Chapter 3

62K 3K 17
                                    

Happy Reading...

Chris pun segera memasuki lift khusus untuk CEO yang langsung menghubungkan dengan ruangan pribadinya di lantai teratas dari gedung pencakar langit ini.

Sesampainya di ruangan pribadi miliknya, Chris segera menekan bel yang tersambung dengan sekretarisnya, sehingga tidak lama kemudian Yonas datang menghampiri bos sekaligus sahabatnya.

"Mr. Anderson masih di perjalanan menuju kemari untuk rapat bersama denganmu.
Membahas kerja sama tentang Hotel yang akan ia bangun di sini."

Ketika Yonas mengatakan hal itu, Chris langsung memutar kedua bola matanya jengah. Saat ia baru saja mendaratkan bokongnya di kursi kebesarannya.

Yonas berjalan menghampiri Chris dengan santai, mereka sudah berteman sejak bangku High School dan Yonas adalah salah satu sahabat terdekat dari Chris sejak dulu.

"Chris... usahakan kau jangan memancing keributan dengan Daniel, lupakan masalah di masa lalumu dengan pria itu." Ungkap Yonas

Saran yang dilontarkan oleh Yonas membuat Chris menelengkan sedikit kepalanya ke samping.

"Jadi Daniel ya yang datang ke rapat ini?" Sindir Chris kepada Yonas. Dia sudah tahu jika Daniel yang akan datang, karena ayah dari lelaki itu dikabarkan sakit.

"Kau sudah tahu Chris, jika dia yang datang." Jawab Yonas

Manik biru Chris menatap tajam kearah Yonas. "Aku tahu Yonas. Jika kau tahu dia yang datang, mengapa tidak kau saja yang menggantikanku?" Tanya Chris

"Aku hanya ingin kau bisa dewasa. Ini masalah pekerjaan, kau pemilik perusahaan ini. Aku hanya sekretarismu, tidak sepenuhnya tahu akan semua pembahasan yang nanti dibahas dalam kerja sama ini.  Ingat Chris, peluangnya besar untuk perusahaanmu." Jelas Yonas

Chris mendengarkan penjelasan Yonas. Dirinya memang tidak bisa jika terus menghindari masa lalu. Apalagi ini masalah pekerjaan yang nama perusahaannya dipertaruhkan. Dia tidak ingin masa lalunya merusak semua yang sudah ia capai sekarang.

"Baiklah, akan aku menghadiri pertemuan ini." Jawab Chris, membuat perasaan Yonas lega.

Sebenarnya sang sahabat tidak begitu merasa lega. Karena, Yonas tahu jika Chris mudah tersulut emosi jika bersinggungan dengan Daniel. Namun, dia berharap semoga Chris saat ini sudah berubah.

Selesai membahas mengenai Daniel. Kini Yonas duduk dihadapan Chris, menatap raut wajah dari sahabatnya yang terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Bagaimana dengan acara semalam, kau menikmatinya?" Yonas bertanya kepada Chris yang hanya ditanggapi oleh pria itu dengan acuh.

"Nothing." Chris boleh saja menjawab dengan begitu singkat. Padahal sebenarnya pria itu sejak tadi selalu memikirkan gadis yang dengan berani memperlakukannya seperti tadi malam.

Seolah mengerti, Yonas tersenyum meledek ketika melihat raut wajah Chris yang sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Ia paham betul dengan sahabatnya ini dan Chris tidak bisa membohongi dirinya.

"Aku yakin kau sedang menutupi sesuatu dariku. Iya'kan?" Yonas memang selalu tahu apa yang sedang disembunyikan oleh sahabatnya. Mereka seperti sudah memiliki ikatan batin.

Chris berdecak kesal melihat sahabatnya yang selalu tahu apapun yang ia tutupi. Dan mau tidak mau akhirnya ia menceritakan semua kejadian itu kepada Yonas.

"Malam tadi aku bertemu dengan seorang gadis kurang ajar yang dengan beraninya menendang kejantananku di pesta itu." Ungkap Chris,

Mendengar cerita sahabatnya membuat Yonas langsung tertawa. Tawanya menggema begitu nyaring di dalam ruangan itu. Chris yang jengkel karena sahabatnya terus tertawa akhirnya melemparkan sebuah buku ke wajah sahabatnya.

The Jerk Billionaire Is My Fiance [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang