Ini kisah tentang Arga Dinata Prasetyo, Brandalan ganteng yang punya otak cerdas.
Dan Sierra Hanindita, Gadis cantik yang suka banget ngepoin orang.
Awalnya mereka Rival.
Sampe akhirnya mereka pacaran.
Satu kejadian membuat mereka bertengkar hebat.
...
Gadis itu kembali memegang perutnya, mengeluh karna lagi-lagi sakit itu tak kunjung hilang.
Tubuhnya berbalik lalu berlari menuju tempat dimana orang-orang akan melahirkan makanan yang sudah dimakan.
Adhisa mendecak kesal, sudah satu jam ia menunggu Sierra yang bulak-balik ketoilet karna gejala mules.
Tadi pas istirahat, Sierra mengeluh kepalanya terasa pusing. Adhisa menyuruh Sierra untuk ke Uks meminta obat, tapi ia menolaknya. Sierra malah menyuruh Adhisa untuk membeli seblak ekstra hot yang akhirnya malah membuat sakitnya turun keperut.
*Satu Jam Sebelumnya"
"Lo gimana sih dhis, seblaknya kepedesan ! lo mau ngeracunin gue dan bikin gue kenikmatan sama rasanya?"
Adhisa melongo, Ucapan Sierra barusan membuat Adhisa beberapakali mengerjapkan matanya. "Lo gila ya?"
Sierra menggeleng santai."Thanks ya sayangku, Cintaku, muah muah. ini seger banget sumpah"
Dan setelah pulang sekolah.
"Aduh kok perut gue mules gini sih. aw aw aw" Sierra mengeluh kesakitan pada perutnya. Adhisa yang tadinya tengah fokus dengan ponselnya menoleh kearah Sierra.
"Kasian, dibilangin susah sih" desis Adhisa lalu kembali fokus pada ponselnya.
Sierra mengerang, ia berlari cepat mencari toilet. Sakitnya semakin menjadi-jadi. Tubuh Sierra memecah kerumunan siswa/siswi yang baru bubar dari kelasnya. Membuat mereka mendengus dan mengumpat kalau saja mereka tidak menghindar, Sierra akan menabraknya.
Sierra berlari kencang tanpa perduli dengan orang yang ada disekelilingnya.
Hingga akhirnya Seseorang tak sadar akan kedatangan Sierra.
BRUK !
Tabrakan hebat terjadi dengan seketika. Sierra maupun Anak laki-laki itu sama-sama terpental dan jatuh kelantai dengan keras.
Sierra membelalakan matanya kala melihat siapa yang ia tabrak barusan.
"Maaf..maaf banget" Suaranya terdengar seperti ketakutan.
Menabrak Seorang Siswa yang diketahui adalah Anak pemilik Sekolah ini memang membuat Sierra ketakutan.
Sierra kembali memegangi perutnya. Laki-laki yang tadi terpental itu segera bangkit dan menghampiri Sierra, lalu mengulurkan tangannya pada gadis itu.
Sierra menenggadahkan kepalanya. Menerima uluran itu lalu berdiri .
"Hati-hati" Ucapnya lembut pada Sierra. Membuat gadis itu mengukir senyumnya. Tanpa ia sadari kalau sejak tadi jantungnya berdegup dengan sangat-sangat dan sangat kencang. Nafasnya seperti terhenti ketika laki-laki itu mengeluarkan suaranya.
"Ma-makasih"
Laki-laki itu pergi dengan kaki yang sedikit terpincang. Sierra jadi merasa bersalah, Jangan-jangan kakinya keseleo gara-gara terjatuh tadi.
Mendadak lupa akan sakitnya. Sakit itu langsung saja kembali terasa saat Alvaro tidak lagi berada dihadapan Sierra.
"Aduh, udah diujung banget sumpah !" Sierra memutar tubuhnya dengan cepat. Belum juga ia berlari, lagi-lagi ia menabrak seseorang lagi.
Bedanya yang terjatuh kali ini hanya Sierra saja.
Sierra kembali mengusap pantatnya. Dua Kali !
"Arghhh!!" Sierra berteriak frustasi. "Lo ga tau apa kalau gue tuh udah diujung ! gue ga kuat. mules banget ini !"
Marah-marah? Reaksi yang berbeda pada saat Sierra menabrak Alvaro.
"Dasar cewek aneh. Lo sakit jiwa ya? yang nabrak gue kan elo. Ngapa lo yang marahin gue?" Laki-laki itu tak terima dengan sikap Sierra.
Keringat dingin mulai mengucuri wajah Sierra.
"Gue ga punya waktu Ga. Gue bener-" Sierra menghentikan ucapannya saat ia tau kalau berdebat dengan seorang Arga tidak akan ada habisnya.
Demi apapun Sierra ga kuat lagi. Gadis itu berlari meninggalkan Arga.
Jelas aja Arga ga terima, Ia segera mengambil ponsel dari sakunya dan menelfon seseorang.
Sampai ditoilet, Hal miris harus Sierra terima. Toilet penuh semua. Ini orang-orang lagi pada melahirkan juga atau gimana sih?
"Aduuh buruan dong" Sierra menggedor-gedor satu persatu pintu toilet.
Gaada satupun yang terbuka. Diluar dugaan, mau ga mau demi menyelamatkan dirinya sendiri, Sierra memaksakan diri untuk buang air besar ditoilet pria !
*Satu Jam kemudian*
"Lo mau ngapain" Adhisa menghalangi seorang laki-laki yang akan masuk ketoilet.
"lo sendiri ngapain nongkrong didepan toilet cowo? Oh gue tau. Lo lagi nyari temen buat kedalem ya?"
"sembarangan !" Mata Adhisa mendelik. "ini udah sore ngapain masih disekolah sih! pulang sono" Sebisa mungkin Adhisa mengusir laki-laki itu. Bisa berabe kalau orang lain tau Sierra lagi buang hajat ditoilet pria.
Satu orang aja belom bisa Adhisa usir, nambah lagi 3 orang yang secara bersamaan datang ketoilet.