3

13 1 2
                                    

"⚠ATTENTION⚠"
MENGANDUNG KATA-KATA
KASAR

🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑

"Apa lu baru kenal gua sehari? Jangan buat gua marah"

Wonwoo menghela nafasnya pelan, memang susah membujuk namja tsundere satu ini, jika bukan karena Jihoon menyelamatkannya waktu itu. Mungkin, Jihoon sudah dibawa ke dokter THT mendengar ceramahan Wonwoo. Jihoon tak suka di dekte, dan di suruh. Hanya dia yang boleh seperti itu. Vernon hanya tersenyum simpul menatap Wonwoo yang sudah mencoba.

Jihoon memutar bola matanya malas, meletakan handphone nya kasar dimeja. Dia tau kedua sahabatnya itu peduli dengannya. Khawatir dengan keadaanya, tapi dia bisa menjaga dirinya sendiri.

"Oke gua coba..."

🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑

Mendengar perkataan yang keluar dari bibir mungil namja bersurai coklat keemasan itu, Wonwoo dan Vernon bertatapan satu sama lain. Mengadahkan kepala mereka menghadap namja yang tengah berdiri menyender dinding dengan tangan yang berada didalam kedua sakunya.

"Ayo, gua laper.. Lu dua yang bayar"

"APAPUN...!!!"

Jawab Vernon semangat, di susuli Wonwoo yang berdiri sembari menyunggingkan bibirnya menatap Vernon yang tengah dengan riang memeluk Jihoon.

"Ini menjijikan bule mesum..."

Jijik Jihoon yang berusaha melepaskan pelukan Vernon darinya.
.
.
.
.
.
"AAHHH!!! Luu bedua bego banget sih?!! Tiga orang aja pake gaya-gayaan segala"

"Tapi Hyung, tadi kelihatan banyak deh"

"Iya, mata gua yang seliweran ,atau gimana yah"

Hoshi menghela nafas kasar. Duduk di sofa dengan keslnya. Mengacak-ngacak rambutnya frustasi, dengan kebegoan sahabatnya itu.

"Udah sekarang lu dua kehabisan peluru kan? Duh bacot lu doang yang besar, boros banget sih..."

"Udah sekarang cari tuh senjata, apa kek. Yang bisa dipake..."

Mingyu mengecek isi pelurunya dan hanya memberikan cengiran besar ke Hoshi sebagai jawabanya. Mingyu membuang senjatanya yang kosong dan mengambil sebuah fire guns tipe Magnum 98A-1955 (Anggap aja iya :'V).
Hoshi menghela nafasnya kasar. Nasi udah jadi bubur yah mau digimanain juga tetep bubur jadinya, gak mungkin kan jadi nasi goreng? Btw gua lapar, oke skip ._.

"Sudahlah hyung kita cari bosnya"

Seungkwan, memutar malas matanya menatap darah yang tengah berceceran dilantai.
Seorang namja tengah menuangkan sebotol wine di gelas krystalnya. Menaruh piringan hitam di atas pemutar musik, bergoyang mengikuti alur. Musik klasik mengiringinya. Dia tak tau, oke lebih tepatnya dia tau. Kalau ketiga namja yang sudah mempora-porandakan rumahnya itu menatap lama dirinya, melihat tingkahnya. Ilfil mungkin itu yang dipikirkan ketiga namja tamvan itu.

Namja berjas abu-abu itu membalikan badannya dan menyuruh mereka bertiga duduk. Tanpa suara, menggunakan ayunan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABC BloodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang