Capter 1: Ulangan dadakan

39 6 16
                                    

"Selamat siang semuanya," ucap seorang guru berwajah paruh baya dengan setelan baju modern.

"Selamat siang Bu," jawab kompak seluruh siswa kelas itu.

"Baiklah, siang hari ini kalian semangatkan?" Tanya Guru tersebut meletakkan Map kerjanya lalu menatap kembali semua muridnya.

"Biasa saja Bu!" Jawab Laras, Hani yang mendengar hanya melirik sahabatnya sambil memutar matanya ke sembarangan arah.

"Semangat Bu!" Jawab hampir seluruh siswa sekelas itu.

Laras yang menjawab beda dari semua siswa di kelasnya sekarang di tatap tidak suka, oleh seluru penghuni kelas.

"Apa?" tanya Laras jengkel. Karena siswi di sampingnya terus menatapnya. Sementara siswi yang di respon Laras langsung memalingkan wajahnya.

Hani mendengar kekesalan Laras pun tidak peduli, ia malah asik membaca Komik Narutonya.

"Ok, ok, Ibu tahu kalian ini sangat berbeda, jadi Ibu akan kasih hadiah buat Kalian." Putus guru itu, dan Laras langsung meresponya sembarangan.

"Palingan cuma Ulangan Dadakan, terus dapet hadiah."

"Nahhh, itu Laras udah tahu, jadi siapkan Selembar kertas dan Alat tulis yang di perlukan." Ucap guru tersebut.

"Jadi beneran! Lah Aku kira bercanda," teriak Laras lalu menghela nafas berat.

"LARAS! Siapkan Kertasmu dan alat tulismu, atau saya kasih kamu nilai 0!" Marah guru itu, Laras langsung melotot.

'Sukanya ngancem, dasa nenek bangkotan!' gerutu Laras dalam hati.

[] [] []


Setelah ulangan tadi, Laras terus menggerutu di sepanjang perjalanan menuju kantin, dan sampai ke kantin pun, Laras masih menggerutu tak jelas sambil menyumpah serapahi Guru Fisika yang tega teganya memberi Ulangan dadakan tanpa pemberitahuan sekalipun.

"Gila aja tu Nenek bangkotan! Soal macem apa tu, siapa sih yang nemuin Fisika. Gila, gila gila!" Marah Laras. Dan Hani tidak peduli, dia sibuk memakan, makanan siangnya tanpa peduli Sarah yang terus mengoceh.

Akhirnya Laras sadar, sedari tadi Hani tidak memperdulikannya, malah asik menikmati makan siangnya dan tega membiarkannya mengoceh sendirian.

"Han!" Panggil Laras,

"Hm," jawab Hani seadanya, karena Hani masih mengunyah makanan di dalam mulutnya.

"Lo dengerin omongan gue tadi gak sih?" Tanya Laras, Hani hanya bergumam dan terus memakan makanannya dengan nikmat.

"Ish, lo dengerin gak?" Tanya laras sekali lagi dengan nada sedikit berteriak. terpaksa Hani mengangkat wajahnya dan meningalkan sebentar makanan yang tinggal setengah,

'Tunggu aku ya... aku akan memakanmu, jangan menangis ya sayang. hiks,' ucap Hani dalam Hati.

"Emang penting?" Jawab Hani.

"Ya penting lah!" Dengan kesal Laras memandang Hani, Hani pun hanya berpandangan biasa saja, dia sudah terbiasa dengan sikap Laras yang Aneh bin Ajaib, untung sahabatnya. Jika tidak, bisa saja di mutilasi Hani sekarang.

"Emang apa pentingnya?" Tanya Hani, Laras pun gelagapan menjawab.

'Lah, iya juga. Apa pentingnya? Ish nyebelin!' Ucap Laras dalam hati.

"Emmm ya... ya gak ada pentingnya sih, eh! Tapi ada pentingnya juga tauk," ucap Laras,

"Apa, emangnya?" Tanya Hani.

"Ya pokoknya adalah! Berpaefah pula," elak Laras, Hani tekekeh, ia mengetahu jika Laras tak bisa berkata-kata lagi.

"Semerdeka lo aja Rah," putus Hani, dan melanjutkan acara makan yang tertunda akibat berdebat dengan Laras.

Di sisi lain Laras mengerucutkan bibirnya sebal, tapi tak urung lama, Laras pun memakan makanannya dengan nikmat.

[] [] []

Hani melangkahkan kakinya menuju halte bus dekat sekolahnya, sementara Laras sudah di jemput oleh pacar yang sama gilanya seperti Laras, dari pada Hani ikutan menjadi gila, dia lebih memilih naik bus dari pada ikut dengan Laras dan menjadi Obat nyamuk. Ya, meskipun harus mengeluarkan uang 3 ribu rupiah. Tapi, tak apalah.

Roro: "Yaelah, 3 ribu aja pelit banget lo Han," *geleng kepala.

Hani: "3 ribu gitu, masih uang taukkk!" *membantah.

Roro: "lahhhh,"*sebel.

Tak lama kemudian Hani, melihat Bis menuju ke arahnya. Bis itu berhenti tepat di depan dirinya berdiri, Hani mulai masuk dan memilih duduk di pojokan bus, dengan telinga tersumbat benda kecil.

Hani yang merasa di perhatikan oleh seseorang, ia pun menoleh. Tapi? Hasilnya Nihil! Apakah itu perasaan Hani saja, yaaa mungkin bisa jadi.

[] [] [] [] []

halooo
Pemberitahuan bahwa update selanjutnya Roro akan menggunakan RoroPov, HaniPov,atau pun tokoh yang lainnya.

Jadi, kalo pas update selanjutnya tanpa Pov berarti aku masih gunain itu ya.

Oh iya Roro bingung mau gunain Cast siapa. Buat jadi Sarah, Hani dan cowok2nya nanti. Kalian boleh saranin siapa yang akan jadi castku, kok. Soalnya Aku belum ada yang cocok siapa artis atau peran yang cocok menurut cast2 itu.

Update selanjutnya akan lebih panjang lagi! Jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya! Biar aku semangat dan cepet update. Hehe,

Terimakasih telah membaca, dan maafkan Roro jika kalian bertemu typo.

Salam,
«Kanjeng_Roro»

WDIDW (What did I do wrong?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang