#One

11 3 1
                                    

Ardy menatap dirinya dicermin setelah diperkirakan sudah rapih seragamnya dia langsung melenggang pergi dari kamarnya ke bawah untuk sarapan. Ardy cukup makan dengan nasi goreng buatan ibunya yang menurut nya sangat enak, dia sangat menyukai nasih goreng sosis buatan ibunya, setelah makan dia menyalami ibunya dan langsung pergi ke sekolah dengan mengendarai motor sport nya.

Ardy siswa yang selalu datang paling pertama dan tidak pernah terlambat bahkan absen pun dia tidak pernah sama sekali.

Ardy memasuki sekolah nya seperti biasa memarkirkan motornya diparkiran. Benar saja diparkiran belum ada satupun kendaraan yang terparkir di sini karena semua murid disini kebanyakan membawa kendaraan masing-masing dibanding menaiki kendaraan umum.

Dia memasuki kelasnya yang masih sepi, Ardy sengaja datang pagi karena ingin Melihat wajah Rayna dipagi hari karena Rayna selalu datang ke-2 setelah nya. Dia selalu memerhatikan Rayna dan Melihat nya diam-diam. Ardy cukup pengecut untuk memberitahukan perasaan nya kepada Rayna, dia tidak mempunyai nyali yang cukup untuk menyatakan perasaan nya.

Tidak lama setelah Ardy duduk dibangku Rayna datang dan langsung duduk dibangku yang berada ditengah barisan ke tiga.

Rayna langsung mengeluarkan buku fisika nya ia lupa mengerjakan tugas dari Bu Ratna yang notaben nya adalah guru BK sekaligus guru IPA Fisika dikelas nya, Rayna biasanya akan menunggu Afifa teman sebangku nya, Tapi entah dorongan darimana dia ingin mencoba mengerjakan nya dulu sebelum menyontek pada Afifa.

Rayna mengangkat kepala nya menghadap depan kearah dimana Ardy duduk sambil menikmati angin pagi didekat jendela. Rayna ingin sekali menanyakan PR Fisika pada Ardy Tapi ia gengsi untuk menanyakan nya.

Rayna tidak tau cara mengerjakan nya dan akhirnya ia melamun, beberapa saat kemudian Afifa datang dengan senyum nya yang mengembang saat melihat Rayna yang sedang melamun dan terdapat buju Fisika dimejanya. Afifa langsung menghampiri teman sebangku nya Itu dan duduk disebelah nya. Senyum jahil muncul dibibir Afifa "DOORRRRR!" Rayna terlonjak kaget dan langsung menatap tajam Afifa yang menyengir kuda.

"Apaan sih lo ngeselin banget!"

"Iya Iya maaf, Tumben lo belajar?"

"Gak gw cuma mau nyobain aja ngerjain dulu, BTW gw liat punya lo dong"

"Elah nih, Sama aja lu ujung-ujungnya nyontek juga" Afifa menatap sebal pada Rayna "Eh BTW lu masa gini-gini aja sih Gak ada perkembangan gitu lu Sama Ardy, coba deh lu ngobrol Sama dia, ngobrol apa gitu lu samperin"

"Gw tanya emang lu ada perkembangan sama si Adit"

"Ck Elah lu mah gw ngasih saran juga, lagian gw Gak sampe gimana gitu suka Sama Adit, Lah elu kayanya suka sampe nyess gitu sama Ardy coba deh lu deketin, ngapain ke"

"Elah yang ada kalo gw deketin palingan cuma di diemin, lagian gw juga bingung mau ngomong Apaan Sama dia,  belom tentu juga direspon Sama dia"

"Iya sih, EH tuh Dwi" Dwi masuk dengan muka yang terlihat lelah, sepertinya dia jalan kaki lagi kesekolah seperti minggu yang lalu dia jalan kaki Karena Ayah nya sudah duluan jadi dia jalan kaki sampai sekolah, jarak rumah Dwi sampai kesekolah lumayan cukup jauh.

"Jalan lagi lo?"

"Iya, anterin gw beli minum yok" Pinta Dwi sambil mengatur nafasnya.

"Yo dah sekalian gw mau jajaj juga, Rayn gk papa kan kita tinggal ke kantin?"

"Iya, lagian gw juga lagi nyontek ini" Rayna menjawab sambil mencatat tugas Afifa

Setelah Afifa dan Dwi melenggang pergi ke kantin Irvan masuk dan langsung duduk di bangku nya. Biasanya Irvan langsung terbawa alam mimpi Tapi tidak hari ini ia bosan. Semakin lama kelas Semakin ramai, Siswa siswi berdatangan begitu juga dengan teman-teman nya. Irvan menatap pada Rayna yang sedang menulis dibuku entah apa Itu Irvan tidak peduli, tiba-tiba muncul sebuah ide yang terlintas di otak nya, Irvan menyeringai jahil.

BRAK!

Rayna dan teman-teman yang lain terlonjak kaget mendengar Irvan memukul mejanya sendiri dan langsung menghadap belakang menatap Irvan yang sedang menunjukan wajah sok polos nya.

Rayna benci Irvan yang selalu saja seenaknya seperti ini,  memukul meja dengan keras membuat semua orang terlonjak kaget dan menunjukan wajah sok polos nya.

Tidak lama setelah Itu Afifa dan Dwi masuk pas dengan suara bel masuk berbunyi. Bu Ratna masuk dengan wajah garang nya, ya Bu Ratna termasuk guru killer di sekolah.

***

Bel istirahat berbunyi membuat semua nya membereskan buku dan alat tulis mereka masing-masing. Rayna dan teman nya langsung pergi kekantin setelah Bu Ratna pergi dari kelas nya. Sampai dikantin mereka memilih tempat duduk yang berada di pojok kantin.

"Mau mesen apa lo pada?" Dwi yang sudah siap mengeluarkan yang nya

"Gw mie ayam aja Sama es teh manis"

"Gw samain aja Sama Rayna" Rayna dan Afifa memberikan yang nya pada Dwi yang ingin memesan.

***

Setelah mereka selesai makan mereka langsung pergi ke kelas. Rayna yang menatap tas nya yang dipenuhi sampah ituoun geram dan langsung menatap tajam bangku Irvan yang tidak ada pemilik nya. Rayna tau ini pasti ulah Irvan.

"Songong ni Irvan tai!" Rayna menatap tas Irvan yang tergeletak dimeja dan menyeringai. Rayna langsung memindahkan sampah-sampah Itu ke dalam tas Irvan. Rayna tidak memikirkan apa yang dilakukannya bila terlihat oleh Irvan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHASE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang