-3-

45 5 1
                                    

"Ra, cogan ra cogan!" Bisik Mamanya di telinga Aira.

"Hah? Demi apa? Ganteng banget?" Aira tersentak kaget, ia barus sadar kalau mamanya hanya mengibulinya.

"Makan tuh cogan!" Ucap mamanya sambil mengusap permukaan wajah Aira.

"Mamaaaaaa mahhh!!!" Teriak Aira.

"Dek, mending adek turun. Saya mau narik lagi ini."

Aira langsung turun dari taksi. Sialan, masa gue diusir dari taksi?. Batinnya.

"BUSET"

kesan pertama Aira pada rumah barunya. Besar, dengan warna yang padu, sepertinya Aira akan betah tinggal di sini.

"Ngeyel si dibilangin, bagus gini juga rumahnya, nyesel kan bilang enak kan di Blitar?" Mamanya seperti Tau apa yang Aira pikirkan.

"Yehh, mama gak pernah nonton film horor si. Rumah besar biasanya penghuninya banyak, banyak kejadian aneh juga, ihh." Sebenarnya Aira hanya ngeles agar tidak malu dengan mamanya.

"Iya! Biarin aja, biar kamu yang digangguin!"

Aira diam.

Mamanya sudah masuk kedalam.

Aira diam.

Diam

"MAMAAAAAA IRAA TAKUT IH"

***

"kamar kamu di lantai dua ya ra, kamar mama dibawah, nanti ruangan lainnya kamu liat sendiri aja" ucap mama mengingatkan

"sip"

Aira pun membereskan barang bawaannya. Ia rasa tak perlu banyak tenaga untuk mendekor kamar nya ini. Karena menurutnya, kamarnya ini sudah sesuai keinginannya.

Setelah selesai Aira memutuskan untuk berkeliling di rumah barunya itu.

Ayah Aira memang sudah tinggal disitu semenjak ia ditugaskan dinas di Jakarta.

Tetapi, Aira belum pernah sekalipun kesini.

Aira sudah mulai hafal letak-letak ruangan dirumah barunya. Tapi tidak dengan para tetangganya, ia bingung harus berteman dengan siapa disini?

'Ah nanti juga dapet temen' begitu pikirnya.

Aira kembali ke kamarnya, ia mengambil benda pipih di meja belajarnya. Lalu membuka aplikasi line miliknya.

LINE

Cabe kalideres
⭐| 🏠
Obrolan |panggilan gratis |Panggilan video

'Panggilan gratis'

'KIRAAAAAAAAAN KU'

'woy sampis! Biasa aja"

'Ih addin kan kangen'

'Pinter dikit kek, gua baru sampe dan lu udah kangen aja. Iya gua tau gua ngangenin, tapi gak gini juga sempak'

'Ih kasar,Hehe maap deh. Btw lo gimana ran? Enak gak? Ada cogan gak? Ih gue makin frustasi gaada lo. Bisa bisa emtekah sama biologih gue empat terus ran'.

'Belom tau nih, kayanya bakal enak hehe, behhh din disini mah tukang rujak aja ganteng. Eh btw lu makin bego ya din tiap hari?'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THOUGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang