"Aku berjanji lisa" kata ana dan menutup lembaran surat berwarna biru itu.
~
Brukk
Pintu kelas terbuka dengan keras, membuat ana tersadar dari lamunannya.
"Annyeong" kata pak jin yang tiba² datang, sentak para murid pun kaget karna pak jin selaku kepala sekolah yabg kerjaannya hanya di ruangan pribadinya tiba² datang ke kelas.
"Annyeong.. "Serentak para murid yang masih menunjukan wajah bingung.
"Saya selaku kepala sekolah disini, ingin memperkenalkan murid baru kepada kelas 11.b, ayo silakan masuk, dan perkenalkan dirimu" kata pak jin dan mempersilahkan masuk kepada seseorang di balik pintu.
Tuk tuk tuk
'Wahhh its so cool' 'apa aku sudah terlihat cantik' 'mm.. So cutee' 'aihh betapa senangnya aku jika menjadi yeojachingunya'
Dan masi banyak lagi pujian² yang di lontarkan para yeoja kepada sosok tampan yang tadi berada di balik pintu.
"Annyeong, aku choi seo-joon panggil saja joon" kata namja cool nan dingin itu.
Choi seo-joon seorang anak laki² berumur 17th, berambut hitam, dengan postur tubuh atletis, dan mata tajam berwarna hitam pekat yang sangat indah untuk berulang kali dilihat, joon tinggal dengan ibunya bernama choi lennie berumur 38th dan adik laki² nya bernama choi ji-yong berumur 5th, ayahnya meninggal saat joon berumur 14th sejak itu joon yang menggantikan ayahnya di perusahaan milik keluarganya.
'Namanya joon' 'joon bawa aku joon' 'ahh mendengarnta bicara seperti mendengar banyak lagu romantis' 'joon oppa.. ' mendengar para yeoja yang terus memuji murid baru itu, ana yang dari awal masih sibuk melihat surat dari lisa, penasaaran siapakah namja yang bisa membuat satu kelas mungkin satu sekolah ini melayang².
"Ommo.. Itu kan namja babo dan mesum yang kutemui tadi" gerutu ana.
"Baik joon, sekarang duduklah di tempat yang masih kosong" kata pak jin. Joon pun mulai berjalan menuju bangku yang masih kosong.
Sruutt
Joon menarik bangku yang tepat berada di samping ana. Yaa.. Memang hanya ada satu bangku kosong, tetap sekali di samping ana.
'Aihh kenapa dia duduk di sampingku yaa tuhann' batin ana.
"Oke karna sudah selesai, saya akan kembali lagi ke ruangan saya, joon kalo butuh apa² datang lah keruangan bapak" kata pak jin "annyeon" lanjut pak jin "annyong.. " jawab para murid.
'Hayy kamu joon ya' 'joon nanti ke kantin bareng yuk' 'joon pulang bareng mau ga' 'joon save nomer aku ya' 'joon main ke rumah aku dong' godaan para yeoja membuat ana tidak bisa tenang mendengarkan lagu.
"Aihhhh kalian iniii, aku tidak bisa tenang mendengar lagu karna ocehan kalian.. Pergilahh" sontak ana berteriak karna sudah tak tahan. Joon yang di sampin ana hanya tersenyum tipis dengan kelakuan ana yang masih sama cerewetnya.
'Apa sii ana' 'galak banget deh' kata para yeoja dan langsung pergi karna takut di teriaki oleh ana lagi.
Ana baru sadar jika namja tampan itu sedang tersenyum karna tingkahnya
"Apa kau menrtawaiku? " kata ana yang langsung menatap joon. Joon pun tidak menjawab sedikit pun
"Heyy aku bertanya pada mu, apa kau menertawai ku? " tanya ana lagi, yang semakin mendekatkan wajahnya.
Tiba² joon berbalik menatap ana sehingga mereka saling menatap dan wajah mereka sangay dekat hingga hidung mereka pun saling menempel. Tanpa sadar wajah ana memerah karna joon mendekatkan bibirnya ke telinga ana.
"Kalo iya? Kau begitu lucu" bisik joon di telinga ana. Joon kembali menatap ana dan membuat wajahnya semakin memerah.
"Ada apa dengan wajahmu?" tanya joon polos. Sontak ana kaget dengan pertanyaan joon, ana langsung mendorong pelan joon dan lagi² di berteriak
"Aihh, apa yang kau lakukan, aku.. Aku baik² saja , wajahku baik² saja" kata ana dan berlari keluar dari mencarinya'
~
Triingg triing
Pertanda istirahat, tapi sejak tadi ana belum kembali, kemana dia? Kemana lagi kalo bukan ke halaman belakang sekolah dekat lapangan basket, dia sangat senang berada di sana karna di sana sunyi hingga ana bisa mendengarkan lagu dengan tenang.
Joon berjalan menyusuri setiap sudut sekolah ini, seperti sedang mencari sesuatu.
Joon pov
'Dimana dia, apakah dia baik² saja, kenapa aku jadi khawatir dengannya, aku harus mencarinya' batinku.
'Bukankah itu dia? Aku akan kesana' batin joon lagi.
Author pov
"Umm.. Apa aku mengganggumu?" kata joon yang sekarang berada di samping ana. Ana yg memakai headshet di telinganya tidak mendengar perkataan joon. Joon pun sadar kalo ana tidak mendengarnya dan menarik headshet yang di pakai ana. "Apa aku mengganggumu?" tanya joon lagi. Ana kaget karna joon berada di sampingnya sekarang. Ana tidak berkata apapun dan masih menatap joon dengan kaget.
'Kenapa jika aku menatapnya aku merasa alu mengenalnya, siapa dia sebenarnya?' batin ana.
"Apa kau mengenalku?" tanya joon. Pertanyaan joon membuat ana kaget, karna tiba² joon berbicara seperti itu.
"Kau bisa membaca pikiranku?" tanya ana kepada joon. Joon tersenyum tipis.