Ini kisah tentang Arga Dinata Prasetyo, Brandalan ganteng yang punya otak cerdas.
Dan Sierra Hanindita, Gadis cantik yang suka banget ngepoin orang.
Awalnya mereka Rival.
Sampe akhirnya mereka pacaran.
Satu kejadian membuat mereka bertengkar hebat.
...
"Aku tidak menyangka, kalau pertengkaran singkat ini membawa Cinta"
Cukup lama Gadis itu bertarung dengan rasa sakitnya. Akhirnya kini ia bisa lega juga setelah rasa sakit itu menghilang.
Tangan mulusnya ia gerakan untuk membuka pintu toilet. Saat pintu toilet itu terbuka, seseorang mengejutkannya.
Laki-laki bertubuh tinggi dengan wajah tampan yang sangat mempesona itu tiba-tiba saja ada didepan Sierra, membuat Sierra membelalakan matanya dan tubuh yang hampir terjatuh kalau laki-laki itu tidak mengulurkan tangannya.
Arga tersenyum sinis. Uluran itu ia tarik kedepan agar gadis itu mendekat kehadapannya.
Suara tepukan tangan terdengar, membuat Arga melepaskan tangannya dari tangan Sierra.
"Ekhem" Brian memberi kode.
PLAK !
Satu tamparan keras mampu membuat Orang-orang yang mendengarnya terasa ngilu.
"Sejak kapan lo disini? lo ngintipin gue hah!"
Arga mengusap pipinya yang terasa panas. "Lo berani nampar gue ?" Sorot mata Arga menajam.
Sierra mengerjapkan matanya beberapa kali. Kali ini sudah yang kedua kalinya Sierra mencari masalah dengan Laki-laki berandal ini. Dan yang sekarang mungkin lebih parah. Sierra menampar Arga dengan cuma-cuma? Sierra bahkan tak sadar atas itu, semua terjadi karna Sierra ketakutan. Takut diapa-apain sama Laki-laki itu.
Saat Sierra sadar dengan apa yang ia lakukan. Sierra berfikir ini kesalahan yang cukup fatal. Siapun yang berani berurusan dengan Seorang Arga Dinata, jangan harap deh hidupnya bakal tenang.
Sierra menunjukan sederet gigi putihnya pada Arga. Ia tidak tau lagi harus berbuat apa lagi setelah Arga menunjukan Mata elang yang begitu mematikan lawannya.
Nyali Sierra semakin menciut. Bagaimanapun Sierra harus keluar dari toilet ini. Dengan langkah ragu ia mendorong dada Arga hingga laki-laki itu terdorong kebelakang.
Ketika jalannya sudah terbuka, Sierra berlari meninggalkan tempat itu tanpa ada yang menghalanginya. Sebelum Sierra benar-benar keluar dari toilet, Ia menoleh kearah Arga yang hanya memandangnya tanpa bertindak apapun.
Mungkin sekarang, keberuntungan sedang ada dipihaknya. Tapi Sierra tidak yakin kalau nanti dirinya akan baik-baik saja.
"Lo baik-baik aja kan? Arga ga ngapa-ngapain lo kan Ra?" Adhisa bertanya dengan penuh kecemasan.
Sierra hanya menggeleng, Ia menarik lengan Adhisa dan membawanya pergi.
"Kita pulang sekarang !" Tegas Sierra setelah mereka sampai diparkiran.
****
Malam ini terasa sangat dingin. Angin berhembus kencang hingga membuat Jendela sedikit bergetar.
Dan malam ini telah membuat hati Sierra kacau, Ia kembali mengingat kejadian beberapa jam yang lalu saat ia dengan berani menampar wajah si anak nakal yang hobinya membuat onar disekolah.
Sierra menepuk keningnya beberapa kali. "Bego bego bego ! kenapa sih gue pake nampar si Arga segala? kalau dia dendam sama gue gimana?" Sierra mengutuk dirinya se ndiri atas kesalahan yang telah ia lakukan.
Drttt Drttt
Ponselnya bergetar, Sepertinya ada pesan masuk, Sierra segera membuka pesan itu.
From : 085*********
Selamat datang, lo telah berhasil masuk kedalam sangkar gue.
Alis Sierra saling bertautan, Ia tau siapa yang telah mengirim pesan ini padanya.
To : 085*********
Gue minta maaf, gue ga sengaja. Jangan ganggu gue (titik)
From : 085*********
Bodo amat
To : 085*********
Banci lo berani ama cewe
From : 085*********
oh ya?
To : 085*********
Udah lah Gue males berurusan sama lo
From : 085*********
Tapi gue suka.
**** Bonus Fotonya Sierra dan Arga nih
SIERRA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARGA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka mirip ga? Sierra kali ah miriv gue yak? wkwk
Haiii selalu semangatin aku yaak. masih amatiran banget banget banget bangetttttt