4

2 0 0
                                    

Hari ini Emily mulai shooting dengan Justin, untuk MV baru nya Justin yang berjudul What Do You Mean?

Dan saat mengetaui bahwa adegan di MV nya ada adegan berciumannya, Emily sedikit kaget. Namun ia harus bersikap profesional. Lagian, hanya untuk MV kan?, pikirnya.

"Okay! Kita mulai lagi" ini dia, scene yang Justin tunggu-tunggu. Scene kissing dengan Emily. Emily sedikit gugup dengan ini.

"1..2..3... action!" Justin yang menindih tubuh Emily langsung mencium bibir Emily, Enily sedikit terkaget dengan pergerakan Justin yang terlalu buru-buru. Akhirnya aku bisa merasakannya, batin Justin.

"Cut-cut! Jangan terlalu terburu-buru, Justin!" Sutradara yang bernama Will itu tertawa pelan "slowly" cameraman itu ikut tertawa pelan. "Okay, ready? Just slowly, dude" Justin terkekeh pelan, sial aku malu sekali "action"

Justin mendekatkan wajahnya dan mulai mencium bibir Emily. Tangannya berada dilehernya dan membalas ciumannya. Kali ini ciumannya lembut tapi sedikit awkward.

 Kali ini ciumannya lembut tapi sedikit awkward

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cut! Good" aku mendorong pelan dada Justin. "Ini bagus tapi.. kurang bergairah.. kalian agak kaku"

Akhirnya setelah take kissing scene 2 kali, mereka take untuk yang terakhir kalinya.

"Action!" Justin menatapku sebelum menciumku dan mulai mendekatkan wajahnya, aku memegang lehernya kemudian membalas ciumannya. Lembut dan.. entahlah..

"Cut! Great! Perfect!" Ucap sang sutradara tapi tidak membuat Emily dan Justin melepaskan ciuman mereka. Entahlah setan apa yang merasuki tubuh Emily sehingga ia sangat menikmati ciuman ini.

Justin yang sadar bahwa scene ini sudah berakhir, mengarahkan telapak tangannya lalu jari telunjuknya, yang bermaksud sebentar lagi. Para kru tertawa melihatnya, kemudian meninggalkan mereka berdua. Sungguh, jika Emily sadar ia akan malu setengah mati, namun ia masih tampak menikmati ciuman Justin yang terkesan lembut dan membuat Emily terbuai.

Justin mulai memainkan tangannya diperut Emily yang terekspos, mengelus perut ratanya itu, sedangkan Emily memainkan tangannya di tengkuk Justin dan sesekali menarik rambut lelaki itu.

Emily merasa ruangan ini mulai panas, dirinya menginginkan lebih.

Justin mulai memasukkan lidahnya kedalam mulut Emily yang dengan senang hati Emily membuka mulutnya. Justin mulai mengabsen gigi-gigi Emily. Saliva mereka bercampir hingga menghasilkan bunyi aneh.

Tangan Justin mulai nakal dan meremas dada Emily yang hanya memakai bra.

"Nghh.." satu desahan yang menyebabkan nafsu Justin bertambah. Ciumannya turun ke leher dan dada Emily. Lalu memainkan lidahnya di nipple Emily. Ya, Justin membuka paksa bra Emily disebelah kanan dari depan.

"Ahh, J..Just" Emily merasakan sensasi aneh dibawah sana, nipple nya terasa geli karena lidah justin.

Ruangan ini benar-benar panas. Ketika Justin menghisap kuat-kuat nipple Emily. Ia pun tersadar.

"Ahh aw stophh" ia mendorong kepala Justin. Nipple nya berdenyut. Nafasnya terengah-engah. Mata nya terasa perih dan berair.

Emily membetulkan bra nya kemudian bangun dari tidurnya. Ia mengusap keringatnya dan memegangi keningnya. Menahan denyutan di nipple nya itu.

"I..im sorry. I.. ugh. Im sorry, Em" Justin menarik pelan tangan Emily yang memegangi kening gadis itu.

Emily menunduk dan menelan saliva nya. Kejadian tadi benar-benar diluar dugaannya. Namun ia akui, ia menikmati itu.

Justin mengangkat dagu Emily pelan "i am really sorry, Em" wajahnya menampakkan rasa bersalah.

Emily tersenyun kecil "its okay, aku juga terbawa suasana" ia menarik tangannya pelan dari genggaman Justin kemudian beranjak dari ranjang dan keluar ruangan itu, diikuti Justin dibelakangnya.

Sasha yang melihat emily langsung tersenyum miring dan memberikan Emily baju nya.

"Ruangan itu panas ya, seharusnya kita memasangkan air conditioner disana" ucap Will seraya tersenyum menggoda.

"Shut up, Will" Justin memakai bajunya kemudian melempar Will dengan gulingan kertas dan membuat kru disana tertawa.

Emily? Tentu ia sangat malu, pipinya memerah karena itu.

"Okay, thats a wrap, guys. Thankyou atas kerja sama nya Emily. Kau sungguh bagus tadi" Will mengedipkan sebelah matanya seraya bersalaman dengan Emily.

"Sial kau, Will" Will tertawa.

Emily dan Sasha pun bersalaman dengan kru-kru disana.

"Um, terimakasih guys. Aku harus pergi karena ada pemotretan"

Semua orang yang ada disana mengucapkan sampai jumpa pada Emily.

Sasha dan Emily pun meninggalkan gedung itu namun seseorang memanggil Emily. Saat Emily dan Sasha menoleh ternyata itu Justin. Sasha yang mengerti pun langsung masuk ke mobil duluan dan membiarkan Justin berbicara dengan Emily.

"Ada apa, Justin?"

"Aku sungguh minta maaf, Em" wajahnya masih terlihat bersalah padahal Emily saja menikmatinya. Haha.

"Tidak apa, Justin, sungguh. Kau tidak perlu meminta maaf terus seperti itu" Emily terkekeh.

"Pasti itu sakit ya? Mau ku obati?" Emily memukul lengan Justin keras. "Aw kau kasar sekali, Em"

"Pervert"

"Tapi kau menikmatinya juga kan" Justin nyengir dan mendapat pukulan kedua dari Emily.

"Berbicara seperti itu lagi kau mendapat tonjokan setelah ini" ucap Emily menatap Justin galak.

"Wow.. baiklah aku hanya bercanda" Justin tertawa pelan "so, we're cool?" Justin mengulurkan tangannya.

Emily pun bersalaman dengan Justin dan tersenyum "we're cool"

"Baiklah, hati-hati, Em, Bye" Emily pun mulai memasuki mobil dan melambaikan tangannya kearah Justin.

"Bye, Justin" []

❤❤❤

Okay jadi ini pas bikin mv what do you mean ya jadi yaudah hahahahha

Dont forget to VOTR and COMMENT guys

Thankyouuu😙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Superstar || j.b vs c.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang