Jaga Lisan ya...

1.2K 30 0
                                    

Betapa banyak kata-kata yang keluar yang rasa-rasanya ketika mengeluarkannya begitu gampang, begitu enak, tapi yang mendengar malah sebaliknya, hatinya tercabik-cabik, tersayat-sayat perasaannya, begitu perih dan luka tertancap dihatinya. Seakan memberi nasehat, tapi bagi yang mendengar apakah merasa dinasehati atau malah merasa dizhalimi.
.
Dikala itu, jika orang menyikapi dengan baik, kita diberi semangat untuk bertaubat, semangat untuk mempertanggungjawabkan, kita tidak dicela, kita tidak dipermalukan, maka yang terjadi adalah semangat kita untuk mempertanggungjawabkannya menjadi lebih besar.
Bandingkan dengan kalau kita melakukan suatu kesalahan, lalu orang lain marah kepada kita, " Bayangkan perasaan kita, yang terjadi adalah merasa dipermalukan, merasa dihantam, harga diri kita benar-benar diinjak-injak. Sungguh kalau kita tidak suka dipermalukan, tidak suka disakiti, tidak suka direndahkan, mengapa kata-kata kita sering mempermalukan, merendahkan, menghinakan orang lain? Padahal, sebaik-baiknya kata adalah yang mengoreksi, yang dapat meraba perasaan diri sendiri dan orang lain kalau misalnya kita diperlakukan seperti itu. "Duh, dengan kata-kata ini dia terluka atau tidak, dengan kata-kata ini dia tersakiti atau tidak ?" .
.
Maka, mulai sekarang, jagalah lisan kita, banyaklah berkata dengan perbuatan daripada banyak berkata tanpa ada perbuatan. Kita tidak akan terhormat dengan banyaknya berbicara yang sia-sia. Karena kehormatan kita adalah dengan berkata benar atau diam.
.
Kontribusi oleh @story.panda

Dunia IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang