CELEBRATING LOVERESEPSI PERNIKAHAN
Ethan
ANTONIUS ETHAN WIDJAYA, S.I.Kom.
Putra kedua dari pasangan
Bpk. Harnomo Widjaya & Alm. Puspita SariDengan
Maggie
ELIZABETH MAGGIE MONALISA, S.E
Putri pertama dari pasangan
Bpk. Stefan Agustian & Ibu Karenina AlviyanaHari : Rabu, 12 Mei 2008
Tempat : Restoran Nelayan
Jln. Melati Indah No.49
Pukul : 12.00 - 14.00 WIBMerupakan suatu kebahagiaan dan kehormatan tersendiri bagi kami jika bapak/ibu dapat hadir dan memberi doa restu kepada kedua mempelai
Kami yang berbahagia,
Kel. Harnomo Widjaya
Kel. Stefan Agustian
Aku menatap kartu undangan yang ku pegang erat dengan tatapan kosong. Aku tidak menyangka dimana hari itu akan terjadi. Dimana aku melihat laki-laki yang aku cintai bersanding dengan wanita selain aku.
Laki-laki yang aku sayangi menyebutkan janji pernikahan dengan wanita lain. Membayangkan hal itu saja rasanya aku mati rasa. Rasanya.. Aku ingin mencampakkan diriku di dasar laut terdalam sampai tidak ada satupun orang yang bisa menemuiku.
"Dreyy, kok melamun sih? Lo ga seneng ngelihat sahabat lo akhirnya melepas masa lajang?" Maggie mengguncang bahuku pelan. Aku menoleh lalu memberikan senyum terlebar yang aku bisa.
"Gue nggak melamun kok, cuma ngebayangin gimana sabarnya Ethan sama lo kalau udah menikah nanti." balasku dan berhasil membuat Maggie cemberut. Pipi Maggie yang gembul tampak tirus dengan balutan make up. Hidung pesek Maggie juga tampak lebih mancung dari sebelumnya.
Intinya, Maggie sangat cantik hari ini.
Aku terkekeh melihat Maggie masih dalam mode ngambek. "Udah mau nikah kok masih ngambek sih? Ntar make up nya luntur lohh." kataku sambil meminum air mineral yang telah disediakan. Sebelum berhasil air masuk ke kerongkonganku, Maggie menatapku serius.
"Drey, are you happy?" tanya Maggie menatapku intens. Aku hanya diam, dan meletakkan botol air mineral kembali ke tempatnya. Ku hampiri Maggie yang tampaknya menunggu jawabanku.
"Gue? Gue sangat bahagia, Gie. Gue senang akhirnya sahabat gue yang hobinya suka gonta-ganti pacar bisa berkomitmen sama satu orang. Dan orang itu bisa gue percayai. Kalau sampai Ethan nyakitin lo, jangan segan bilang gue ya Gie. Bakalan gue habisin dia kalau sampai macam-macam sama sahabat gue." Maggie masih menatap bola mataku, aku tahu Maggie pasti mencari kebohongan di dalam mataku.
Tapi maaf, Gie. Aku sudah pandai berakting. Dan kamu tidak akan bisa lagi mencari kebohongan yang aku pancarkan dari mataku.
Maggie mendesah pelan, lalu tersenyum. "Makasih Drey, makasih. Gue nggak tau mau balas apa semua kebaikan lo. Kalau misalnya lo nikah, gue janji gue yang ngatur semua persiapannya." aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Maggie, lagi. Dan kami berpelukan erat, layaknya teletubis namun hanya Po dan Lala saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vaarwel (Oneshoot)
AcakAku akan bercerita kepadamu, Tentang momen dimana, Hatiku sangat tersakiti oleh sebuah fakta.