3.

998 118 3
                                    

Pelajaran pertama hari ini adalah kimia. Seisi kelas 1-4 terlihat sangat tidak menikmati pelajaran, kecuali [Name]. Ia terlihat sangat antusias. Ia selalu maju ke depan saat di minta gurunya untuk menjawab soal.

"Kerja bagus [Surname]-san, kau akan mendapat nilai tambahan dariku," ucap Makoto-sensei.

[Name] membungkukkan badannya sebentar dan kembali duduk di bangkunya. Momo yang duduk di sebelahnya menatapnya kagum.

"Sugoi! [Name]-chan bisa menjawab soal-soal itu dengan mudah!" puji Momo.

Semburat tipis terlihat di wajah [Name]. Ia tersenyum ke arah Momo dan kembali fokus ke arah depan.

Momo terus menatap gerak gerik [Name] yang sangat fokus pada pelajaran. Beberapa kali ia berdecak kagum melihat [Name] yang menjawab soal, walau dengan tergagap-gagap.

[Name] sesekali melirik ke arah Momo. Ia agak risih sebenarnya, namun ia membiarkannya saja.

Sosok pemuda bersurai hitam di jendela membuat pandangannya teralihkan. Kageyama berusaha tersenyum ke arah [Name], tapi terlihat menyeramkan membuat [Name] mengalihkan pandangannya.

Kageyama mengeryitkan dahinya dan menggaruk-garuk kepalanya. "Ada apa dengannya?"

[Name] mengusap dadanya berulang kali karena terkejut melihat senyum Kageyama tadi. Menyeramkan! batinnya.

Momo terkekeh melihat [Name]. "Kawaii~" ucapnya pelan.

Sampai akhirnya jam pertama selesai, di lanjutkan dengan olahraga di jam kedua. [Name] merentangkan kedua tangannya, dan mengambil seragam olahrganya untuk mengganti baju bersama Momo.

.
.
.
.

Mereka telah menunggu cukup lama, tapi guru olahraga mereka tidak kunjung datang. Akhirnya mereka memutuskan untuk berolahraga bebas.

Setelah melakukan olahraga beberapa menit, [Name] dan teman-temannya duduk berjejer di sebuah bangku panjang yang telah di sediakan.

"[Name]-chan! Kau sangat hebat! Saat pelajaran kimia, kau sanggup bertahan sampai titik terakhir!" seru Momo heboh.

[Name] membalasnya dengan senyuman tipis. "K-kau terlalu berlebihan."

"Momo-chan benar! Bagaimana kau bisa seperti itu [Name]-chan?" timpal Sakura.

"S-semua itu sudah ku pelajari sejak tahun lalu," jawab [Name] canggung.

Teman-temannya melotot ke arahnya.

"YANG BENAR SAJA!?"

[Name] terkejut, sampai ia terjatuh dari duduknya. Tubuhnya terlihat gemetaran.

Sontak teman-temannya langsung membantunya untuk duduk kembali, dan menenangkannya.

"Gomen [Name]-chan, kami tidak bermaksud untuk mengejutkanmu," ucap Sakura yang di angguki teman-temannya yang lain.

[Name] menggeleng-gelengkan kepalanya. "A-aku yang salah, k-kalian tidak salah," lirihnya pelan.

Teman-temannya saling melihat satu sama lain, kemudian menatap [Name] kembali.

"[Name]-chan, bolehkan aku bertanya sesuatu?" ucap Sakura.

[Name] menganggukkan kepalanya sambil mengelus-elus dadanya.

"Kenapa kau selalu terlihat gugup pada kami?" tanya Sakura.

[Name] terdiam sejenak. "B-benarkah?"

Teman-temannya menganggukkan kepalanya serempak.

"P-perasaanku biasa-biasa saja," ucap [Name] sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Revolution [ Kageyama Tobio X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang