1

1K 44 0
                                    

Desember, 2003
Seorang bocah kelas 3 SD baru pulang dari sekolah dan tiba dirumahnya. Dengan senyum sumrigah ia memanggil ibunya yang belum terlihat batang hidungnya.

"Mama..." Panggilnya

Namun tak ada jawaban. Keadaan rumah tetap sama seperti sebelum ia memanggil ibunya.

"Mama...?" Panggilnya lagi.

Tetap tidak ada jawaban. Bocah ini mulai menangis ketakutan. Ia takut ibunya meninggalkannya. Ia takut ia tak dapat melihat ibunya lagi.

'Ingat, menangis tak akan menyelesaikan masalah...' kata dari ibunya terngiang - ngiang di kepalanya.

Anak itu bangkit lalu menghapus air matanya. Mencari ibunya di seluruh penjuru rumah dan menemukan ibu dan ayahnya yang sedang berbicara serius di taman belakang.

'Sepertinya mereka sedang membicarakan hal yang penting' Pikir bocah itu.

Tiba - tiba ibunya hampir menangis. Bocah itu kaget sekali. Apalagi melihat ayahnya yang cuma diam tanpa menenangkan ibunya. Sedari dulu memang ia sudah kesal pada ayahnya, ayahnya sering pulang larut malam, alasannya karena pekerjaannya. Ayahnya juga sering membuat ibunya menangis tanpa bocah ini ketahui alasannya. Tak hanya itu, setiap anak ini ingin berbicara dengan ayahnya, ayahnya sering tak peduli.

Melihat ibunya hampir menangis, anak ini ingin mendekapnya dan menjauhkannya dari ayahnya, tapi ia ingin mendengar lebih lanjut tentang apa yang dikatakan ayah dan ibunya.

" Maafkan aku, aku sudah menemukan yang lain, aku benar - benar minta maaf, tapi bisakah kita berhenti disini saja"

Kali ini ibunya benar -benar menangis. Anak ini semakin kaget. Tapi lagi - lagi ayahnya hanya diam. Membuat anak ini semakin kesal.

"Oke, jika itu maumu. Tapi izinkan aku untuk membesarkan Irene" Kata ibunya setelah tangisnya mereda

Anak ini semakin kaget. Kenapa namanya di bawa - bawa?. Apa hubungannya ia dan topik ayah ibunya? Ia jadi semakin penasaran.

"Oke, " kata ayah " besok persiapkan dirimu." lanjutnya sambil berlalu

Irene pun menghampiri ibunya untuk menanyakan kebenaran.

" Irene!, Astaga, Mama kaget " kata ibunya

" Mama ngomong apa sama papa? Kok sampai nangis? " Irene memeluk mamanya. " Mama jangan nangis, kalo mama nangis ntar aku juga sedih "

Mama menghapus air mata " Mama nggak nangis sayang,,,,,. Tapi kenapa kamu disini? "

"Waktu aku pulang, aku gak liat mama padahal biasanya mama selalu nyambut aku, aku takut mama pergi, aku takut gak bisa liat mama lagi" Katanya menahan tangis.

"Udah sayang, mama disini, mama gak bakal ninggalin kamu.." mama mengusap kepala anaknya. " Besok siapkan barang - barangmu kita pergi besok"

" Horee, kemana ma? " Katanya kepo

" Jalan - jalan. Kamu mau kan ? "

" Mauuuu!!!!! "

*************

Irene sudah selesai berkemas. Hari ini ibu mengajaknya pergi. Tapi yang membingungkan, mengapa ia harus membawa semua pakaiannya? Apakah mereka akan pergi jauh?

"Irene, Kamu udah siap?"

" Memangnya kita mau ngapain sih ma? Kok aku disuruh kemas barang - barang aku? "

"Ntar kamu juga tau sendiri. Ada ayah dan nenek lho, " ibu tersenyum.

"Nenek siapa? "

"Nenek dari mama...." kata mama sambil berlalu.

Neneknya sekarang hidup sendiri setelah kakek meninggal tahun lalu, neneknya tak mau merepotkan mamanya dengan tinggal di rumah ibunya dan merepotkan sang ibu. Irene senang dengan nenek. Nenek baik. Tapi tidak seperti nenek dari ayah, dia kasar. Irene tak suka.

Irene selesai berkemas. Ia memasukkan koper dan masuk kebagian tengah mobil. Duduk bersama nenek. Sementara, ayah dan ibu duduk di bagian depan.

Dimobil, suasana sangat canggung, tak ada yang berana membuka suara. Irene sangat penasaran. 'Apa yang terjadi' pikirnya.Ia tak pernah merasa secanggung ini. Benar - benar tidak enak.

Akhirnya mereka sampai di sebuah gedung. Irene meneliti gedung itu. Gedung itu serasa sangat indah. Ayah turun duluan dan langsung berlalu. Kemudian disusul oleh ibu. Irene ingin ikut tapi ditahan oleh nenek.

"Irene disini aja ya, sama nenek. Mama gak lama kok." Pesan mama sambil berlalu.

Nenek mengajak Irene ke taman dekat gedung itu. Mereka duduk sambil menikmati udara disekitar sana. Ada jeda keheningan, sebelum akhirnya nenek membuka suara.

"Kau tahu apa yang ayah dan ibumu lakukan didalam sana?"

Irene menggeleng.

"Mereka akan... ya kau tau... berpisah." Nenek menatap Irene yang terkena syok ringan.

"APA?MEREKA AKAN BERPISAH?!"

*******************************************

Jangan lupa follow & like ya biar gua tau kalian suka sama cerita gue apa nggak......😊😊😊😊

Complicated || Suho & IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang