epilog

879 81 11
                                    

Saat-saat yang bahagia bisa membuat semua tersenyum dengan tulus tampa paksaan sedikitpun, senyuman yang selalu membuat semua orang langsung mengindahkannya dan mengingatnya

Terkadang masa lalu yang menyeramkan tak bisa kita sembunyikan kepada orang yang dekat dengan kita, menyembunyikan sesuatu yang seharusnya tak seharusnya diingat kembali oleh orang itu

Begitu juga dengan Dahyun dan Jungkook, mereka menyembunyikan masa lalu yang kelam kepada orang yang memang seharusnya tak mengetahui tersebut

.
.
.

"Mom, kami pergi ke sekolah dulu yah" teriak kedua saudara itu di ambang pintu rumah mereka

"Oke, jangan lupa makan siang, jangan buat masalah di sekolah, nanti sebentar mommy jemput kalian" jelas sang ibu sambil mengecup pucuk kepala kedua anaknya

"Oke dah mom" kata mereka dengan kompak lalu pergi berangkat ke sekolah mereka

"Sekarang aku harus mengurus small dan big baby" gumamnya lalu masuk kembali kedalam rumah tersebut

"Michan-ya" panggil sang ibu kepada anak bungsunya

"Waeyo mom?" Tanyanya dengan masih fokus ke arah kartun kesayangannya tanpa menatap sedikitpun sang ibu

"Bangunkan Daddy" suruhnya dan anak berumur 4 tahun itu langsung menuruti perkataan sang ibu, dengan lucunya dia mengangkat kakinya untuk naik ke atas tangga

Michan masuk ke dalam kamar, dan mendapati seorang namja yang masih berselimut di atas tempat tidur, dengan susah payah Michan naik ke atas tempat tidur dan mencoba membangunkan sang ayah

"Daddy banyun" kata Michan sambil menepuk-nepuk pipi sang ayah dengan tangan imutnya

"Sebentar lagi Michan, sini tidur dengan daddy" kata sang ayah sambil memeluk Michan seolah Michan adalah bantal peluk mini miliknya, namun bukan Michan namanya kalau menyerah begitu saja, dia memberontak di dalam pelukan sang ayah lalu menggigit tangan sang ayah sehingga sang ayah berteriak kesakitan

"Kenapa kamu menggigit daddy?" Kesal sang ayah

"Daddy banyun, Michan mommy suluh" katanya sambil menepuk-nepuk sekali lagi pipi sang ayah

"Oke ayah bangun, Michan udah cuci muka dan sikat gigi?" Tanya sang ayah dan Michan hanya menggelengkan kepalanya, maka sang ayah membawa masuk Michan ke dalam kamar mandi

Sang ayah pun mendudukan Michan di depan cermin lalu memberinya sikat gigi yang telah ditaruh odol

"Sikat sendiri giginya dan jangan ditelan odolnya, langsung dibuang aja lalu kumuran, arrachi?" Kata sang ayah dan Michan hanya mengangguk lalu menyikat giginya, memang Michan telah diajarkan untuk mandiri seperti kakak-kakaknya namun siapa yang akan mengira kalau Michan bisa sangat teramat manja kepada semua orang termasuk uncle dan aunty nya

"Daddy sudah" kata Michan lalu sang ayah pun langsung membantu anaknya mencuci wajahnya dengan perlahan

"Sekarang anak daddy sudah bersih, ayo kita sekarang kebawah bertemu dengan mommy yang cantik" kata sang ayah sambil menggendong michan

"Michan cantik tidak dad?" Tanya Michan

"Michan sangat cantik sama seperti mommy dan Hyemi noona" jelas sang daddy

"Tapi Michan cuka Michan yang paling cantik" kata Michan sambil mengembangkan pipinya dengan gemas dang ayah pun langsung mendaratkan ciuman bertubi-tubi di pipi Michan lalu membuat Michan risih dengan kelakuan ayahnya

"Michan paling cantik kok" jelas sang ayah

"Mom Michan cantik kan?" Tanya Michan setelah melihat ibunya yang sedang duduk di sofa depan tv lalu Michan dan ayahnya mendudukan diri mereka di samping sang ibu

LUCKY OR BAD LUCK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang