Yume to Kanojo No Bouken

52 4 0
                                    

Written By KiyomizuAmaya7

-----------------------------------------------

.
.
.

"... me-sama..."

"... ume-sama..."

"Yume-sama...?"

Suara maskulin namun lembut itu menghampiri indra pendengarannya. Gadis itu mengerjap-ngerjapkan kelopak matanya, membukanya perlahan. Netranya bertemu dengan manik merah seorang pemuda. Hening untuk sesaat.

Seolah tersadar dari kenyataan (memang benar begitu), keduanya tersentak kaget. Pemuda dengan netra merah itu menjauhkan dirinya dari gadis itu, sementara sang gadis hanya memandangnya dengan pandangan yang tidak terdefinisikan --campuran kaget dan takut--.

"S-siapa kau?" tanya gadis itu. Pemuda tadi seolah tersadar dari kekagetannya dan tersenyum pada gadis yang ia panggil 'Yume-sama' tersebut. Ajaibnya, itu menghilangkan rasa takut gadis itu.

"Saya Ken. Pelayan Yume-sama," ujarnya. Gadis itu --Yume singkatnya--, hanya bisa menatap pemuda itu. Masih belum paham dengan maksud pemuda yang memiliki iris merah tadi. Dengan senyum yang setia terpampang pada wajahnya, ia pun menjelaskan, "Anda, bersama saya, sedang dalam perjalanan menuju kerajaan Herround," jelasnya.

Yume hanya mengangguk pelan. Walaupun belum mengerti sepenuhnya dengan penjelasan Ken, namun ia mengangguk dan berlagak paham agar tidak memberatkan pemuda itu. Ken melebarkan senyumnya.

"Saya harap Yume-sama menerimanya."

"Menerima...? Menerima apa?" tanya Yume.

"Takdir anda, tentu saja. Apakah anda menerimanya?" ulang Ken. Yume tampak berpikir sebentar, mempertimbangkan plus minus jika ia menerimanya. Namun ia juga berpikir, jika ia tidak menerimanya, apa yang akan terjadi padanya? Jadi ia putuskan untuk menerimanya.

"Baiklah, aku menerimanya." Gadis itu memutuskan. Ken pun berdiri, mengulurkan tangan di hadapan Yume.

"Kalau begitu, Yume-sama, ayo. Mari kita mulai petualangan anda!" ajak pemuda itu dengan antusias. Yume ragu-ragu pada awalnya, namun ia tetap menerima uluran tangan pemuda tersebut dan bangkit berdiri.

Dari sanalah petualangan Yume --petualangan mereka berdua-- dimulai.

...

"Yume-sama..." panggil Ken, "apakah anda baik-baik saja?" Manik merah pemuda itu menatap Yume cemas. Gadis itu sendiri memang terlihat kelelahan, wajar apabila pemuda itu mencemaskan keadaannya. Namun gadis itu mengangguk, meyakinkan pemuda itu bahwa ia baik-baik saja.

"Ya, aku baik-baik saja," balas Yume. Namun ekspresi cemas tidak juga lepas dari wajah pemuda tersebut.

"Sungguh?"

"Ya, aku baik-baik saja, Ken. Tidak usah mencemaskanku," ujar Yume, berusaha menghilangkan kecemasan pemuda itu. Ken mengangguk pelan, mengerti. Keduanya pun kembali berjalan, hingga mencapai sebuah kota.

Ken nampak senang sekali, dan itu tertangkap oleh indra pengelihatan Yume. Ia memandangi pemuda itu, hingga pemuda itu sadar bahwa dirinya dipandangi. Keduanya pun saling memandang selama beberapa saat, hingga Ken memutuskan kontak mata dengan Yume.

"Maafkan saya, Yume-sama," kata pemuda itu sembari memalingkan muka. Yume mengangguk pelan, sembari menggumamkan sebuah 'iya'. Detik berikutnya, Ken memandang ke depan. Menatap Yume sesaat, pemuda itu berkata, "Yume-sama, ini adalah kota Raverrio. Kita mungkin akan bermalam di kota ini, apakah anda setuju?" tanya Ken. Yume hanya mengangguk pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ FIRST ] Event BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang