Story 4

23 2 0
                                    

" Nona Mana? "

Di hadapan Hikari telah berdiri seorang gadis cantik berambut panjang, rambut dan gaun yang ia pakai berwarna senada, white pearl. Sekilas ia terlihat seperti gadis remaja kebanyakan, tapi tidak jika kau perhatikan dengan seksama penampilannya itu.

Senyum miring khasnya tak pernah hilang dari wajah cantiknya, senyum miring? Hmm... Mungkin lebih pas jika di sebut smirk? Di tangannya terlihat sebuah kipas bulu yang terlihat pas dengan penampilannya, oh tapi jangan tanya padaku apa fungsinya. Kalian pasti berfikir itu untuk mengipasi tubuh agar lebih sejuk di udara panas.

Ya... Jawabannya memang benar, tapi itu jika kalian mau tubuh kalian ikut terpotong juga. :/

Ok, ok, kembali lagi pada penampilannya. Di balik gaunnya itu tak ada yang tahu apa yang tersimpan di baliknya.

*lirik yang otak mupeng*

Ohh.. Aku tahu apa yang kalian fikirkan, tapi bukan itu!

Hei!! Yang benar saja! Mana itu Queen Of Sleeping Forest!

Meski dia ratu, dia seorang pejuang garis depan. Setelah berpisah dari adiknya dia banyak berlatih, sudah banyak guru yang ia curi ilmunya. Dari luar dia memang terlihat manis dan jinak, tapi dalamnya? Siapa yang tahu??

*****

Trik! Trik!

Mana terlihat menjentikkan jarinya berkali-kali di depan wajah Hikari, " hei, Hikari, kau kenapa? Terpesona padaku?" Seringainya saat melihat pemuda itu tersadar.

" (‾⌣‾٥) Err... Apa aku terlihat sperti itu? (Yang benar saja!!!)" Hikari tersenyum simpul untuk menghilangkan kecanggungannya.

Tawa renyah terdengar dari bibir sang Ratu, dengan santainya ia duduk di samping pemuda itu. Matanya menerawang ke angkasa, " Sudah lama, ya.. Kita tak melihatnya lagi.. Si Saya ceroboh itu... Entah dia masih hidup atau nggak.. Tapi.. Ku harap dia masih hidup, aku rindu padanya... " Mana menenggelamkan wajahnya pada ke dua lututnya.

Hikari hanya mampu menatapnya iba, bukan hanya dia yang merindukan Saya, Sang Ratu pun merindukannya. Bagaimana pun, dia adalah kakak kandungnya, dan Mana - Saya adalah anak kembar, ikatan keduanya pasti lebih erat di banding ikatan persaudaraan biasanya. Tapi tak ada yang bisa ia lakukan saat ini, yang ia bisa hanya menjaga apa yang di tinggalkan si nona kecil dan kerajaan Fairy yang saat ini di jaganya.

******

Harping Town

Harping town adalah sebuah kota megapolitan, suasana ramai dan pengap terlihat di mana-mana. Tempat ini juga adalah surga pecinta satwa air, dan juga surga para pencinta shoping. Tak ada matahari jika kau menengadahkan kepala, yang bisa kau lihat adalah ikan - ikan cantik berlalu lalang. Sudah aku bilang tempat ini surga pencinta satwa airkan? Itu karena pembangunan kota ini di bawah air, meniru pembangunan kota Atlantik yang tersohor itu.

Kota ini juga menjadi salah satu dari 5 kota utama yang di jadikan sebagai tempat pertemuan para petinggi 5 kerajaan.

Di sisi utara kota yang tampak ramai oleh lautan manusia itu, tiba - tiba terdengar ledakan dan teriakan orang-orang.

Mana yang kebetulan ada di tempat itu, mengalihkan pandangannya.

" Jangan kau hiraukan, Mana ", Haru berjalan mendahului, Mana melirik ke arah keributan sejenak, sebelum kembali melangkah. Tepat saat ia akan mendekati Haru, di hadapannya lewat seorang gadis berambut panjang hitam bermata tegas di hadapannya. Ke duanya saling pandang untuk sejenak, dan itu cukup membuat Mana terpaku di depannya.

Gadis berambut panjang itu melompat dari jembatan, menghindari sabetan - sabetan pemuda yang juga mengejarnya dari belakang. Tak ingin melewati sesuatu yang di anggapnya penting, Mana terus mengamati pertarungan gadis itu dan mengabaikan Haru.

My DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang