6.

997 109 6
                                    

Setelah Kageyama belajar bersama di rumah [Name] beberapa waktu lalu, hubungan mereka semakin dekat.

Seperti saat ini, mereka sedang makan bersama di kantin, dengan teman-teman mereka.

"[Name]-chan, tolong ambilkan saus itu," pinta Momo sambil menunjuk-nunjuk ke arah saus yang berada di depan [Name].

[Name] menganggukkan kepalanya dan mengambil saus di depannya, lalu ia berikan pada Momo.

Sikap [Name] mulai membaik. Ia mulai terbiasa bergaul dengan banyak orang. Dengan bantuan Yachi dan Momo, [Name] mulai ramah dan tersenyum pada orang-orang yang menyapanya. Walaupun terkadang ia masih saja senang mengejek orang, terutama Kageyama. Ia sering bersekongkol dengan Tsukishima soal ini.

"[Last Name]," panggil Tsukishima.

[Name] sontak mendongakkan kepalanya dan menaikkan sebelah alisnya. "Nani?"

"Kau tahan mengajari Ou-sama yang berotak kosong seperti itu?" sinis Kageyama sambil bertepuk tangan pelan.

[Name] membusungkan dadanya bangga sambil bertepuk tangan untuk dirinya sendiri. "Yah, aku sebenarnya tidak tahan dengan kebodohannya, mau bagaimana lagi? Permintaan sang kepala tidak boleh di tolak, dan lagi aku kasihan dengannya yang berotak kosong, hitung-hitung beramal," balas [Last Name] sambil memainkan sendoknya.

Perempatan telah terbentuk di ujung jidat Kageyama. "Urusai! Lihat saja jika aku menjadi pintar! Awas saja kalian!"

[Name] dan Tsukishima saling melirik satu sama lain dan tertawa terbahak-bahak. Kageyama semakin kesal melihatnya. Sugawara menahan Kageyama untuk tidak meluapkan amarahnya karena ini tempat ramai walaupun sebenarnya ia membela pihak [Name]-Tsukishima. Mau di taruh dimana wajah Sugawara?.

"Sudahlah. Kalian berdua berhenti tertawa!" titah Sugawara pada Tsukishima dan [Name].

Dalam sekejap keadaan menjadi hening. Hanya suara tawa Sakura yang terdengar. Gadis itu tertawa-tawa sendiri sambil menscroll layar hpnya.

"Waras?" tanya [Name] pada Sakura dan menaikkan sebelah alisnya.

Sakura tetap saja tertawa tanpa mempedulikan dirinya yang di tatap aneh. Baru saja tertawa, ia sekarang menjerit-jerit seperti melihat idolanya. Blue yang kesal merampas hp itu membuat Sakura menjerit histeris.

"Hei! Kembalikan hpku!" jeritnya sambil menarik-narik Blue agar mengembalikan hpnya.

Tidak ada pengaruh yang berarti bagi gadis blasteran Kanada itu. Tubuhnya yang tinggi dan besar jika dibandingkan dengan Sakura yang tidak ada apa-apanya.

"Blue-chan kembalikan!"

"Apa-apaan ini!? Kau-"

Sakura segera menutup mulut Blue dan merampas hpnya kembali. Sakura menatap Blue tajam membuat gadis bersurai kecokelatan itu mundur selangkah.

"Aku tidak pernah merampas dan membuka privasimu seperti itu ya! Ck! dasar tidak tahu sopan santun!" bentak Sakura lalu pergi meninggalkan teman-temannya yang melongo melihatnya.

Blue sontak berlari mengejar Sakura dan memohon-mohon agar memaafkannya.

"Sakura-chan, maafkan aku."

"Ayolah Sakura-chan, jangan seperti ini."

Ia bahkan melakukan hal aneh. Mulai dari menari seperti bebek, meliuk-liukkan tubuhnya, dll. Sakura berusaha keras untuk menahan tawanya, namun akhirnya tawanya terlepas juga dan mereka berbaikan.

[Name] sedari tadi tidak berhenti menghadap ke arah mereka, dan sesekali tertawa melihat tingkah laku Blue. Ia juga tersenyum saat kedua gadis itu berbaikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revolution [ Kageyama Tobio X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang