8

272 22 3
                                    

Jiyong memasuki ruangannya dengan gusar. Dia cukup emosional saat ini. kemarahan sangat terlihat diwajahnya. Sampai-sampai dia tidak sadar ada empat kolonel yang menunggunya. Empat kolonel tersebut merasa asing karena tak dianggap Jiyong. Mereka juga baru kali ini melihat Jiyong seperti itu.  Akhirnya, Seunghyun berdehem keras.


“Yang mulia, kami menunggu anda.” Ucap Seunghyun.


“bisakah tanpa embel-embel Yang mulia? Kita hanya berlima disini.” Pinta Jiyong.


“kau kenapa? “ tanya Kolonel Youngbae.


“pusing...” jawab acuh Jiyong.

“Hyung, aku baru melihatmu seperti ini, ada apa?” tanya Kolonel Seungri, Kolonel penjaga benteng bagian barat.
“Chaerin....” jawab pelan Jiyong.
“ada apa?” tanya Seunghyun.
“dia bermain kuda.’’

1 detik.....



2 detik....




10 detik.....





15 detik....



“huahahhahhahhahhahaa....” Jiyong mengangkat alisnya. “Hyung, kau cemburu pada kuda?? Hahahaha...” timpal Seungri.


“hyung, sepertinya kau harus menghilangkan semua kuda diistanamu Hyung...hahahaha.” tambah Daesung Kolonel penjaga benteng Timur.


~~~~~~~


Chaerin masih asyik berkuda. Dia sangat gembira bisa menunggangi kuda. Siang menjadi petang, Chaerin berhenti dan turun dari kudanya. Seorang dayang memberikan handuk dan air untuk Chaerin. Chaerin menegak habis airnya dan mengelap keringat yang ada di wajahnya. Dia juga mengelus kepala kuda sebelum pergi untuk mandi.




Sehabis mandi,Chaerin mengunjungi ruang kerja Raja. Namun, karena sedang ada rapat internal, Chaerin memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Malam semakin petang, Chaerin menunggu Jiyong pulang untuk makan. Tapi, Jiyong tak kunjung datang. Setelah menunggu lama, akhirnya yang ditunggu datang juga.


“Oppa!!! Aku memasak hari ini!!!” kata Chaeri antusias.


“aku sudah makan, aku mau tidur.” Jawab Jiyong dingin yang membuat hati Chaerin sedikit terluka.


“baiklah... dayang Kim, buang makanan ini.” Jiyong yang mendengarnya langsung bereaksi.



“Lee Chaerin!!! bisakah kau bertindak dewasa sedikit? Kau sudah membuatku emosi tadi siang dan sekarang kau menambah lagi?”




“Oppa emosi karena aku berkuda?” tanya Chaerin. Tapi satu katapun tak keluar dari mulut Jiyong. “aku ingin kekamar mandi dulu Oppa.”



Chaerin tidak ke kamar mandi, melainkan ke danau anapji (yang pernah nonton Queen Seondeok pasti tau!!!). Dia berdiri dan menerawang ke danau. Dia berfikir kenapa semua orang melarangnya berkuda, ibunya, ayahnya dan sekarang suaminya. Dia terisak dan memegang cincin garakjinya kuat. Dayang Kim, dayang pribadi Chaerin mendatanginya.


“Yang mulia, hari semakin gelap. Anda harus masuk dan istirahat Yang mulia.” Dayang Kim dengan sopan meminta Chaerin kembali keruangannya.


“Dayang Kim!!!” panggil Chaerin.


“Iya yang mulia?” tanya Dayang Kim.
“apa yang kau lakukan jika suamimu marah?” tanya Chaerin yang mengejutkan Dayang Kim.



“Maafkan aku Yang mulia, say seorang Dayang tak pernah menikah.” Jelas Dayang Kim, wajah Chaerin kembali lesu. “tapi, saya tahu caranya Yang mulia.”



“Benarkah?? Apa itu?” dayang Kim membisikkan sesuatu ke telinga Chaerin. “menggodanya?? Bagaimana caranya?.”



~~~~



Jiyong terheran, mengapa Chaerin begitu lama kekamar mandi. Dia akhirnya makan sendirian, dia sempat tersenyum karena Chaerin yang memasaknya. Hampir semua makanan yang dimasak Chaerin dicoba Jiyong. Jiyong memutuskan untuk tidur. Tapi, saat hendak tidur, dia melihat Chaerin yang tersenyum manis dan tiba-tiba Chaerin memeluknya.



“Oppa!! Kau marah padaku kan?” senyum Chaerin semakin mengembang.



“lepaskan aku ingin tidur.” Suruh Jiyong,namun Chaerin justru mengeratkan pelukannya. Chaerin menjijit ke atas dan mencium bibir Jiyong. Jiyong membatu.



“Oppa!! Jangan marah lagi, baiklah agar Oppa tak marah, akan ku kabulkan semua permintaanmu Oppa!!.” Jiyong berfikir, dia mendekat hingga nafas mereka bertabrakan.
“aku ingin bibir ini.” jiyong mengklaim bibir Chaerin dan hal ‘itu’ terjadi lagi.


~~~~~~


Sinar matahari tumbuh dari timur menandakan pagi telah tiba. Chaerin membuka matanya. Dia melihat disekitarnya. Sebuah tangan tertata rapi memeluk Chaerin dari samping. Melihat si empunya tangan itu, Chaerin tersenyum. Namun, senyumnya hilang ketika dia menyadari, tak ada sehelai benang ditubuhnya. Walaupun bukan pertama kali Chaerin melakukan ‘kegiatan’ tersebut, Chaerin masih malu.


“memikirkanku?? “ Jiyong bertanya dengan suara bangun tidurnya. “kau harus tau, aku mencintaimu Chaerin. ingat itu.” Chaerin bersemu merah, dia hanya menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Jiyong. Walau Jiyong selalu mengungkapkan perasaannya dan itu bukan yang pertama kalinya, tapi Chaerin masih tersipu malu jika mendengarnya.



~~~~~~~~~~~



Pertandingan bijae segera dimulai. Para Hwarang berbaris rapi dilapangan pertandingan. Para nangdo memberikan dukungan diluar batas lapangan pertandingan. Tensi antar Hwarang semakin tinggi dan membuat pertandingan semakin seru walau belum dimulai. Dilapangan, terdapat podium untuk juri dan juga Raja.




30 menit berlalu, namun pertandingan juga belum dimulai. Para Nangdo mulai berbisik-bisik, sementara para Hwarang masih tetap gagah berdiri. Seunghyun dan Youngbae mondar-mandir menunggu Raja. Pertandingannya baru akan dimulai jika Raja datang. Well dimanakah Sang Raja

KING & QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang