#Keinginan Zidan#

6 2 0
                                    


Tok tok tok

Dina mengetuk pintu larisa yang berada tepat didepan kamarnya

"ada apa kak?"tanya larisa yang sudah membukakan pintu kamarnya

"kau sedang apa? Apa kakak boleh masuk?" larisa membuka lebih lebar pintu itu. Dina langsung saja masuk kedalam kamar sang adik. Dina melihat beberapa buku yang sedikit berantakan diatas meja belajar larisa dan duduk pada sisi ranjang milik larisa

"kakak jadi penasaran dengan orang yang memberikan mawar putih itu. Selama ini tidak ada yang memberikan kakak mawar putih" ucap dina saat larisa sudah ikut duduk disamping dina

"dan kalau tiba-tiba kakak menyukainya, bagaimana?" dina menatap larisa menunggu jawaban sang adik

"ya sudah kakak cari tau saja dulu. Kalau soal itu risa pikiran nanti setelah sudah melihat orangnya" dina mulai menatap cemas larisa

"ada apa kak? Apa ada yang salah dengan ucapanku?"tanya larisa yang sedikit bingung dengan tatapan dina yang tiba-tiba merasa sedih

"tidak apa-apa, kakak hanya sedikit cemas denganmu. Kenapa kau tidak mencoba memperbaiki penampilanmu dek. Kakak takut sampai kita kuliah nanti kau tetap tidak mempunyai teman" dina memegang kedua lengan larisa

"sudahlah kak tidak usah dipikiran soal penampilan ku ini. Risa sengaja berpenampilan seperti ini karna risa ingin mencari teman yang benar-benar menerima risa apa adanya kak" ucap larisa dengan tersenyum

"kau memang memiliki pemikiran seperti almarhum nenek" dina ikut tersenyum dan memeluk larisa

"risa mohon jangan pernah membahas soal penampilan risa lagi kakak. Risa nyakin suatu saat pasti ada kok orang yang ingin berteman dengan risa, bukan karna kemampuan risa tapi karna dia benar-benar tulus" dina makin mempererat pelukannya mendengar perkataan sang adik yang begitu bijak

*******

"woi dan sedang lihatin apasih loe?" orang yang bernama rizki mengikuti arah pandang temannya yang bernama zidan. Ternyata zidan sedang memperhatikan dina yang sedang berbicara dengan temanya didepat kantin sekolah mereka.

"loe suka dengan dina? Menurut ku jangan deh" rizki meminum jus yang barusaja dipesan zidan untuknya sendiri dan sekarang malah diminum oleh rizki

Yah mereka sedang berada dikantin sekolah

"emang kenapa?" zidan menatap rizki dengan penuh tanda tanyak

"menurutku dina itu orangnya baik, ramah dan juga peduli dengan orang lain" ucap zidan sambil mengingat kejadian beberapa hari yang lalu



#flasback#

Zidan sedang membawa begitu banyak buku yang disuruh oleh pak aji yang terkenal sangat killer dan selalu ditakuti oleh murid-murid

Sakin banyaknya zidan tidak dapat melihat didepannya sehingga tanpa sengaja menabrak dina yang sedang berdiri sambil mengotak-atik ponselnya

"kau tidak apa-apa?"tanya dina yang melihat zidan yang terjatuh kelantai dan membuat buku-buku yang dibawahnya jatuh berantakan

"tidak apa-apa" zidan mulai mengumpulkan buku-buku itu kembali. Dina ikut mengumpulkan buku-buku yang berserakan

"mau dibawah kemana ni buku?" tanya dina sambil membawah beberapa buku ditanganya

"sudah sini biar aku saja yang membawahnya" zidan berusaha mengambil beberapa buku itu dari dina tapi dina malah menjauhkan tubuhnya agar zidan tidak dapat mengambilnya

"aku tidak mau kau terjatuh lagi gara-gara membawah buku-buku ini" ucap dina sambil tersenyum manis membuat zidan terpesona dengan dina yang selalu menjadi perimadona sekolah

#flasback end#


"hai kenapa loe senyum-senyum sendiri. Loe lagi mikir yang aneh-aneh kan tentang dina. Jangan coba-coba dari pada loe berurusan dengan sih cupu" ucap rizki membuat zidan langsung menatapnya

"maksud loe larisa?" tanya zidan

"ya siapa lagi yang cupu disekolah ini kalau bukan dia. Sudah banyak yang berusaha mendekati dina tapi dina selalu mengikuti semua perkataan larisa. Pernah sekali dina sangat begitu suka dengan seseorang tapi larisa tidak menyukainya dan dengan terpaksa dina meninggalkan orang itu. Dan jangan coba macam-macam dengannya karna meskipun cupu dia juga jago belah diri" ucap rizki menjelaskan kepada zidan yang dia ketahui selama ini

"apa benar seperti itu. Paling dikasih buku kesukaan saja dia sudah merasa senang" ucap zidan dalam hati


Teeeeennnggg


Bel masuk berbunyi kembali

"kelas yok dari pada disuruh pus-up seratus kali karna telat masuk" ucap rizki sambil berdiri dari duduknya dan zidan juga ikut berdiri

"gue akan mendekati larisa dulu berarti agar dapat bisa mendekati dina"ucap zidan dalam hati sambil berjalan menuju kelas mereka

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 08, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FrendayWhere stories live. Discover now