5

1.5K 91 19
                                    

Jackson berjalan tergesa-gesa membawa Mark di pundaknya tentunya, mengikuti langkah kaki Bamie menuju kamar yang ia pesan.

Mark masih tak menyerah berusaha lepas dari Jackson. Ia sangat kesal, melihat wajah Jackson membuatnya jadi ingat bekas ciuman itu dan membayangkan wanita yang memberi tanda itu didada Jackson dengan sensual. Ia sangat kesal. Sungguh.

Mark juga kesal melihat Bamie, ternyata Bamie adalah wanita yang selingkuh dengan Jackson, menurutnya sih. Ia masih belum yakin, Bamie sangat baik dan memberi banyak kode padanya. Tapi jika Bamie seorang playgirl yang sangat pandai mempermainkan pria itu beda lagi. Entahlah.

Mark bingung dengan semua ini.
Mark melampiaskan semuanya dengan memukul-mukul punggung Jackson, "Lepaskan akuu!!"

"Ishh kau tak ada capeknya ya!"gerutu Jackson, ia kelamaan kesal juga dipukul-pukul seperti ini. Sudah capek, pusing dan perut yang sangat lapar ditambah sikap Mark membuat mood Jackson jadi buruk. Ia kehilangan kesabaran.

"Mana kamar yang kau pesan Bam! Cepat aku sudah jengah!" teriak Jackson.

Bamie berhenti di kamar nomor 201 dan membuka pintunya, tubuhnya menepi membiarkan Jackson masuk kedalam lebih dulu.

Bamie masuk dan menutup pintu. Ia menghela napas dan melihat dua pasangan didepannya. Bamie seperti menonton sinetron secara langsung.

Jackson membanting Mark diatas kasur big size warna putih.

"Argh.." rintih Mark.

Jackson tersengal-sengal berusaha mengatur napasnya.
Mereka berdua saling menatap dengan kilatan merah di kedua masing-masing mata mereka.

Mark yang kesal langsung bangkit dari kasur berniat ingin pergi.

"Permisi, maaf aku harus pergi." Pintanya menuju arah pintu yang disender oleh Bamie.

"Ta-tapi pintunya.."

Mark memutar kenopnya namun tidak terbuka.

"Aku tadi panik dan pintunya tak sengaja terkunci..
hehe.."

Dakk. Mark mengepalkan tangan kanannya lalu memukul keras pintu itu meluapkan semua kekesalannya.

'Ini semua terlalu sakit.. sial!' pikir Mark.

"Percuma kau mendobraknya, pintu itu dari kayu kualitas tinggi. Sebaiknya tunggu saja pelayan hotel datang mengambil kunci cadangan. Ahhh enaknya tidur di atas kasur ini. Empuk juga ternyata!" Jackson merebahkan tubuhnya diatas kasur merasakan punggungnya yang sangat lelah dengan semua ini.

"Kau sangat hafal ya dengan keadaan hotel ini?" tanya Mark masih pada posisinya menghadap pintu dengan kepala menunduk.

"Ya. Ayah Bamie orang yang sangat elegan dan pemilih. beliau sangat menomor satukan kualitas." jawab Jackson kini kedua tangannya ia letakkan di bawah kepalanya sebagai bantalan.

"Kau tau semuanya dengan rinci ya?"

"Ya, aku tau semuanya dengan rinci karena-"

"karena kau sering tidur disini iya kan?!" potong Mark dengan kilatan merah di matanya.

Jackson terkesiap.

"Kau tau semuanya dengan rinci karena kau sudah terlalu sering kesini? iya 'kan!"

"Apa maksudmu?!" Jackson bangkit berdiri diposisinya menatap Mark.

"Kau akhir ini sering pulang larut malam karena datang kesini menuntaskan hasratmu dengan wanita ini! tidak memperdulikan perasaanku yang gelisah menantikan kau segera pulang!" cercah Mark sambil menunjuk Bamie.

I am JealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang