Bagian 3

15 1 0
                                    

Alena POV

"APASIH?"

Bagus.

Sekarang gue jadi pusat perhatian. Terlebih bu Siti yang matanya mulai mencecar seluk beluk suara toa itu.

"Nadin, Alena! Kalo kalian bosan belajar silahkan keluar!"

Gue hanya bungkam sambil menunduk. Takut ngeliat muka bu Siti yang sangarnya ngelebihin hantu Goblin.

Bu siti geleng-geleng kepala. Lalu kembali bermesraan dengan papan tulis. Gue menoleh ke Nadin dan ngasih dia tatapan kapak.

"S-sorry...hehe" ucapnya sambil berbisik

"Istirahat gue lanjut"

💞💞💞

Author POV

Seperti biasa, kantin selalu menjadi tempat favorit bagi para pelajar saat jam istirahat.

Nadin kembali dari warung sambil membawa semangkok mie ayam beserta jus alpukat kesayangannya.

"Lo ga makan?"

"Gak"

Bibir Nadin sedikit tertekuk dan membentuk huruf 'O' sebagai jawaban.

"Din"

"A-ha"

Nadin tetap membalas walau sedang mengunyah mie dimulutnya.

"Kunyah"

Nadin dengan cepat mengunyah makanannya agar leluasa mengobrol dengan Alena.

Glek

"Huaa...Paan?"

"Lo..."

Nadin mendongak, tanda penasaran.

"Kenal Angelin?"

Uhuk uhuk

Nadin hampir saja menyemprot Alena dengan jus alpukat kesayangannya. Bisa gawat kalau hal itu terjadi.

Minum dengan apa kalau jus nya habis untuk menyemprot Alena?

"Ett dah. Lo kalo ngomong suka tiba-tiba numbruk ya. Orangmah dikasih pembukaan dulu, sapaan dulu, pesan-pesan dulu. Jangan langsung inti"

"Bawel. Kenal ga?"

Nadin terdiam. Ia sedikit memajukan kepalanya agar pembicaraan menjadi lebih intens.

"Dulu dia satu SMP sama gue"

"Terus?"

"Dia itu anaknya introvert banget. Sebelas duabelas kaya lo lah. Cuma diamah alim, gak jutek kaya lo"

Kurang ajar batin Alena

"Terus"

"Terus, kalo ga salah, dia itu...bukannya udah me..ninggal?"

Mata Alena mendongak kaget. Yang benar saja? Lantas, siapa yang chat Alena semalam?

"Gak lucu"

Two Ice [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang