Pelajaran pertama hari ini adalah kimia. Seisi kelas 1-4 terlihat sangat tidak menikmati pelajaran, kecuali [Name]. Ia terlihat sangat antusias. Ia selalu maju ke depan saat di minta gurunya untuk menjawab soal.
"Kerja bagus [Surname]-san, kau akan mendapat nilai tambahan dariku," ucap Makoto-sensei.
[Name] membungkukkan badannya sebentar dan kembali duduk di bangkunya. Momo yang duduk di sebelahnya menatapnya kagum.
"Sugoi! [Name]-chan bisa menjawab soal-soal itu dengan mudah!" puji Momo.
Semburat tipis terlihat di wajah [Name]. Ia tersenyum ke arah Momo dan kembali fokus ke arah depan.
Momo terus menatap gerak gerik [Name] yang sangat fokus pada pelajaran. Beberapa kali ia berdecak kagum melihat [Name] yang menjawab soal, walau dengan tergagap-gagap.
[Name] sesekali melirik ke arah Momo. Ia agak risih sebenarnya, namun ia membiarkannya saja.
Sosok pemuda bersurai hitam di jendela membuat pandangannya teralihkan. Kageyama berusaha tersenyum ke arah [Name], tapi terlihat menyeramkan membuat [Name] mengalihkan pandangannya.
Kageyama mengeryitkan dahinya dan menggaruk-garuk kepalanya. "Ada apa dengannya?"
[Name] mengusap dadanya berulang kali karena terkejut melihat senyum Kageyama tadi. Menyeramkan! batinnya.
Momo terkekeh melihat [Name]. "Kawaii~" ucapnya pelan.
Sampai akhirnya jam pertama selesai, di lanjutkan dengan olahraga di jam kedua. [Name] merentangkan kedua tangannya, dan mengambil seragam olahrganya untuk mengganti baju bersama Momo.
.
.
.
.Mereka telah menunggu cukup lama, tapi guru olahraga mereka tidak kunjung datang. Akhirnya mereka memutuskan untuk berolahraga bebas.
Setelah melakukan olahraga beberapa menit, [Name] dan teman-temannya duduk berjejer di sebuah bangku panjang yang telah di sediakan.
"[Name]-chan! Kau sangat hebat! Saat pelajaran kimia, kau sanggup bertahan sampai titik terakhir!" seru Momo heboh.
[Name] membalasnya dengan senyuman tipis. "K-kau terlalu berlebihan."
"Momo-chan benar! Bagaimana kau bisa seperti itu [Name]-chan?" timpal Sakura.
"S-semua itu sudah ku pelajari sejak tahun lalu," jawab [Name] canggung.
Teman-temannya melotot ke arahnya.
"YANG BENAR SAJA!?"
[Name] terkejut, sampai ia terjatuh dari duduknya. Tubuhnya terlihat gemetaran.
Sontak teman-temannya langsung membantunya untuk duduk kembali, dan menenangkannya.
"Gomen [Name]-chan, kami tidak bermaksud untuk mengejutkanmu," ucap Sakura yang di angguki teman-temannya yang lain.
[Name] menggeleng-gelengkan kepalanya. "A-aku yang salah, k-kalian tidak salah," lirihnya pelan.
Teman-temannya saling melihat satu sama lain, kemudian menatap [Name] kembali.
"[Name]-chan, bolehkan aku bertanya sesuatu?" ucap Sakura.
[Name] menganggukkan kepalanya sambil mengelus-elus dadanya.
"Kenapa kau selalu terlihat gugup pada kami?" tanya Sakura.
[Name] terdiam sejenak. "B-benarkah?"
Teman-temannya menganggukkan kepalanya serempak.
"P-perasaanku biasa-biasa saja," ucap [Name] sambil menggaruk-garuk kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolution [ Kageyama Tobio X Reader]
Fanfiction[Surname] [Name] yang ingin merubah dirinya menjadi gadis yang lebih baik, memutuskan untuk pindah dari sekolahnya yang lama menuju Karasuno High School. Disana ia bertemu dengan sosok pemuda yang familiar di masa lalunya. Akankah pemuda itu menging...