3 :: Kegiatan Biasa

69 9 0
                                    


MARS X VENUS - 03

Bahagiamu, bahagiaku juga. Aku akan selalu berada di sisimu, menemanimu dan menjagamu. Keep me by your side.

- MARS DHIRGANTARA

🍃🍃🍃

SAMPAI di rumahnya, Venus langsung berlari menuju kamarnya yang berada di lantai tiga. Ia melempar tas ranselnya di lantai begitu pula perlengkapan MOS yang melekat di tubuhnya.

BRUK

Suara decitan kasur terdengar. Ternyata Venus melompat menuju kasurnya tanpa repot-repot melepas sepatunya. Ia tengkurap kemudian menenggelamkan kepalanya di antara bantal dan bonekanya. Sebelumnya ia meletakkan kacamatanya di atas nakas.

Tak butuh waktu lama bagi Venus untuk terlelap dalam alam mimpinya.

"Ya ampun, dasar pemalas," Ucap Mars melihat Venus yang sudah tertidur pulas.

Mars melangkah menuju tepi ranjang, melepaskan sepatu Venus, kemudian menarik selimut tebal hingga menutupi setengah badan Venus. "Sleep tight, My Venus."

"Have a nice dream," Ucapnya sebelum menutup pintu dan menuju kamar tamu yang berada tepat di samping kamar Venus.

Di rumah Venus terdapat tiga kamar tamu. Satu kamar di lantai tiga, dan dua kamar di lantai satu. Untuk kamar tamu di lantai tiga, ruangan tersebut sudah disulap menjadi kamar bagi Mars. Beberapa kali ia mengunjungi rumah Venus. Terkadang ia harus menginap karena mama dan papa Venus harus pergi ke luar kota. Hal itu membuat Mars harus mengisi lemari kosong di ruangan itu dengan beberapa potong pakaiannya sebagai cadangan.

Selesai mandi dan merapikan diri, ia keluar dari kamarnya dengan kaos polo shirt warna putih dan celana pendek warna abu-abu. Penampilannya lebih segar daripada sebelumnya.

"Hai, Bi," Sapa Mars kepada Bi Jum ; pembantu di rumah Venus, yang sedang menyiapkan makan malam.

"Eh, Den Mares, udah laper ya? Bibi baru nanak nasi," Ucap Bi Jum sembari menyalakan rice cooker. Ia memang kerap memanggil Mars dengan sebutan Mares karena ia sulit mengucap nama Mars.

Mars berjalan menuju kulkas dan mengambil sebotol yogurt stroberi yang khusus dibeli Mega untuk Mars. Ia menuangkannya di sebuah gelas kaca dengan tulisan 'Milik Mars', gelas ini juga khusus dipesan Mega untuk Mars.

"Yah, cacing di perut Mars udah pada demo. Gimana kalo Mars bantuin Bi Jum masak? Biar cepet kelar," Ucap Mars.

Bi Jum mengangguk dan mempersilakan Mars membantunya menggoreng ikan, sementara Bi Jum sedang memotong sayuran dan merebus kaldu ayam.

"Ini ikannya dicemplungin di sini, Bi?" Tanya Mars sambil memegang ekor ikan nila dan mengangkatnya di atas wajan.

"Eh, bukan! Dikasih bumbu dulu," Ucap Bi Jum sambil menyerahkan semangkuk besar bumbu yang sudah ia racik sebelumnya.

Mars mengangguk paham dan langsung memasukkan semua ikan nila dari baskom besar ke dalam mangkuk tersebut. Alhasil, bumbu dalam mangkuk tersebut muncrat kemana-mana.

Mars nyengir lebar, sedangkan Bi Jum memasang muka garang. "Aduh, Den, masukinnya satu-satu."

"Hehe! Udah terlanjur, Bi."

Bi Jum hanya geleng-geleng. "Itu ikannya dilumuri bumbunya sampai rata. Kalo udah, kompornya dinyalain. Tunggu minyaknya mendidih, baru ikannya digoreng. Ingat, satu persatu, jangan langsung semuanya digoreng."

Mars X VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang