Chapter 3

197 19 3
                                    

Chapter 3 Akashi-kun?

Beberapa hari telah berlalu, aku mencoba mengabaikan semua yang telah kudengar. Kise-kun selalu mengingatkanku agar aku menjauhi Mayuzumi jika aku sampai bertemu dengannya. Mungkin aku akan menolak untuk mengikuti rapat sebagai pengganti karena orang itu. Aku akan mencari alasan apapun itu agar aku tak bertemu dengannya.

Minggu ini Tetsuna mengajakku untuk mengunjungi rumah Akashi-kun. mungkin ini kesempatan bagus karena aku bisa saja mendapat sedikit petunjuk lagi. Kise-kun bilang ia juga ingin ikut karena sudah lama tidak bertemu Akashi.

"Tetsuya-nii" panggilnya. Aku tersenyum saat ia memanggilku dari kejauhan. Rasanya sangat rindu saat melihatnya. Seakan melihat adik ku yang baru saja lulus SMA kemarin. Masamune-kun bersamanya jadi aku tak khawatir jika terjadi sesuatu dengan Tetsuna. Aku tau ia pria yang bertanggung jawab. "Selamat pagi kakak ipar." Senyum masamune-kun terlihat mirip seseorang. "Ah selamat pagi. Bagaimana kabar kalian pagi ini?" kami bertemu di taman tempat kami dulu sering mengadakan pertemuan. Mereka berdua terlihat sangat bahagia. Perut Tetsuna juga semakin membesar mungkin dalam waktu dekat ini ia akan melahirkan.

Terlihat dari jauh juga Kise-kun berlari-lari menghampiri kami. "Apakah aku telat-ssu?" aku menggeleng dan ia pun tersenyum. "Tetsunacchiiiiiii.... Apa kabarmu-ssu? Ah aku sangat merindukanmu." Kulihat Kise-kun hampir saja memeluk Tetsuna tapi untungnya ia sadar di sampingnya adalah pria pilihannya. "Ah kenalkan, ini Kise-kun teman baikku. Dan Kise-kun ini masamune, suamiku." Kise hanya terkekeh kecil dan memperkenalkan diri.

Setelah beberapa menit akhirnya aku menyela pembicaraan mereka untuk segera berangkat karena hari sudah siang. Kise dan Tetsuna terlihat berbincang sepanjang jalan, Masamune dan aku jalan beriringan dan aku sebagai kakak Tetsuna mencoba bersikap seperti kakak dengan menanyakan perkembangan kandungan Tetsuna.

Tak butuh waktu lama untuk kami sampai di rumah Nijimura-kun. sampai saat ini pun aku masih merasa bahwa tempat ini begitu banyak memberikan kenangan dan mungkin suatu rahasia yang tak bisa di temukan sampai saat ini ada di rumah ini .

"Apa kalian sudah siap untuk bertemu Akashi-kun yang sekarang?" kulihat wajah Kise-kun yang sangat penasaran dan wajah Tetsuna yang tampak ragu. Kulihat Masamune-kun menggenggam erat tangan Tetsuna. Aku yakin ia berusaha menenangkannya. "Baiklah kita akan masuk."

"Permisi... Nijimura-kun kami datang." Aku sudah membuat janji dengan Nijimura-kun beberapa hari lalu kalau kami hari ini akan datang. Ia terlihat keluar dari pintu dengan senyumnya yang lebar dan menyapa kami. Kulihat ia sedang menggendong MIrai. Kami di persilahkan masuk. Kulihat rumah ini sedikit hidup dengan adanya keluarga Nijimura. Dulu saat pertama kali aku kesini, rumah ini begitu dingin dengan paduan warna yang Akashi-kun sekali.

Kulihat Akashi-kun tengah duduk di ruang keluarga, tampaknya ia terlihat sedang menunggu kami. Saat melihat kami pertama kali yang dikatakannya adalah "Tetsuna... aku merindukanmu." Aku tak habis pikir. Apa Tetsuna benar-benar melekat diingatannya karena Tetsuna yang sedikit berubah selain mengandung Tetsuna sedikit memotong rambutnya menjadi sebahu.

Kami semua duduk dan Masamune-kun memperkenalkan diri pada Akashi-kun. "Terimakasih kalian telah datang, aku sangat senang." Setelah nya ia tersenyum. Sontak kedua orang disampingku berbisik secara spontan. "Apa benar ini akashicchi/Akashi-kun?" pertanyaan yang sama saat aku pertama kali bertemu dengan Akashi. "Ya, dia benar Akashi-kun yang kita kenal." Bisik ku lagi pada mereka. Alis keduanya mengernyit tak percaya sosok yang ada di hadapan kami ini.

"Akashicchi... apa kau masih mengenaliku?"

"Tentu saja, Kau Ryota kan? Aku tak mungkin melupakanmu." Kise menutup mulutnya kaget.

Last Hope [Book 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang