Wanda~ Satu

151 7 0
                                    

Selagi masih diberi umur yang panjang tubuh yang sehat untuk menikmati hidup maka nikmatilah hidup yang indah ini. Seperti aku misalnya, Aku menikmati hidupku dengan cara yang aku suka. Menikmati apa yang aku punya dan melakukan apapun yang aku mau.

Begitu indahnya hidup ini bila kita menikmatinya. Waktu ku banyak ku gunakan untuk bersenang-senang. Keluar masuk club malam bersama teman-temanku. Berbagai jenis alkohol sudah pernah menjalar di kerongkongan ku. Nikotin pun tak lupa ku hisap kala berada ditempat ini.

Sesekali aku berpikir bagaimana dosa ku ini. Apakah sudah menggunung? Entah mengapa meski terkadang aku ingat bahwa apa yang aku lakukan ini adalah perbuatan keji yang dilarang oleh agamaku. Namun kenikmatan yang di tawarkan menepis semua kekhawatiran ku akan dosa-dosa yang aku lakukan.

Hingga suatu malam, aku melakukan kesalahan yang sangat fatal. Entah mengapa malam itu aku menyerahkan kehormatan ku pada kekasihku. Semuanya kami lakukan karena cinta.

Sejak malam itu, kami lebih sering melakukannya. Bahkan tiap kali kami bertemu kami akan melakukannya. Kami saling menikmati dosa terindah yang kami lakukan dan kami pun berjanji akan menikah dikemudian hari tentunya setelah impian kami tercapai. Aku tak mempermasalahkan semuanya toh aku juga menikmatinya asalkan saja kami melakukannya secara aman tanpa harus membuat ku mengandung anak kami sebelum pernikahan itu terjadi.

Sudah satu tahun sejak kejadian malam itu. Kami masih sering melakukannya seperti malam itu. Hingga semuanya terjadi, aku mendapati kekasihku tengah menikmati malam disebuah kamar yang disediakan club malam yang ku kunjungi bersama seorang wanita. Awalnya aku tak percaya saat teman-temanku memberitahu bahwa kekasihku sering bermain api dibelakang ku. Tapi malam ini membuktikan bahwa orang yang sangat aku cintai ternyata tidak lebih dari seorang lelaki brengsek.

Malam itu hubungan kami resmi berakhir. Aku mengakhiri semuanya, sudah cukup aku dibohongi dan aku tak mau lagi dibohongi untuk kesekian kalinya.

Meski hubungan kami sudah berakhir tetapi dia, tepatnya mantan kekasihku masih terus mencariku. Mendatangi rumahku bahkan sampai datang ke kampusku. Ia menjelaskan bahwa apa yang ia lakukan hanya senang-senang semata. Aku tak percaya begitu saja apa yang ia katakan. Bisa saja awalnya ia hanya senang-senang tetapi bila suatu hari ia menemukan yang lebih dari aku maka dia akan meninggalkan aku. Atau mungkin suatu hari ada seorang wanita yang datang padanya dan mengaku bahwa wanita itu tengah mengandung anaknya maka aku bisa apa kecuali memberikannya dan mengikhlasnya untuk wanita itu mana mungkin aku akan tega membiarkan seorang anak yang akan lahir tanpa ayahnya, aku tak sekejam itu.

Jadi dari pada menerima rasa sakit yang akan jauh lebih sakit dari ini maka lebih baik aku melepaskannya lebih dulu. Karena aku tak ingin menjalani hubungan yang penuh dengan kebohongan.

Setelah kejadian itu aku menutup diri dari lelaki. Bukan karena aku masih mencintainya. Jujur dihatiku sudah tidak ada lagi namanya yang dulu terpahat indah. Nama itu terhapus oleh luka yang ia torehkan.

Umurku sudah tidak muda lagi saat ini. Aku sudah berada dalam taraf dewasa. Umurku sudah menginjak usia 24 tahun. Sejak kejadian 5 tahun silam lebih tepatnya saat malam dimana aku menemukan kekasihku memadu kasih bersama wanita lain. Aku belum pernah menjalin hubungan bersama lelaki lain.

Bukan karena tidak ada yang mendekatiku. Bahkan sudah beberapa lelaki yang mendekatiku dan menawarkan hubungan yang serius. Tetapi aku tidak mengindahkan ajakan mereka semuanya aku lakukan bukan karena menutup diri tapi karena aku takut.

Aku takut pendamping hidupku akan kecewa karena kesalahanku dimasa lalu. Aku takut mereka tidak akan mau menerima aku apa adanya setelah aku memberitahu keadaan ku yang sebenarnya. Dan aku takut akan menyebarkan aib ku sendiri pada orang lain.

Sampai saat ini yang tahu bagaimana keadaan ku yang sebenarnya hanya salah satu sahabatku dan mantan kekasihku. Entah lah sampai saat ini aku masih beruntung karena salah satu dari mereka tidak ada yang membeberkan aib ku. Awalnya aku sempat khawatir, takut mantan kekasihku akan memberitahu pada orang lain bahwa aku sudah tidak suci lagi. Tapi lagi-lagi keberuntungan berpihak kepadaku, ia berjanji tidak akan memberi tahu orang lain karena ia merasa membeberkan aib nya sendiri bila ia memberi tahu orang lain.



Awalnya pendek dulu aja ya :) semoga suka maaf kalo banyak yg typo hehe

aku coba posting yg ini ya semoga ada yg suka. kalo responnya kurang bakal aku unpublish :)
jangan lupa vote sama coment nya ditunggu. Makasih :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang