-1-

85 20 6
                                    

Tinggalkan jika itu menyakitkan. Karena di depan masih banyak yang bisa membuat mu tertawa dalam diam.
___________________

terlihat seorang perempuan yang sedang duduk di bangku sofa. Tidak tidak bahkan, dia sedang duduk di kepala bagian sofa tersebut. Dengan muka yang di tekuk , dia memerhatikan seorang wanita yang jauh lebih tua daripada nya. Ya seperti nya wanita yang di perhatikan itu mamahnya.  

"Mah ayolah kita gak usah pindah ke Jakarta. Nih ya mah aku kasih tau. Disana itu macet, polusi, emm apalagi si?" Terlihat perempuan tersebut sedang berfikir. "Oh iya, rawan kejahatan pula. Ish ngeri mah." perempuan tersebut bergidik ngeri.

"Oh ya? Mama sama kamu  lebih tau mama. Gausah ngeles deh. Udah mendingan kamu beres-beres jangan sampe ada yang ketinggalan! Cepetan!" Perkataannya tidak sesuai dengan harapan perempuan yang berada di sofa. Oh god! Maksudku kepala sofa!.

"Ckk! Mama mah! Nanti aku kan bakalan susah dapet temen! Mama mah enak.  Doyan ngerumpi, ketemu emak emak naik motor sen kanan belok kiri juga  langsung mama ajak kenalan. Kan aku beda mah? Lagian aku udah nyaman di sini. Sama kakek sama nenek. " ujarnya dengan mulut yang masih di majukan.

"Aira, papamu di Jakarta itu udah menetap, kamu mau gak ketemu papa? Papa juga sangat sibuk, jadi dia gak bisa pulang kesini. Lagian siapa yang ngurusin papa kalo kita disini?" Jelas mama

"Iya mah, maafin aku udah egois. Yaudah aku mau ke kamar. Pengen beres-beres." Alhasil perempuan tersebut naik ke atas kamarnya. Bukan, bukan naik ke atas atap kamarnya. Melainkan ke kamar nya yang kebetulan berada di lantai dua. 

"Anak baik" ucap  mamahnya sambil tersenyum melihat anak semata wayangnya.

***

key sip! Seneng deh tuh emak emak Kalo aku mau di ajak pindah.

Oh iya ngomong-ngomong kalian belum kenal sama aku kan?

Oke! Jadi namaku Aira almashyra kirani. Umurku sekarang 16 tahun.  Ya ya memang seharusnya aku sudah berfikiran dewasa. Tidak seperti tadi di depan mama. Tapi, menurut ku itu hal yang wajar untuk dilakukan remaja sepertiku ketika di suruh meninggalkan tempat tinggal kesayangan nya dan menjajaki rumah baru.  

Ya! Sekarang ini aku tinggal di Blitar
Dan akan pindah ke tempat yang sudah sangat terkenal, dimana lagi Kalo bukan Daerah Khusus Ibukota Jakarta?

Betul banget! Sebagian orang atau bahkan hampir seluruhnya pasti sangat ingin tinggal di jakarta. Tapi menurutku tinggal di daerah seperti jawa,bandung dll akan lebih seru dibanding harus berkutat dengan polusi dan kemacetan yang tiada hentinya. 

Masalah sekolah, sekarang ini aku duduk dibangku kelas X-IPA. Coba saja kalian bayangkan belum ada satu semester aku sudah pindah dari sekolah baruku? dan akan memilih sekolah baru lagi? Haduhh sudahlah tak akan selesai nantinya jika aku terus menyesali kesepakatan mama untuk pindah ke kota jakarta.    

***

"Airaaa! Cepetan dong kebawah. Makan malam dulu! Nenek sama kakek udah nungguin. Ada tante sinta sama om dio juga loh!" Suara khas mamanya sudah mulai menggema dari lantai bawah.

"Iyaa tunggu bro!" Jawab aira sambil menuruni anak tangga satu persatu.

"Bra bro bra bro! Ada tante sama om bukannya salam dulu!" 

"Suabar dund mah ai kan tadi ingin salam eh si muamake ini keburu nyocor duluan."aira terkekeh geli mendengar setiap kata yang keluar dari mulutnya itu. Terasa menjijikkan memang.   

"Dasar! Belum ke jakarta aja kamu sudah seperti ini. Hati hati pindah kesana nda punya temen!. Tapi Kalo di denger- denger enak si. Nenek juga ajarin ya bahasa gaul disana. Okey bra!" Wanita yang sudah berkepala tujuh ini  membuat semua yang di meja makan cekikikan tak karuan. 

"Ish nenek mah! Bro ne bro bukan bra!"aira hanya mendengus sebal. 

"Kakak sudah ingin berangkat besok? Kenapa tidak menunggu mas raka pulang dulu?"

"Iya, mas Raka banyak kerjaan disana sin, jadi ya gitu. Itung Itung ngasih surprise lah ya ke dia. Hehe." Tante sinta hanya mengangguk paham.     

Makan malam pun berlangsung, tak terasa ini makan malam terakhir aira dan mamanya dengan kakek dan neneknya.

Setelah makan malam selesai, Aira langsung berlari ke kamarnya untuk mengecek kembali barang barang yang akan di bawanya besok. Tak lupa, Aira meng-kontak  temannya. Mengatakan bahwa dia akan pergi besok. Ya semacam salam perpisahan.  

Aira heran, mengapa rasanya sangat sulit meninggalkan? Kenapa rasanya sulit sekali melupakan rumah yang di diaminya selama 16 tahun ini? Terlalu banyak kenangan yang ada disini. Dan terlalu sakit bila diingat kembali. 

Ayo aira! Lupakan jika itu bisa membuatmu tenang. Batin aira dalam hati.

Aira melompat ke kasur yang ber gambarkan kartun doremon. Menatap langit langit kamar sejenak, lalu ia menghembuskan nafas nya panjang. Ia 
Sangat berharap kehidupannya di jakarta lebih baik nantinya.

Tak lama kemudian, mata Aira terpejam.  Parasnya yang cantik terlihat bertambah saat tertidur, wajahnya yang gusar menjadi lebih rileks saat tertidur. Bahkan semua masalahnya seaakan hilang tersapu angin saat dia tertidur.

***

Okehhhh gengs, cerita baru nih. Kuharap kalian suka gengs. Absurd sih ya. Namanya ugha masih amatir

Jijik eugh thor
Wait. Jangan lupa tinggalkan
Vote+comment ye gengs

Kecup kecup manis

THOUGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang