#1 Tangisan Aprilku

211 9 2
                                    

Bismillaahirrāhmaanirrāhiim ^_^
Enjoy reading ya...

Pagi yang seharusnya menyapa ku dengan mentari seperti biasanya tak ada kulihat dipagi ini. Dimana? Dimana Kau sembunyikan mentari hangat nan sejuk itu sang Pencipta? Jangan Engkau jadikan pagi ini semakin mengingatkanku akan hal itu. Jangan.
Bukan aku tak menerima keadaan, tapi sungguh aku tak mau mengingatnya walaupun hanya 1 titik ruang saja tentang peristiwa itu.


On

Benar sekali!
Tepat pada bulan April saat ku terbaring lemah di situ,di ranjang yg tak ingin sama sekali untuk ku tiduri karena bau benda yang yg memabukkan di setiap sudutnya. Rumah sakit.

Masih ku ingat jelas tanpa setitik pudar kejadian saat itu. Bukan saatku diuji dengan rasa sakit oleh sang Pencipta,tapi pada saat itu ...

Aku terbangun dari tidurku. Ku edarkan mataku ke seluruh sudut ruangan rumah sakit ini. Tapi, kulihat ada yang kurang ...

"Dimana Ummi?". Aku tak melihat ada ummi diruangan itu.
"Mungkin saja ummi sedang—"


Drrttt drrttt *getaran hp*

"Assalamu'alaikum cantiknya ummi. Ummi lagi dirumah pulang sebentar,tadi mau bilang langsung tapi kamu lagi tidur jelek sambil mangap. Sebentar lagi ummi kesana ☺. Jangan kabur ya!". Aku menghela nafas dengan kasar ketika selesai membaca SMS dari ummi. Sejenak aku berfikir,gak biasanya Ummi tiba-tiba pulang gini,ada apa ya?, apa mungkin ada yang terjadi di rumah?.

Ku dengar knop pintu berbunyi seperti ada yang hendak masuk, langsung saja aku menoleh penasaran kearah pintu setengah kaca dibalik gorden itu dan melihat siapa yg ada di luar sana. Benar saja itu Ummi yang sudah lama ku tunggu sejak 1 jam yang lalu.

"Assalamu'alaikum anaknya Ummi".

"Wa'alaikumsalam Ummi".

Ummi menghampiriku dengan senyum termanis yang tak pernah bosan untuk ku pandang dan duduk di sebelah kanan ranjangku.

Tapi apa ini? Mata merah dan membengkak. Pemandangan seperti apa ini?? Yang sama sekali tak ingin aku lihat pada Ummi.

"Ummi kenapa? Ummi habis nangis kan? Siapa yg berani buat Ummi nangis? Biar yang buat Ummi nangis di marahi sama Abi. Ummi kok diam aja? Ummi jawab ih ..." . Rengek ku sambil khawatir

"Kamu ini ya,gimana Ummi mau jawab kalau pertanyaan kamu sudah menyaingi wartawan saja".

"Ummi gak kenapa-napa kok,tadi Ummi habis ngupas bawang jadi sampai nangis begini". Jelas ummi sambil tertawa kecil yg ku balas dengan muka datar terheran.

Huh ... lelucon apa ini?? -_-

"Ingat gak waktu itu Ummi pernah bilang "kita harus selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Kita mau sama-sama capai surga itukan mi?? Ummi pasti gak mau bohong kan?tapi sekarang Ummi kok—"

"Eh,waktunya makaaaaann ..?"

Ummi memotong perkataan ku dan berusaha mengalihkan pembicaraan.

"ENEMY". Jawabku malas karena perkataanku di cut begitu saja dan 1 alasan lagi, aku harus makan benda kecil yang mengerikan dan menyebalkan.Obat.

~~~
Aku sudah dirumah sejak kemarin. Aku masih teringat saat Ummi menangis sehabis pulang kerumah. Tak tahan menyimpan kecurigaan, aku membulatkan tekat untuk melihat rekaman setiap sudut rumah ini dari CCTV.
Dan ketika aku sudah melihat semua kejadiannya pada waktu itu dari balik rekaman kamera kecil ini.
Sungguh ...
Entah apa yang harus aku rasakan. Bahagia karena terbebas dari bau enemy yg menyengatkan itu atau justru harus menerima peristiwa yang tidak pernah ku harapkan. Ini ibaratkan seorang Dokter membedah dadaku, mengikat dan menahan paru" untuk berhenti bernafas tapi ... tanpa biusan. Ini bukan sekedar sakit,tapi ini hal yang menimbulkan kebencianku pada, Abi.

Aku tak mengerti. Apa hal yang mendorong Abi berbuat seperti ini. Apa sebenarnya cerita yang ada di skenarionya itu. Bukankah seorang ayah yang seharusnya membimbing anaknya dan menjadi pemimpin untuk keluarganya? Apa sekarang Allah marah padaku? Apakah aku berdosa besar karena durhaka pada Abi karena telah membencinya? Bukankah dia sendiri yang membuatku durhaka padanya?

Allah melarangku agar tidak mendurhakai orang tua ku. Tapi haruskah aku membuang jauh benci ini dan berpura-pura menerima semuanya ataukah aku harus merelakannya?.

Ya allah ... ini pilihan yang sangat berat, tak bisakah Kau undur waktu saat ku masih berada di genggamanMu dan memohon agar ku tak terlahir di dunia?. Aku ingin selalu berada disampingMu, ingin dan ingin selalu berada disampingMu bersama orang-orang yang Kau kasihi dan Kau Ridhai.

Dan tanpa sadar bendungan air mata ini pecah seketika.

Off

~~~

Gimana? So bad to read? Or So good to read? :-D
tunggu kelanjutannya ukti, akhi.

♥♡Jangan lupa untuk selalu beribadah dan bersyukur pada Pencipta kita ya 😉♡♥

Assalamu'alaikum. See ya next Time👋.

  🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Aku dan Sejuta MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang