[3]

642 25 5
                                        

"Saya merasa dikhianati bahkan sebelum kami bersama. Mungkin seharusnya kita membatalkan saja perjodohan ini," ujar Zery dengan nada sedih yang dibuat-buat.

Pria di hadapannya terdiam diikuti dengan alisnya yang terus berkedut satu sama lain. "Apa maksud kamu nak? Kita bahkan baru membicarakan hal perjodohan itu tadi pagi dan kamu ingin membatalkannya?"

"Alena menyatakan cintanya kepada orang lain. Bukankah itu artinya ia mengkhianati saya?"

"Tidak! Saya tidak akan membatalkan perjodohan ini bahkan jika Alena menjalin hubungan dengan lelaki lain. Kamu tunggu saja dulu, saya akan memisahkan mereka bagaimanapun caranya," seru pria itu gusar.

"Saya akan menunggu berita bahagia itu om."

Zery berjalan keluar sambil tersenyum sinis. Ia tahu bahwa pria itu akan mengatakan hal seperti tadi. Tidak ada satupun orang yang menolak segepok uang bahkan jika ia tidak memerlukannya. Ya, dunia ini memang sudah hancur sama seperti kaumnya yang semakin lama semakin punah.

***

"Flo, aku bahagia. Aku bahagia, Flo!" teriak Alena pada sesosok Alpha yang ada pada dirinya.

"Berbahagialah, Alena." Suara Sang Alpha menggema sedih dalam kamar Alena.

"Kau bersedih, Flo?" tanya Alena hati-hati.

"Apa aku boleh bersedih, Alena? Bagaimanapun juga, jika akhirnya kamu dengan manusia itu maka aku hanyalah sesosok jiwa yang kesepian tanpa pasangan. Seandainya aku bisa memilih, aku lebih memilih Zery, pria yang Ayahmu jodohkan karena dia memiliki Alpha dalam tubuhnya yaitu Vero."

"Flo, aku tidak akan meninggalkanmu. Aku tetap di sini sebagai temanmu. Aku tidak akan melupakan kau hanya karena Leo. Meski dia kekasihku saat ini yang mungkin akan menjadi suamiku di kemudian hari, tetapi, aku akan tetap bersamamu. Walaupun, mungkin nanti aku akan jarang menemui dan berbicara denganmu, Flo."

"Apa yang kamu bicarakan, Alena?" tanya Sang Ayah yang datang dengan suara dingin sambil berjalan mendekati Alena yang berada di pinggir ranjang.

"Tidak ada, Ayah. Aku hanya sedang berbicara dengan Flo, Alphaku."

"Ayah harap, kamu tidak akan mengecewakan Ayah dengan melanggar peraturan kaum kita. Jika kamu melanggar, Ayah tidak akan segan-segan membuat kamu menyesal."

Alena terdiam. Ayahnya sangat dingin, apakah ia mendengar semua percakapan bersama Flo tadi?

"Namun, ternyata kamu telah menghianati kaummu, Alena. Menjalin kasih dengan seorang manusia bernama Leo itu tidak bisa di toleransi. Ayah putuskan, pernikahanmu dan Zery akan diadakan lusa!" ucap Sang Ayah berbalik badan berjalan menuju pintu.

"Tetapi, Ayah!"

"Tidak ada tapi-tapian! Selama berpuluh-puluh tahun kamu hidup bersama Flo, Alphamu. Tetapi, apa kamu memikirkan perasaan sesosok jiwa yang selama ini menemani kamu dari lahir, membantu kamu dalam berbagai hal, apa kamu pernah memikirkan perasaannya saat ini?" bentak Sang Ayah.

Alena terdiam. Pikirannya berkecamuk. Apakah ia terlalu egois? Tetapi, bukankah seharusnya yang bernama cinta itu harus diperjuangkan? Bukankah itu juga harus ia pertahankan?

"Aku ... aku ... aku minta maaf, Ayah!" Alena berlutut sambil menangis menghadap punggung Ayahnya.

"Ayah tidak membutuhkan maafmu! Ayah lebih membutuhkan kehadiranmu saat upacara pernikahan. Dan juga, kalau kamu merasa bersalah, maka minta maaflah dengan Alphamu, dia yang kamu kecewakan, bukan Ayah!"

Blamm

Punggung Ayahnya telah tergantikan dengan pintu kayu kamarnya.

Sekarang, ia harus meminta maaf dengan Leo atau Flo? Bukankah kedua-duanya sama-sama dikecewakan?

Girl Alpha Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang