2. Teori benda langit tentang cinta

42 4 0
                                    

Aku ingin menjadi bulan di malam-mu. Yang selalu bisa menerangimu tanpa kamu minta. Tapi aku hanya menjadi matahari yang tidak kamu sukai karena panasnya. -Tytan N.

Ilu terpaksa menerima ajakan Tytan. Jika bukan karena Odre yang tiba-tiba membatalkan janjinya, Ilu ngga bakal sudi pulang bareng Tytan. Meskipun sudah terlalu larut untuk pulang sendiri. Ilu akan lebih memilih pulang naik angkutan umum atau bis.

Lupakan soal niat Ilu untuk mampir ke perpustakaan. Sekarang dia sudah tidak mood untuk berada disana. Dia sudah terlalu kesal.

Hal pertama yang akan dilakukan Ilu saat sedang kesal adalah makan. Tapi ngga mungkin juga dia minta Tytan untuk mampir beli makan atas permintaan Ilu sendiri. Ilu gengsi. Sangat sangat gengsi.

Untungnya Tytan termasuk cowok yang lebih mementingkan orang lain diatas kepentingannya sendiri.

"Luv, mau makan dimana?"

Merasa pertanyaannya ngga di jawab, Tytan menepikan motornya.

"Kenapa berenti?"

"Kamu ngga denger ya tadi aku tanya apa?"

"Engga. Emang lo tanya apa?"

Tytan menghembuskan nafasnya. Dia tidak menyalahkan Ilu jika omongannya memang tidak terdengar. Semuanya karena angin, terlebih sebentar lagi akan turun hujan. Petir sudah terdengar bersahut-sahutan. Maklum saja jika Ilu tidak mendengarnya.

"Kamu mau makan dimana?"

Ilu terdiam beberapa saat. Darimana Tytan tau kalau dia memang lapar? Bahkan Odre yang sudah satu tahun menjalin hubungan dengannya, selalu gagal dalam memahami kebiasaannya.

"Halo"

Ilu tersadar. Dia jadi kikuk sendiri memikirkan Tytan. Ah lupakan. Toh Tytan menyukai dirinya. Jadi ngga perlu ditanyakan lagi darimana Tytan tau segala hal mengenai dirinya.

"Dimana aja"

Tytan dan Ilu kembali menyusuri jalanan kota yang masih ramai.

***

Odre menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Semula ia menelungkupkan badannya. Sebelum akhirnya dia tidur telentang. Memandang langit-langit kamarnya.

Ucapan mamanya tadi siang terngiang lagi.

"Mama ngga suka kamu pacaran sama Alletta. Dia itu ngga cocok sama kamu" mamanya membentak saat Odre minta ijin mau menjemput Alletta di sekolah.

Tapi Odre masa bodo dengan ucapan mamanya. Mamanya selalu begitu. Melarang dia pacaran dengan Alletta tanpa memberi tau alasannya.

Mama selalu bilang 'dia ngga cocok sama kamu'.

Lalu kejadian saat di warung makan kembali membawa Odre ke lamunannya. Kalau saja saat itu persediaan makanan dirumah masih ada. Tentunya Odre ngga akan ngoyo malem-malem beli makan diluar. Dan ngga akan ada momen saat Odre melihat Alletta begitu membanggakan hubungannya di depan Tytan.

Itu semua berbanding terbalik dengan kenyataannya. Alletta berusaha menutupi kesedihannya di depan Tytan. Odre tau Alletta berbohong.

"Jadi kamu beneran ngga mau mutusin selodre dan nerima cintaku?"

"Ngga lah. Hubungan Odre sama gue baik-baik aja kok sampai sekarang"

"Terkadang ya Luv, hubungan yang keliatan baik-baik aja punya banyak masalah di dalamnya"

"Ya kalo gue udah ada masalah sama Odre, gue pasti udah deketin lo kali Bon"

Seperti itulah pembelaan yang dilakukan Alletta. Disini yang semakin bersalah adalah Odre. Dia yang memulai hubungannya dengan Alletta. Dia yang menyakiti hati Alletta lewat ketidak-setujuan mamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Hass YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang