bump-1 (revisi)

1K 83 7
                                    

kutatap pohon didekat jendela kamarku. Saat itu sedang hujan dan karena musim gugur dedaunan hijau yang segar menjadi kuning, jingga dan ada pula yang berwarna merah.
aku melompat girang seperti seorang gadis kecil penyuka hujan. hmm jika waktu kecil dulu itu bukan suatu kebohongan karena dari kecil ku memang menyukai hujan.

"ishh..yaaakkk! cho joohyun kenapa kau melompat seperti itu eoh?!" yuri, sepupunya. si pengganggu setia. setiap jam bahkan joohyun selalu pusing mendengar omelannya.

"eonniee... waeyo? kau sudah merusak moodku" pipi joohyun mengembung lucu dengan kedua tangan bersedekap ah jangan lupa dengan matanya yang bulat menyipit karena kesal.

"yaaa! aku tidak akn membiarkanmu berulah eoh. dengan kau melompat seperti tadi bisa membuatku jantungan! ingatlah hyun, kau sedang membawa calon keponakanku sekarang. jangan bersikap bar-bar"

joohyun mengelus perutnya yang sudah membuncit. namun tatapannya berubah sendu.

"eonnie... aku merindukannya"

Yuri tersenyum. gadis berkulit tan itu tau jika sepupunya sangat mencintai suaminya. bahkan wanita hamil itu kadang berbuat bodoh karena pria bermarga cho.

"pulanglah hyunie..."
"aku tidak mau eonnie..."

baiklah sepertinya yuri harus memutar otaknya. dengan cara begini joohyun tetaap tidak akan mau pulang. pasalnya joohyun sedang marah besar dengan kyuhyun. bukan karena masalah yang besar sebenarnya. hanya saja saat itu kyuhyun menolak acara ngidam joohyun yang memintanya untuk berpakaian seperti perempuan disaat hari meeting perusahaannya. bahkan joohyun sampai menangispun pria itu tidak mau menurutinya. ah, ralat. kyuhyun hanya tidak bisa.
bagaimana mungkin dia melakukan presentasi didepan klien dengan model seperti itu.

"kriingg....kringgg!!"
"Yuri ah dimana hyunie?" tanya seorang pria diseberang sana
"sebentar oppa. aku akan memanggilnya."
......
"Aw!! sayang.. kenapa menendangmu keras sekali eoh?"

"Hyun, ada apa?"

"baby menendangku sangat kuat eonnie." joohyun meringis.

"Oppa hyunie sedang tidak enak badan. apakah-"

"siapa eonnie?"

sebelum yuri melanjutkan perkataannya joohyun memotongnya.
"inguk oppa."

tanpa menunggu perkataan yuri selanjutnya, joohyun langsung menyambar telepon mansion yang dibawa yuri. yuri melihatnya dan menggelengkan kepala.

"oppaaa!!"

"sayang, jangan berteriak begitu. apa kau sering berteriak seperti ini? baby cho bisa kaget mendengar suara eomma nya sendiri."

"oppa. jangan berlebihan. tumben oppa menelfon? waeyo?"

"suamimu sakit hyun dan-"

"mwo?! aku akan pulang. jaga kyuhyun oppa dulu ne. "

"hyun-yaaaa!!" seo inguk sangat hafal tabiat adik kecilnya
tidak pernah berubah.

@cho mansion
"Bagaimana hyung?" Kyuhyun menatap heran kakak iparnya yang sedang mengusap kasar wajahnya.

"Hyunnie langsung beranjak saat aku menelfonnya tadi kyu-"

"Bukankah itu bagus hyung? Aah dekorasinya sudah selesai. Sekarang, mari kita berdrama dulu nee"

Kyuhyun sangat bersemangat dan menarik tangan in guk menuju kamarnya.
Ya, hari ini adalah ulang tahun joohyun ke 30. Tentu saja kedua pria itu sibuk memberikan surprise untuk adik dan anaenya itu.

Sayangnya in guk tidak bersemangat setelah menelfon adiknya tadi.

"Kyu, apa kau yakin eoh, bagaimana jika dia semakin marah dan tidak mau pulang lagi?
Dia seorang ibu hamil yang labil, jika kau lupa"

"Tenang hyung, adikmu yang manis itu tidak pernah bisa terlalu lama jauh dariku. Jika kau lupa"
.
.
.
Joohyun melangkahkan kakinya agak cepat meninggalkan apartemen. Wanita itu sangat cemas dengan kabar yang diberikan oleh kakaknya. Setiap kali kyuhyun sakit, apalagi demam, pria itu selalu membutuhkan seseorang didekatnya.

Sepertinya dia harus mengalah untuk egonya sekarang. Selain khawatir, bayi mereka selalu sulit tenang ketika malam hari tanpa elusan dari kyuhyun. Baiklah, sepertinya perang sudah berakhir.
.
.
.
Hujan sudah reda saat joohyun sampai di depan mansion keluarga cho. Namun nampaknya semua orang sedang pergi. Karena jika ramai, pasti yang pertama kali ditemuinya adalah keponakannya dan kyuhyun.
Jaehyun anak dari kakak iparnya. Cho ahra memiliki anak yang sangat aktif. Sehingga membuat semua orang kewalahan dan suasana rumah akan ramai.
Joohyun tidak bisa membayangkan jika anaknya dan kyuhyun sudah lahir dan bisa bermain bersama keluarga mereka. Pasti akan semakin seru dan ramai. Tentu saja. Gen evil seorang cho kyuhyun bisa saja menurun ke calon anak mereka.

"Oh, nona muda... " wanita paruh baya yang akrab dipanggil bibi kang tersenyum mendapati joohyun didepan pintu.

"Bibi kang apakah kyuhyun oppa sedang bersama in guk oppa?"

"Ah, maaf nona... bibi kurang tau. Tapi sepertinya mereka sedang di kamar tuan dan nona muda."

Joohyun mengangguk dan mulai masuk kedalam. Kakinya dilangkahkan perlahan menuju lantai dua. Saat sampai didepan pintu berwarna cokelat didepannya, joohyun terdiam. Nyalinya tiba-tiba menciut karena baru sadar jika wanita itu telah menelantarkan suaminya yang sedang sakit.

"Ah, bagaimana ini eoh?"

Baru saja joohyun memegang gagang pintu suara in guk terdengar samar sampai ditelinganya.

"Keundae kyu... apa kau sudah bisa melupakannya?"

"Nugu hyung?"

"Seohyuniee"

DEGG
Mata joohyun memanas. Kakinya melemas. Bagaimana bisa dia lupa. Jika pria yang sudah dinikahinya adalah mantan calon suami adik kembarnya.

Hati joohyun sudah sakit, tapi pendengarannya berkhianat pada hatinya. Kemudian kembali mendengarkan suara kyuhyun berikutnya

"Bagaimana bisa aku melupakannya hyung..."

'Oppa.. ternyata kau tidak mencintaiku...'

"CUKUP!!!"

"Hyunnie.."

Kedua pria yang sedang berhadapan membelalakkan mata mereka saat menatap wanita hamil dengan baju tidur, rambut yang belum rapi dan wajahnya yang pucat berdiri dengan aura marah sambil menangis.

"Jagi, oppa bisa jelaskan-"

"Jangan mendekat!!hikss... sejak kecil oppa selalu berbagi apapun dengan seohyun. Menjaganya dan menyayanginya. Tapi oppa memandang sebelah mata padaku."

"Sekarang aku mengerti. Oppa... kau menikahiku karena seohyun, maja?"

"Atau karena wajahku??"

"Ah... aku tau, dulu saat wanita itu sekarat dan memanggilmu masuk ke kamar inapnya,apa dia yang menyuruhmu keluar dan langsung memintaku untuk menjadi istrimu?" Joohyun tersenyum miris.

"Aku benci seohyun!wanita ituu sudah mati tapi tetap mendapatkan hatimu! Dia tidak pantas-"

'PLAK!!!'

'Ish-'

Joohyun meringis merasakan cengkraman tangan in guk  di pundaknya dan tamparan kyuhyun di pipinya.
"Tenanglah hyun" ucap in guk
"Terima kasih... sekarang aku mengerti. Aku hanya sebagai pengganti tempat saja. Bukankah begitu?"
Joohyun berlari sambil menangis menuruni tangga. In guk yang lebih bisa menguasai diri tersadar akan kesalahannya. Joohyun tipe yang tidak bisa dibentak seperti itu. Pria itu mengejar adiknya yang terlihat berlari kencang ke arah tangga.
"Jooo-!"
Belum sempat meraih tubuh berisi adiknya, in guk berteriak melihat tubuh adiknya limbung dan jatuh dari tangga.m
"Hiks.. sa-kkiiit"
"Joo!Bangun!!! Jooo!!"
TBC
Revisi naskah sambil revisi part 😂. Berkat usaha, kerja keras dan doa kalian author kamis kemarin dinyatakan LULUS  setelah sidang skripsi yang berjalan kurang lebih 1,5 jam. Yeyyy legaa meskipun harus revisi naskah... 😇😇😇
Thanks 😘😘😘😘

BABY BUMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang