Chapter two

236 15 2
                                    

-Author pov-

"duduklah" kata jimin lalu memanggil pelayan dan memesan sesuai pesanan jungkook.

"Ne hyung" jawab jungkook sambil tersenyum lebar, tanpa sadar ia teringat kejadian tadi pagi.

Kejadian itu cukup membuatnya sesak untuk sesaat. Walau pada akhirnya hyung-nya dapat mengembalikan mood nya.

"Kook?" Kata jimin sambil melambai-lambaikan tangan didepan wajah jungkook.

"Akh mian hyung" jungkook terkejut.

"Gwaenchanayo? Kau terlihat buruk" kata jimin khawatir.

"Ne gwaenchana hyung, aku hanya terlalu lapar hehe" cengir jungkook.

"eum ne arraseo" jawab jimin mengerti walau ia tahu kookie-nya sedang berbohong.

Pesanan pun datang, jungkook langsung menyantap makanan tersebut.

Berbeda dengan jimin, dia masih khawatir pada jungkook. Dia masih merasa bersalah akan saran nya tadi pagi.

Ia yakin jungkook sedih karena itu. Jimin menatap lekat manik hitam milik jungkook.

"Ne hyung, kenapa kau menatapku seperti itu eoh, aku tau aku tampan" kata jungkook lalu terkekeh.

"Tak setampan aku pabo-ya" kata jimin lalu menyentil dahi jungkook.

"Aw sakit hyung" kata jungkook meratapi dahi-nya yang memerah.

"Jungkookie pabo" kata jimin lalu melanjutkan acara makannya.

Jungkook ingin bertanya lebih, namun ia urungkan karena takut jimin terganggu.

"Waeyo eoh?" Kata jimin, eoh jimin benar-benar namja yang peka.

"Ani,aku hanya terkejut kau makan seperti wanita" kata jungkook lalu terkekeh.

"Paling tidak aku membuka tutup botol soju tidak dengan alat eum" kata jimin menyindir jungkook.

"JIMINIE HYUNG PABO?!" jungkook kesal karena perkataan jimin, tanpa sadar pipinya memerah padam.

Jimin pun menepuk kepala jungkook, dengan senyuman terindahnya. Hal itu mampu membuat jungkook makin memerah.

"Hey ayolah kenapa kau jadi merah seperti tomat matang eoh?!" Kata jimin terkekeh.

"Paboya jiminie hyung, kau benar benar pabo" jawab jungkook kesal.

"Ne chagiya. Apapun untukmu" kata jimin lalu mengedipkan sebelah matanya.

'Blush' pipi jungkook kembali memerah, hal ini mampu membuat jimin tertawa terbahak-bahak.

Jimin tak menyangka jungkook dapat dirayu semudah itu. Namun disisi lain ia senang jungkook mampu melupakan kejadian pagi tadi.

Jimin tanpa sadar tersenyum sangat manis sambil memakan buncha nya yang tertinggal banyak.

Jungkook yang masih menatap jimin bingung karena hyungnya itu tersenyum sendiri, tapi tanpa ia sadari ia juga ikut tersenyum.

Makanan pun habis terlahap oleh mereka berdua. Jimin membayar nya lalu menuju motor.

Terlihat jungkook sedang menunggu-nya disana, jimin tersenyum manis pada jungkook.

Jungkook terkekeh pelan melihat kelakuan hyungnya yang seperti anak-anak.

Ya, jimin selalu bertingkah seperti itu agar jungkook dapat tersenyum. Namun disaat yang dibutuhkan, dia menjadi lebih dewasa dari umurnya.

Jimin adalah pendengar yang baik bagi jungkook.

-Skip-

Jungkook sampai dihalaman rumah-nya, jimin memutuskan untuk bersalaman dengan mrs.jeon sebentar.

"Ne jimin-ah, gomawo ne sudah mengantar jungkookie. Kau mau masuk sebentar eum?" Tanya mrs.jeon

"Ah aniyo. Aku langsung pulang saja eomma. Aku yakin kau sedang sibuk" kata jimin lalu tersenyum manis.

"Akh tidak jimin-ah. Masuklah" kata mrs.jeon

"Ne hyung masuklah" kata jungkook membela ibunya.

"Tidak usah eomma, aku ada les musik sore ini. Aku juga tidak ingin menyusahkan mu dan jungkook. Gomawo tawarannya eomma" kata jimin sambil tersenyum lalu menundukan badannya.

Ia pun kembali kemotornya dan memasang helmnya. Lalu melambai-kan tangan nya dan melesat dengan kecepatan rata-rata.

-skip-

*jimin pov

Aku memberhentikan motorku di sebuah rumah yang cukup besar, ya itu rumahku.

Tidak, tepatnya ini rumah ibuku. Ibu dan ayahku tidak tinggal serumah jadi aku memiliki jadwal untuk tinggal dirumah siapa setiap minggu-nya.

Aku memasukan motor ku ke garasi lalu menuju ke pintu utama, saat aku masuk terlihat eomma dengan laptop dan kacamatanya.

Yah dia selalu sibuk kurasa, lebih baik aku tidak menganggunya. Saat aku ingin menuju ke kamar...

"Ne jiminie" kata eommaku.

"Akh ne eomma? Waeyo? Apa kau butuh bantuan?" Tanya jimin lalu mendekati ibunya.

"Ani, duduk lah didekat eomma" kata eomma lalu menepuk sofa disampingnya.

Akupun duduk mengikuti instruksinya.

-Bersambung

Lama bat ye gue gak up 😂 pendek pula, tapi mulai besok gue up tiap hari dah 😂

Oh iye gue juga mau buat story baru😂 judulnya last baby. Nc gak ye😂

 Nc gak ye😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Faded (VMinKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang