PROLOG

63 32 59
                                    


Ini adalah hari dimana Sierra dan Arga putus. Setelah 3 bulan mereka pacaran, hanya karna satu hal mereka harus mengakhiri semuanya.

Baik Sierra ataupun Arga, mereka udah sepakat dengan keputusan mereka untuk mengakhiri hubungan cinta mereka yang belum lama terjalin.

Padahal, seisi kelas udah bahagia banget denger Sierra dan Arga pacaran.
Karna cuma Sierra yang bisa menghentikan kelakuan Arga yang bikin mereka geleng-geleng kepala.

Arga itu berandalan banget.

"Lo kenapa sih harus putus sama Arga?"

Sierra bersidekap.
"Ngapain gue harus bertahan sama cowok yang susah diatur, yang suka keluyuran, yang hobi mukul orang, yang suka lupa ngabarin pacarnya karna terlalu sibuk sama temen-temennya, yang bilang lagi sakit eh taunya malah main game sama cewe lain. Najisun !"

Adhisa tersenyum menggoda."Tapi lo masih cinta kan sama Arga?"

Sierra bangkit dari tempat duduknya.
Menatap Adhisa dengan tatapan malas.

"Gue? masih cinta sama Arga?? " Sierra menepuk keningnya beberapa kali. "Lempar nih jidat gue pake tai ayam kalau sampe itu terjadi"

Ucapan yang cukup menantang.
Dan panjang umur sekali, Saat Sierra mengatakan semua itu, ternyata Arga ada disana.
Dia masuk kekelas namun dengan langkah yang pelan.

"Dasar Cewek cerewet, yang bisanya cuma ngatur-ngatur kehidupan gue. Lo fikir hidup gue jam beker? yang bisa lo atur kemana arahnya sesuka hati lo ! " Suara Arga terdengar menusuk. Hingga membuat Anak-anak kelas menunduk dibangkunya masing-masing.

Takut ada perang dunia kalau Sierra dan Arga sampai berantem dikelas.

Adhisa mundur dari bangku Sierra saat melihat Arga mulai mendekat pada tempat itu.

"Tukang selingkuh" Sindir Sierra tepat didepan wajah Arga.

Tidak ada ketakutan sedikitpun didalam diri Sierra  saat menghadapi Arga.
Ketakutan yang dulu pernah Sierra rasakan saat Arga tiba-tiba memeluknya itu telah lenyap ditelan oleh kekesalannya pada laki-laki yang mempunyai wajah tampan mempesona, namun mempunyai hati seperti batu.

"Kalau lo tau kejadiannya kaya apa lo gaakan bilang gue kaya gitu Sierra Hanindita ! karna otak sama hati lo itu ga sebanding. "

Arga berhenti berbicara.
bola mata indah milik Sierra berkilauan.
Arga mengerti akan hal itu, Sierra mau nangis?

Arga menghela nafasnya lalu pergi dari kelas. Padahal hari ini Arga berniat untuk mengikuti pelajaran dan tidak akan bolos.
Tapi, Sierra lagi-lagi membuatnya malas.

"Dasar Mantan Gila ! Nyebelin ! Tukang selingkuh ! Gue benci banget sama lo Arga !" Suara hati Sierra berteriak histeris.

***

Haii. ini cerita pertamaku
Aku baru nulis dan semoga pada suka ya sama ceritanyaa

SIERRA-GATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang