwarna dasar hitam dan dikombinasi warna merah. Keren
"Seleramu Bagus juga"Nian mencoba meremehkan baekhyun.
 

                   TBC

THE HISTORY OF CROWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang