Hai…
Ini Aku,….
Kata mereka, aku ini aneh. Ya, itu benar. Setiap hari, yang kulakukan hanya duduk di Pojok Perpustakaan yang gelap. Aku suka gelap. Tapi, terkadang aku ingin mendapat penerangan.
Hai…
Ini Aku,…
Aku suka disini. Sangat nyaman. Jauh dari keramaian. Tapi, terkadang aku ingin berada di keramaian.
****
Kata ayah, sewaktu dilahirkan aku tidak menangis. Ayah panik, tentu saja. Takut terjadi sesuatu padaku. Lalu, ibu mulai menggendongku. Seketika aku menangis. Lima hari kemudian, Ibu pergi meninggalkan Aku dan Ayah.
Hidupku terus berlanjut. Berbahagia hanya dengan Ayah. Aku pernah bertanya pada Ayah, kenapa tidak ada satupun sanak saudara disekitar kami. Seperti biasanya, Ayah hanya tersenyum, tanpa memberikan jawaban apapun.
Lagi. Sekali lagi.
Ayah, direnggut dari hidupku. Malam itu, seharusnya Aku dan Ayah merayakan ulang tahunku. Namun, takdir berkata lain. Ayah pergi dan tak kembali.
Sekarang, aku paham satu hal. Baik Ibu maupun Ayah, mereka menolak kehadiranku di dalam hidup mereka. Brengseknya, Takdir menyetujui itu.
Halo, Takdir!
Bolehkah, gadis kecil ini bertanya padamu?
Apa alasanmu merenggut Ayah dan Ibuku?
Aku dilahirkan dari rahimnya, namun kau mengambilnya dariku. Kemudian, Ayah membesarkanku seorang diri, dan lagi, kau merenggutnya dari ku.
Kalau seperti ini, apa yang tersisa dariku takdir?
****
Ini awal untuk kalian, sebagai dasar untuk mengetahui kisahku lebih lanjut.
Maukah, kalian membaca kisahku?
Tentu saja, harus. Karena, aku tidak suka ditolak.
~Selamat Datang~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera
RomanceCukup memandangnya dari jauh dalam kegelapan. Cukup menyebut namanya di setiap malam. Maka aku akan bahagia.