Chapter three

289 20 13
                                    

-Smile jimin pov

'Deg' jantung ku terasa berhenti berdetak setelah apa yang dikatakan oleh eomma.

"M-mwo? Apa m-maksud eomma?" Kata ku terbata-bata.

Sungguh, aku tidak ingin ini terjadi.

Aku tak berfikir hal ini akan terjadi saat ini.

"Kau akan mengerti jiminie" kata eommaku.

"Arraseo, lebih baik kau istirahat sekarang eomma" kata ku sambil tersenyum manis.

Eommaku pun pergi menuju kamarnya.

'Apa semua ini harus terjadi?' Tanpa sadar aku membatin.

'Akhh' aku mengerang didalam sana, batinku menyeruak meminta keadilan.

Aku benar benar frustasi, aku memilih untuk tidur agar pikiranku bisa tenang kembali.

-Skipp author pov

Sinar mentari pagi menembus celah tirai, lalu menyebar keseluruh bagian dari kamar jimin.

Memberikan kehangatan yang amat nyaman disetiap paginya.

Terlihat kedua manik hitam itu terbuka perlahan menampakan ke-indahan nya tanpa keraguan.

Saat manik itu terbuka sempurna, tersebarlah keindahan sang pemilik memenuhi segala area tempat itu.

Kaki indah itu melangkah perlahan menuju kamar mandi untuk melakukan kesehariannya.

Dengan membawa sebuah handuk ia pergi menuju tempat tersebut tanpa ragu.

'Cklek' suara pintu dibuka.

Satu persatu tetes air gugur dengan indah membasahi tubuh jimin.

Tanpa ragu jimin menongak keatas untuk merasakan setiap tetes terjatuh kewajahnya.

Air itu membasahi tubuhnya dengan sempurna. Menampakkan keindahan gestur tubuh yang sempurna dengan proporsinya.

Jimin terlihat benar benar sexy. Ya benar, jimin berada diantara sexy dan mochi. Namun bukan berarti ia cantik.

Ia bersikap manis agar orang lain nyaman bersamanya, tidak merasa terganggu dan bahagia saat berada didekatnya.

Disela waktunya yang sedikit, ia tetap tersenyum diatas segala beban yang dipikulnya.

Ia berusaha menahan bebannya untuk terlihat 'fine' didepan semua orang. Walau ia tau tidak akan ada yang menyadarinya.

Walau kadang ia berharap agar orang lain berusaha mengerti dirinya.

Ia selalu bersikap baik pada orang lain karena ia ingat pesan ayahnya.

"Teruslah berbuat baik, walaupun manusia tidak yang membalas-nya. Tuhan pasti  memberikan balasan terbaik dari pada balasan para makhluknya"

Mengingat pesan itu mampu membuat jimin menjadi tenang.

Setelah membilas busa yang me-nempel ditubuh indahnya, jimin pun mengeringkan tubuh nya dengan handuk.

Lalu bersiap-siap untuk pergi kesekolah.

-Skipp

Setelah sarapan jimin pun berangkat kesekolah dengan motornya.

Hawa dingin pagi hari merasuki tubuh nya. Dengan cepat ia melajukan motornya agar ia lebih cepat sampai ke sekolah.

Setelah sampai disekolah ia me-markirkan motornya di parkiran.

- Jimin pov

Aku memarkirkan motor ku di parkiran sekolah.

Tanpa sadar mataku menatap seorang gadis manis yang kukenal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Faded (VMinKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang